Happy Reading semuanya:)
Aku kembali guys~
Typo is seni:)
Brakkk…
Jeno membuka kasar pintu ruangan Jaehyun membuat meraka yang ada di dalam ruang kaget dan menatap tajam ke arah Jeno.
“Jeno! Mau bikin papa jantungan kamu!” Doyoung menatap tajam ke arah putranya yang kini hanya menyengir bodoh sambil menggaruk tengkuknya.
"Jeno ogeb! Gue lagi minum setan!"umpat Lucas menatap tajam kearah adik kelasnya itu.
“Kamu ini kenapa? Kok kayak di kejar setan gitu?”tanya Taeyong.
“Itu pah… Renjun… Renjun… itu Renjun... dia… Renjun...”
Plakkk…
Jaemin memukul punggung Haechan karena kesal. Sedari tadi anak itu hanya mengatakan nama Renjun berulang ulang tanpa menjelaskan kejadian yang membuat mereka berlari dari lantai satu ke lantai empat.
“Ngomong yang bener ogeb!”
“Shh… sakit bego!” Haechan mengelus punggungnya yang baru saja mendapatkan hadiah dari Jaemin.
“Sebenarnya kalian ke sini mau apa sih?”tanya Johnny menatap ke arah tiga orang anak itu.
“Mau minta uang jajan.”jawab Haechan asal sambil mengulurkan tangannya ke arah Taeyong. “Minta uang pah! Echan mau beli batagor nya mbak tini.”
Jeno dan Jaemin kompak menepuk jidat. Dengan senang hati kedua anak kembar itu memukul Haechan.
“Sialan!”umpat Haechan yang mendapatkan pukulan dari kedua temannya itu.
“Jadi kalian bertiga ke sini cuma mau minta uang jajan atau ada hal lainnya?”tanya Dejun yang udah males ngeliat pertengkaran ketiga adik kelasnya itu. Beda lagi sama Hendery dan Lucas yang justru malah asyik nonton sambil makan popcorn yang gak tau dapet dari mana. Kalo Mark, lagi pura pura gak kenal sama Haechan yang notabenenya adalah adiknya.
“Kita ke sini mau minta kunci kelas lama yang ada di samping gudang.”jawab Jeno mengabaikan Jaemin dan Haechan yang lagi asyik dengan aksi saling jitak menjitak.
“Buat apa?”tanya Jaehyun yang ngambil kunci semua ruang yang ada di sekolah ini dari laci yang ada di meja kerjanya.
“Renjun! Dia ke kunci di dalam kelas kosong itu om! Terus tadi Haechan denger suara Renjun kayak orang nangis!”jawab Haechan yang sudah menyelesaikan aksi jitak menjitak nya dengan Jaemin.
Mereka yang ada di sana (minus Haechan, Jeno, dan Jaemin) membulatkan matanya terkejut. Dengan segera mereka langsung berlari menuju tempat Renjun terkunci.
“Buset! Di tinggal kita.”komen Haechan yang melihat mereka semua berlari meninggalkannya bersama dengan Jeno dan Jaemin.
“Susul cepet! Napa malah berdiri di sini!”ujar Jeno berlari terlebih dahulu meninggalkan Jaemin dan Haechan.
“Mampir kantin dulu yuk Jaem.”ajak Haechan yang langsung diangguki oleh Jaemin.
“Kuylah, haus gue.”
Langkah mereka terhenti tepat di depan pintu ruangan tempat Renjun berada. Dengan segera Jaehyun langsung memasukkan kunci ke dalam lubang kunci.
“Cepetan yah!”desak Lucas yang udah gak sabar. Dari tadi Jaehyun masukin kunci tapi gak cocok semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Path (End)
FanfictionJaehyun dan Rose yang harus kehilangan putra bungsu mereka karena penculikan yang terjadi lima belas tahun lalu. Mereka berdua berusaha mencari tahu keberadaan anak mereka, dibantu oleh Doyoung, Taeyong, dan Johnny. Jangan lupakan juga Lucas dan Hen...