Happy reading semuanya:)
Aku kembali~
Jaehyun menatap ke arah ruangan tempat Renjun dirawat. Setelah menunggu kurang lebih enam jam penuh ke khawatiran, Jaehyun bisa sedikit menarik nafas lega. Anaknya kini telah terbebas dari cengkraman maut, walaupun harus mendapatkan fakta bahwa kondisi Renjun kritis.
Setidaknya Jaehyun masih memiliki sedikit harapan untuk ia pegang.
Di dalam sana Jaehyun melihat anaknya yang sedang berjuang dengan banyak alat alat kedokteran yang menunjang kehidupannya. Hatinya sakit saat melihat itu semua. Ia ingin menggantikan Renjun, ia tak sanggup melihat anaknya yang ceria dan terkadang suka marah marah itu kini terdiam lemah di atas ranjang rumah sakit.
"Kamu kuat sayang, bangun ya. Ayah janji sama kamu bakal ajak kamu jalan jalan kalo kamu mau berjuang buat sembuh. Ayah janji bakal buat kamu terus tersenyum."ucap Jaehyun. Ia ingin memeluk tubuh mungil anaknya, tapi dokter tak mengizinkan. Jaehyun dan yang lainnya hanya bisa melihat Renjun dari kaca jendela. Ia tak boleh masuk karena kondisi Renjun yang belum stabil.
"Jaehyun." Taeyong menepuk pundak Jaehyun.
"Kenapa?"tanya Jaehyun menghapus air matanya yang entah kapan sudah mengalir.
"Renjun bakal baik baik aja. Percaya itu. Gue yakin, dia anak yang kuat. Elo harus percaya itu Jae."ucap Taeyong menepuk pundak Jaehyun pelan. Ia tahu sahabatnya ini sedang dalam kondisi tidak baik baik saja.
"Gue takut Yong, gue takut kalo Renjun milih buat nyerah. Gue takut kalo Renjun lebih milih pergi sama Taehyung dan Yerin daripada sama gue dan Rose. Gue gak siap buat kehilangan lagi. Gue takut gak sanggup buat ngerasain kehilangan lagi. Gue gak mau." Taeyong paham dengan apa yang Jaehyun rasakan. Taeyong juga pernah merasakan kehilangan. Ia dan Jisoo pernah kehilangan calon anak mereka, adik dari Haechan. Ia paham rasanya seperti apa.
"Elo harus kuat Jae, Renjun juga bakal kuat kalo liat ayah nya kuat. Elo harus bisa percaya kalo Renjun pasti bakal kembali ke elo. Dia anak yang kuat."
Jaehyun hanya menganggukkan kepalanya. Ia tak punya alasan untuk menolak nasehat dari temannya itu. Taeyong benar, ia harus kuat. Ia tak boleh lemah sekarang, ia harus percaya kalo Renjun akan kembali sehat seperti sediakala.
"Rose, Dery, sama Lucas mana Yong?"tanya Jaehyun mengingat kedua anak dan istrinya itu.
Taeyong tersenyum dan menunjuk Rose yang sedang duduk di kursi tunggu menatap kearah Renjun dari kaca. Di sebelah Rose ada Jisoo yang sedang memeluk Rose. Di kursi lain, ada Lucas dan Hendery yang sedang menunduk kepalanya sembari berdoa untuk kesembuhan adik mereka. Begitu juga dengan Mark, Jeno, Jaemin, Chenle, Dejun, dan Jisung yang juga sedang menundukkan kepalanya dan berdoa.
Sementara yang teman teman Renjun yang lain sudah pulang satu jam yang lalu setelah dokter keluar. Yunho dan Jessica sedang berada di kantor polisi bersama dengan Doyoung dan Johnny, serta Yuta karena pelaku penembakan Renjun sudah tertangkap.
Jaehyun berjalan mendekati Rose. Ia berjongkok di depan rose dan memegang kedua tangan Rose.
"Bunda sayang."panggil Jaehyun lembut menatap wajah sembab istrinya karena terlalu banyak menangis.
Rose yang masih berada di pelukan Jisoo langsung menatap kearah Jaehyun saat mendengar panggilan dengan nada suara yang lembut, lebih lembut dari biasanya.
Jaehyun tersenyum kecil. "Bundanya Injun harus kuat, bundanya Injun gak boleh nangis terus. Nanti kalo Injun tahu, bisa bisa Injun kemusuhan sama ayah. Bunda harus kuat, bunda boleh nangis, tapi setelah itu bunda harus kuat buat Injun. Doa kan Injun supaya cepet bangun. Injun cuma lagi istirahat, dia pasti bakal bangun."

KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Path (End)
ФанфикJaehyun dan Rose yang harus kehilangan putra bungsu mereka karena penculikan yang terjadi lima belas tahun lalu. Mereka berdua berusaha mencari tahu keberadaan anak mereka, dibantu oleh Doyoung, Taeyong, dan Johnny. Jangan lupakan juga Lucas dan Hen...