17. Gak Tau Mau Namain Apa:v

537 75 4
                                    

Happy reading semuanya:)

Sesungguhnya typo adalah anugrah:)
Typo suka bertebaran guys:)
Harap maklum:)

“Njun, elo inget gak cara buat ngerjain nomor lima belas?”tanya Jeno menatap Renjun yang ada di sebelahnya.

Saat ini Renjun, Jeno, dan Mark sedang berada di perpustakaan untuk bimbingan olimpiade nanti. Jam istirahat yang biasanya mereka habiskan di kantin, kini harus rela mereka korbankan.

Renjun menghentikan mengerjakan soal dan menatap kearah soal yang ditunjukkan oleh Jeno. Dengan teliti Renjun membaca soal tersebut.

“Oh ini, pake rumus ini aja Jen.”ujar Renjun sambil memberikan buku catatan berisi rumus matematika yang sempat ia salin saat guru pembimbing, Pak Kun menerangkan tadi.

“Elo nyatet Njun?”tanya Mark yang ikut melihat ke arah buku catatan Renjun.

Renjun mengangguk. “Iya tadi sempat nyatet. Kalo mau pake aja dulu.”

“Oke thanks ya Njun.”ujar Jeno langsung menyalin rumus dan kembali mengerjakan soal miliknya, begitu juga dengan Mark.

Tak terasa bel pulang sekolah berbunyi, mereka bertiga langsung membereskan barang barang mereka dan pergi keluar perpustakaan.

“Eh, gimana kalo nanti malem kita belajar bareng. Masih ada satu soal yang belum dikerjain.”usul Jeno yang langsung diangguki oleh Mark dan Renjun.

“Boleh. Mau dimana?”tanya Renjun.

“Rumah elo aja ya Jen.”ujar Mark yang langsung diangguki oleh Jeno.

“Serah sih.”

“Rumah elo dimana Jen?”tanya Renjun yang memang tidak tahu rumah temannya itu. Maklum kan masih baru.

“Eh iya elo gak tahu ya Njun. Nanti gue share location deh.”jawab Jeno yang langsung diangguki oleh Renjun.

“Iya. Kalo gitu gue duluan ya, bokap gue udah jemput.” Mark dan Jeno menganggukkan kepalanya.

Renjun berjalan menuju mobil Taehyung yang sudah terparkir di depan gerbang sekolahnya. Dengan segera Renjun langsung masuk dan menyapa papanya.

“Hai pah.”sapa Renjun memasang sabuk pengaman.

Taehyung mengangguk. “Gimana sekolahnya? Seru atau biasa aja?”

“Pusing pah!” Taehyung menyerngit bingung mendengar jawaban Renjun.

“Maksud kamu?”

Renjun menatap kearah Taehyung. “Pusing pah! Dari pagi Injun harus bimbingan olimpiade, terus disuruh ngerjain soal soal sama guru pembimbing. Capek pah.”

Taehyung terkekeh kecil mendengar runtutan kalimat keluhan yang keluar dari mulut putranya itu. Sepertinya Renjun sedang dalam mode manja, makanya hobi ngeluh.

“Nanti malam Injun mau ke rumah Jeno pah.”

“Mau main ya?”

Renjun menggeleng. “Gak ya! Injun mau ngerjain soal yang belum selesai bareng sama Jeno sama kak Mark. Bukannya main!”bantah Renjun kesal dengan tuduhan Taehyung.

Taehyung terkekeh melihat tingkah Renjun yang menggemaskan saat sedang dalam mode manja. Ia seperti melihat Renjun kecil yang sangat manja padanya.

“Mau papa anter gak ke rumah Jeno?”tawar Taehyung.

“Papa tahu rumahnya Jeno?”tanya Renjun kembali menatap kearah Taehyung.

Taehyung mengangguk. “Tahu dong. Dulu kan papa sama papa nya Jeno pernah temenan. Jadi mau papa anter?”

Beautiful Path (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang