"Mau balik sekarang?" Tanya Arkan saat Viola sudah kembali duduk di bangkunya.
"Mmmm," pikir Viola sambil melirik Jovanka yang saat ini makan.
Seolah paham maksud Viola, Arkan mengangguk lalu kembali makan. Suasana meja mereka pun canggung seketika, Viola menyibukkan diri dengan ponsel dan Jovanka sesekali melirik Arkan yang fokus makan.
"Aku udah," ujar Arkan.
"Aku juga," sahut Jovanka setelahnya.
"Pamit ya kak," ucap Viola sambil berdiri diikuti oleh Arkan dan Jovanka.
"Eh tunggu," cegah Jovanka.
"Boleh pinjam cowonya gak? Nanti aku balikin, aku ajak ke tempat photoshoot kok," ucap Jovanka selanjutnya sambil diiringi senyuman cantiknya.
Viola berfikir sejenak, ia tidak ingin mengijinkan Arkan untuk ikut. Tetapi, Arkan adalah fans Jovanka, pasti pria itu senang bertemu dengan idolanya.
"Jangan," ucap Arkan tanpa suara.
"Nanti sore aja gimana kak? Hari ini kita ada janji jalan," ucap Viola sambil tersenyum.
Jovanka melunturkan senyumannya, lalu kembali tersenyum kembali dan mengangguk, lalu berpamitan untuk segera pergi. Viola dan Arkan pun hanya menanggapi dengan anggukan dan senyuman, lalu setelah Jovanka masuk ke dalam mobil keduanya melunturkan senyumnya.
"Ayo pulang," ucap Viola tanpa menoleh kearah Arkan dan berjalan mendahului pria itu.
Masih di tempat, Arkan terkekeh kecil, Viola nampak menggemaskan jika sedang cemburu. Dengan segera pria itu menyusul Viola yang semakin jauh, saat sampai di samping wanita itu.
"Maaf ya," sesal Arkan saat melihat wajah cemberut Viola.
"Heem, udah biasa juga kan," jawab Viola membuat Arkan menatap wanita itu tanda tanya.
"Hm?" Bingung Arkan sambil terus mengikuti Viola yang masuk ke dalam villa.
"Nanti aja aku kasih tau, sini kamu," suruh Viola yang saat ini sudah duduk di atas meja makan.
Arkan pun menyusul dan langsung masuk ke dalam sela-sela paha Viola. Memeluk wanita itu erat, mencium wangi rambut Viola, dan tak lupa tangannya mengelus lembut punggung Viola.
"Tatap aku," suruh Viola lagi dan langsung dituruti oleh Arkan.
Pria itu menatap Viola yang saat ini menatapnya dingin, tanpa diduga Viola menempelkan bibir keduanya dan melumatnya kasar. Tak lupa ia memberi gigitan-gigitan kecil di bibir bawah Arkan, tangannya juga tak tinggal diam.
Tangan kecil Viola saat ini sedang mengelus punggung Arkan dengan pelan namun seksual, tangan kanan Viola merambat ke depan dan menggambar abstrak di dada bidang Arkan.
"Argh," gerang Arkan yang membuat Viola menyeringai di sela-sela ciuman keduanya.
Viola melepaskan ciumannya, lalu menatap Arkan tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN
Teen FictionAda beberapa part yang sudah di revisi. *** Lalu sedetik kemudian Viola membelalakkan matanya saat wajah Arkan yang semakin dekat dengan wajahnya. Lalu ia bisa merasakan lidah hangat milik Arkan menyapu bibirnya dengan lembut. Sedangkan Arkan, terke...