Happy reading guys:)SMA Mentari, SMA yang menjadi tempat Sanha dan teman temannya bersekolah. Dulu Renjun juga bersekolah di sini, tapi karena ulah seseorang membuat Renjun harus keluar dan pindah dari sekolah ini.
Sekolah ini memang bukan sekolah elit, tapi tak menutup kemungkinan adanya pembullyan. Sekolah ini memiliki geng yang selalu membully mereka yang terlihat lemah. Bullyan yang mereka lakukan, mampu membuat sebagian korban memilih bunuh diri dengan melompat dari rooftop sekolah.
“Baiklah anak anak, ingat selalu pesan ibu ya, pembullyan bukan lah hal yang perlu dilestarikan. Kalian seharusnya menghentikan kegiatan seperti itu. Membully seseorang tidak akan menjadikan kalian raja, justru kalian akan dibenci.”ujar Bu Dita menantap ke seluruh kelas.
“Ibu harap setelah ini tidak akan ada lagi kasus pembullyan. Jika sampai ada lagi, maka pelaku kasus itu akan langsung ditangani pihak berwajib. Sekolah sudah bekerjasama dengan pihak berwajib untuk masalah ini.”lanjutnya yang langsung membuat satu kelas heboh.
Sanha, Shuhua, Bomin, Soobin yang duduk di meja belakang tersenyum tipis mendengar penuturan dari wali kelas mereka itu. Setidaknya dengan ini pembullyan di SMA mereka lama kelamaan akan menghilang.
“Baiklah, karena sudah jam istirahat. Kalian semua boleh istirahat.”
Semua penghuni kelas langsung keluar kelas setelah Bu Dita pergi. Dan tersisa lah Sanha, Bomin, Soobin, dan Shuhua yang masih duduk ditempatnya.
“Renjun pasti seneng dengar berita ini.”ujar Shuhua tersenyum. Gadis dengan kacamata itu tersenyum lega setelah mendengar pengumuman dari wali kelas mereka.
Soobin mengangguk setuju. “Pasti dong itu. Gimana kalo nanti kita ketemuan sama tuh bocah.”
“Boleh tuh.” Bomin mengangguk setuju dengan usulan Soobin.
“Oke gue kabari dulu anaknya.” Dengan segera Sanha langsung mengirimkan pesan kepada Renjun.
Tak lama kemudian dua orang cowok dan satu orang cewek masuk ke dalam kelas mereka dan langsung bergabung dengan Sanha dan yang lain.
“Mau ikut gak kalian bertiga?”tanya Bomin menatap kearah tiga kakak kelas yang menjadi sahabat dekat mereka itu.
“Kemana?”tanya Yena sambil menyerngit bingung.
“Ketemu Renjun.”jawab Soobin mencomot satu gorengan yang dibawa oleh Yohan.
“Boleh tuh. Kapan?”tanya Dino ikut mencomot gorengan Yohan.
“Beli sendiri ngapa sih! Asal nyomot aja elo pada!”dengus Yohan kesal dengan tingkah teman temannya yang seenaknya mengambil gorengan miliknya. Bukannya Yohan pelit, dia cuma lagi laper. Gimana sih perasaan kalian kalo pas laper, eh teman kalian dengan seenak jidatnya ngambil makanan kalian? Marah gak tuh, kalo Yohan pasti marah lah!
“Pelit amat sih elo!”cibir Sanha yang tadinya mau ngambil gak jadi gara gara si empunya udah marah marah.
“Gue lagi laper masalahnya! Kalo gak laper sih gak masalah.”
“Yaudah lah skip bahas ini.”lerai Yena. “Kita ketemu Renjun dimana?”lanjutnya.
“Kita ke sekolahnya Renjun aja gimana? Penasaran gue sama sekolah tuh bocah kayak gimana”usul Dino yang langsung diangguki oleh Shuhua.
“Iya boleh tuh! Gue juga penasaran banget.”
“Gue udah bilang ke Renjun kalo kita mau ketemu di sekolahnya, dia bilang sekolahnya bubar jam dua.”ujar Sanha.
“Ya udah kalo gitu, kita ketemu disekolah nya Renjun aja. Sekalian kita pengen liat sekolah orang orang kaya.”ujar Soobin yang langsung diangguki oleh mereka semua.
![](https://img.wattpad.com/cover/258751010-288-k802340.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Path (End)
FanfictionJaehyun dan Rose yang harus kehilangan putra bungsu mereka karena penculikan yang terjadi lima belas tahun lalu. Mereka berdua berusaha mencari tahu keberadaan anak mereka, dibantu oleh Doyoung, Taeyong, dan Johnny. Jangan lupakan juga Lucas dan Hen...