2. Cambukan

1.8K 169 1
                                    

Double up nih yeee...
Happy reading:)

Seorang wanita berdiri sambil menatap kearah luar jendela. Pandangan wanita itu tertuju pada rintik hujan yang turun deras membasahi bumi. Ia teringat dengan sang putra yang lima belas tahun lalu sempat ia lahirkan.

Putra yang sekarang entah berada dimana keberadaannya. Putranya menghilang dari pandangannya.

“Bunda.” Wanita itu masih terdiam tak menyahuti. Pikirannya masih melayang ke masa lalu. Hatinya hancur mengingat semua kejadian itu.

Seorang pria yang menghampiri wanita itu dan langsung memeluknya erat dari belakang, membuat wanita itu menangis.

“Sayang, kita masih punya dua anak. Mereka butuh kasih sayang kamu.”ujar pria itu.

“Aku tahu. Tapi, aku gak bisa menghilangkan rasa bersalah. Aku gagal jadi ibu. Aku gak bisa jaga putra bungsu kita Jae.” wanita itu, Rose membalikkan tubuhnya dan langsung memeluk tubuh suaminya.

Pria itu, Jaehyun mencoba menenangkan istrinya. Ia mengelus punggung istrinya dan mencium puncak kepala istrinya itu. Ia juga sama hancurnya dengan Rose. Tapi, ia harus kuat untuk mencari petunjuk keberadaan putra bungsunya itu.

“Kamu tenang ya sayang, aku masih belum menyerah untuk mencari jagoan kecil kita. Dia pasti bakal kembali ke kita.”

Rose hanya menganggukkan kepalanya mencoba menyakinkan hatinya, bahwa putranya akan kembali. Ini sudah lima belas tahun berlalu, namun keberadaan putranya itu masih belum ditemukan.

“Bunda gak usah khawatir, kita juga bakal cari adek.”ujar Lucas, anak pertama mereka yang berjalan mendekati kedua orangtuanya bersama dengan Hendery, kembarannya.

“Dery juga bakal bantu buat cari adek. Adek pasti bakal ketemu bunda.”

Jaehyun tersenyum bangga menatap kedua putranya yang sangat menyayangi adiknya, walaupun kedua tak pernah bertemu dengan adiknya itu. Sementara Rose hanya menganggukkan kepalanya.

Rose melepaskan pelukannya dari Jaehyun. Ia menatap kearah kedua anaknya. “Makasih ya sayang. Maafin bunda yang udah lalai jagain adik kalian. Padahal, kalian sangat senang saat denger kalo bakal punya adik.”

Mereka berdua mengangguk dan langsung memeluk bundanya. Jaehyun yang melihat pemandangan itu tersenyum. Ia bersyukur karena keluarga kecilnya tidak hancur walaupun mendapatkan banyak sekali cobaan dan ujian.

                             ✨✨✨

Apa yang akan kalian rasakan saat tinggal di sebuah rumah mewah dan megah dengan segala fasilitas yang lengkap mampu membuat kalian merasa menjadi raja?

Bahagia?

Senang?

Gembira?

Mungkin itulah yang akan kalian rasakan, tapi tidak untuk seorang remaja cowok berusia lima belas tahun yang sedang terduduk sambil memeluk tubuhnya. Di sekitarnya ada pecahan kaca dan gelas yang mampu membuat kulitnya berdarah.

Remaja itu ketakutan. Sangat ketakutan dengan sosok pria yang ada di depannya itu. Sosok pria yang saat ini memegang cambuk.

Ctass…

Remaja cowok itu memejamkan matanya saat merasakan rasa perih yang tercipta karena cambuk yang bersentuhan dengan kulitnya. Air mata remaja itu sudah mengalir layaknya sungai.

“DASAR BODOH! TIDAK BERGUNA! ANAK TIDAK TAHU DIRI! MATI SAJA KAU!”

Umpatan umpatan kasar keluar dari pria di depannya itu. Ditambah dengan cambukan cambukan yang terus menerus membuat remaja cowok itu kehilangan kesadarannya.

Beautiful Path (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang