22. Fakta Baru

682 75 1
                                    

Happy reading semuanya:)

Hehehe... Telat update lagi:(

Maafkan aku:(

Typo... Typo... Typo...

Seminggu sudah berlalu semenjak pentas seni, hubungan Nakyung dan Renjun semakin baik dan akrab. Renjun yang terkadang membantu Nakyung memahami materi pelajaran yang susah. Ditambah dengan mereka berdua yang satu ekskul, membuat kedua sering bertemu walau tak di sengaja.

Dan hari ini Renjun berjalan bersama Nakyung. Mereka baru saja pulang dari kajian rohis. Renjun berjalan lima meter di belakang Nakyung. Ia tersenyum tipis saat mendapati gadis yang dulunya adalah orang yang dijodohkan dengannya datang menggunakan busana muslim berwarna biru langit dengan pashmina berwarna senada menutupi dadanya. Penampilan yang sangat berbeda dari pertemuan pertama mereka. Renjun lebih menyukai Nakyung yang sekarang, daripada saat pertemuan pertama mereka.

Tak jauh berbeda dengan Renjun, Nakyung juga kagum dengan sosok Renjun. Cowok itu datang kerumahnya dengan baju koko berwarna putih dengan celana kain berwarna hitam serta peci hitam yang terpasang apik di kepalanya. Lagi lagi Nakyung terjatuh dalam pesona cowok yang berjalan didepannya itu.

“Ren.”panggil Nakyung saat kedua sudah berada di halte bus sekolah.

Renjun memang menjemput Nakyung tadi, tapi dengan bus.

Sebenarnya bisa saja ia mengendarai salah satu mobil milik ayahnya untuk menjemput Nakyung, tapi Renjun lebih memilih berjalan kaki bersama Nakyung dan menaiki bus. Sederhana, tapi mampu membuat Renjun nyaman.

Nakyung sendiri tak keberatan dengan hal itu. Ia sangat menikmati waktunya bersama dengan cowok yang sangat ia suka.

“Ada apa?”tanya Renjun menoleh sebentar kearah Nakyung sebelum akhirnya kembali menatap ke arah jalan raya.

“Terima kasih.”ucap Nakyung yang membuat Renjun menyerngit bingung. Ia menatap kearah gadis yang duduk tak jauh di sebelahnya. Gadis itu menundukkan kepalanya.

“Untuk?”

Nakyung tersenyum. Ia masih menundukkan kepalanya tak berniat menatap kearah Renjun. “Semuanya. Makasih karena kamu udah mau jadi teman aku. Makasih karena kamu udah mau belajar nerima aku. Makasih karena kamu udah ngenalin hal hal kaya gini. Jujur aja, aku gak pernah tahu hal hal seperti ini, kamu yang pertama. Makanya aku ngucapin makasih.”

Renjun menganggukkan kepalanya dan tersenyum. Ia kembali menatap kearah jalanan. “Gak usah makasih sama aku. Makasih tuhan.”

“Iya, aku pasti berterima kasih sama tuhan. Tapi, aku juga harus berterima kasih sama kamu. Kamu orang yang ngenalin ini sama aku. Dan aku senang karena itu. Aku bahagia.”ucap Nakyung menatap kearah Renjun yang sedang tersenyum menatap kearah jalan.

“Aku senang karena kamu senang.”kata Renjun. Netra matanya menatap seorang nenek nenek yang kesulitan saat ingin menyebrang jalan. Dengan segera Renjun langsung menyebrang dan membantu nenek nenek itu.

Hal itu tak lepas dari mata Nakyung. Ia tersenyum melihat itu. Papinya benar benar mengenalkan Nakyung pada orang yang tepat.

Papinya benar, gak semua laki laki di dunia ini jahat. Buktinya ada laki laki sebaik dan selembut Renjun. Ya, Nakyung mengakui itu.

                           ✨✨✨

“Jadi saya sakit apa dok?”tanya Renjun menatap seorang pria dengan jas dokter yang duduk didepannya.

Pria itu, Taeil menatap Renjun dengan tatapan sulit diartikan. Ia sedikit merasa iba pada remaja dihadapannya itu. Taeil tahu kalo remaja itu adalah orang baik, Taeil tahu itu. Ia bisa merasakan aura positif dari remaja cowok itu.

Beautiful Path (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang