20. Petunjuk

632 77 1
                                    


Happy reading semuanya:)

Uyyy aku up nih:)

Renkyung shipper mana suaranya??? Part renkyung yang tiba-tiba terlintas dalam otak setelah membaca novel islami;) maaf maaf aja ya kalo gak nyambung:(

Selamat membaca semuanya:)

Renjun meletakkan gitarnya di atas kasur saat mendapati dadanya sangat sesak. Sesegera mungkin ia mencari minyak angin untuk menghilangkan rasa sesak di dadanya.

Setelah rasa sesak di dadanya sedikit lega, ia membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Netra matanya menatap kearah langit langit kamarnya yang berhiaskan bintang bintang.

Renjun memang sangat menyukai bintang, ia sangat suka saat melihat bintang di langit. Baginya cahaya bintang adalah cahaya yang indah. Tampak kecil, tapi sangat berarti.

"Kenapa akhir akhir ini dada gue sering sesak? Apa terjadi sesuatu yang buruk sama gue? Kayaknya gue harus ke dokter buat cek besok."monolog Renjun.


Tok... tok... tok...


"Permisi aden, ada temen aden di bawah."ujar bi Siti yang langsung membuat Renjun bangun dari rebahan nya. Ia berjalan ke arah pintu dan membukanya.

"Siapa bi?"tanya Renjun.

"Bibi gak tahu den, tapi dia bilang dia teman aden."jawab bi Siti.

Renjun menganggukkan kepalanya. "Ya udah, makasih ya bi." Bi Siti menganggukkan kepalanya, sebelum kemudian pergi.

"Lho, Nakyung. Kamu di sini?"tanya Renjun yang melihat Nakyung ada di ruang tamu rumahnya.

Nakyung tersenyum saat melihat Renjun datang mendekatinya. Ia menganggukkan kepalanya. "Aku gak ganggu kan?"

Renjun menggelengkan kepalanya dan duduk di sofa lain. "Gak kok. Jadi ada apa kamu ke sini?"

"Aku udah bilang sama papi sama mami, mereka setuju buat batalin perjodohan kita. Awalnya mereka nolak, tapi pas aku bilang alasan kamu itu. Mereka mau terima. Dan papi juga udah bilang sama om Taehyung. Om Taehyung juga setuju."jelas Nakyung.

Renjun mengangguk. "Sebenarnya kamu gak perlu ngelakuin itu. Aku gak masalah dengan ikatan itu. Toh nantinya semua udah ada yang mengatur."

"Gak Njun. Aku gak mau. Aku takut semisal kita bukan jodoh, dan nantinya kamu bakal nemuin orang yang kamu suka. Aku gak mau kamu ngerasa tertekan sama ikatan ini."tolak Nakyung.

"Aku hargain keputusan kamu. Karena kita sekarang gak saling dijodohin." Renjun terdiam sejenak dan menatap kearah Nakyung yang juga menatapnya. "Mau jadi teman aku?"

Nakyung tersenyum senang dan langsung menganggukkan kepalanya antusias. "Mau. Jadi sekarang kita teman."

Renjun mengangguk. "Iya, kita teman."

"Tapi aku masih tetap bakal nyebut nama kamu disepertiga malam aku. Biar kamu jadi jodoh aku." Renjun menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Nakyung. Ternyata dia masih kekeh sama pendiriannya.

"Itu hak kamu, aku gak bakal larang. Kamu tahu gak, sikap kamu yang kayak gini ngingetin aku sama kisah nabi Yusuf."ujar Renjun.

Nakyung memiringkan kepalanya. "Maksud kamu?"tanyanya.

"Iya. Kisah nabi Yusuf dan Zulaikha. Zulaikha yang mencintai nabi Yusuf berusaha sekeras mungkin untuk mendapatkan nabi Yusuf. Tapi, Allah menjauhkan nabi Yusuf darinya. Saat Zulaikha menyerah, dan lebih memilih mendekatkan diri pada Allah, Allah datangkan nabi Yusuf untuknya."jawab Renjun yang langsung membuat Nakyung tersenyum.

Beautiful Path (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang