Happy reading semuanya:)
Aku kembali yeyyy~
Typo adalah seni:)
Multimedia ya boleh dibuka kakak~
Suara musik terdengar di seluruh penjuru CHS, siswa dan siswi datang ke sekolah dengan pakaian terbaik mereka. Satu hari datang ke sekolah tanpa menggunakan seragam dan membawa tas serta buku buku pelajaran tak akan mau dilewatkan oleh para siswa dan siswi CHS.
Pentas seni ini juga menjadi ajang peragaan busana dan kendaraan mewah yang akan menunjukkan kekayaan keluarga mereka masing masing.
Di salah satu ruangan pameran lukisan, Renjun berdiri sambil menatap satu lukisan yang menggambarkan seorang ayah bersama dengan anaknya. Ia menatap lamat Lamat lukisan itu, entah kenapa ia merasakan kesedihan dalam lukisan itu.
"Jangan serius serius dong dek."ucap seseorang di samping Renjun.
Renjun mengalihkan pandangannya dan menatap kearah sampingnya. Di sana seorang gadis tersenyum menatap kearahnya.
"Serius banget kamu liat lukisan buatan kakak."lanjutnya.
Renjun tersenyum tipis kemudian kembali menatap kearah lukisan ayah dan anak itu. "Kakak pas buat lagi sedih ya?"
Gadis itu kaget mendengar pertanyaan Renjun, sedetik kemudian ia tersenyum. Ternyata ada yang menyadari kesedihan dalam lukisan ini. Teman temannya, bahkan gurunya sendiri tak menyadari adanya kesedihan dalam lukisan yang ia buat.
"Kakak terkesan pas kamu tahu maksud lukisan kakak. Guru sama teman teman kakak aja gak sadar."ucap gadis itu.
"Kamu tahu? Lukisan itu kakak buat saat kakak dapat kabar kalo ayah kakak meninggal. Ayah kakak meninggal karena ledakan di sebuah gudang tua. Jasadnya hancur dan gak bisa kakak kenal. Saat itu, ayah bilang kalo dia mau pergi sebentar buat menyelesaikan sesuatu. Tapi, ternyata ayah kakak pergi buat selamanya. Rasanya dunia kakak benar benar hancur saat denger kabar itu."lanjutnya tersenyum sendu.
"Jadi kesedihan lukisan ini adalah bentuk dari kesedihan si pembuat."ucap Renjun setelah mendengar alasan dari orang di sampingnya.
Gadis itu mengangguk. "Iya. Kakak buat itu tengah malam, saat dengar kabar tentang ayah kakak. Rasanya saat itu dunia kakak hancur. Kakak kehilangan sosok superhero. Bahkan ibu kakak sampai masuk rumah sakit karena kaget dengar berita kematian ayah kakak."
Renjun menatap kearah gadis itu. Dapat Renjun lihat air mata yang sudah mengumpul di pelupuk mata gadis itu yang siap jatuh jika gadis itu berkedip.
"Mungkin kita sama."ujar Renjun lirih. Ia menundukkan kepalanya saat mengingat bagaimana mamanya pergi, sampai mengingat tentang papanya yang saat ini belum ada kabarnya.
Gadis itu terdiam. Ia dapat merasakan kesedihan saat mendengar perkataan Renjun. Ia memilih untuk diam dan menunggu Renjun melanjutkan perkataannya. Ia tak ingin bertanya, karena takut melanggar privasi Renjun.
Renjun mengangkat kepalanya dan kembali menatap lukisan. "Mama aku udah meninggal, bahkan mungkin aku penyebab kematian mama. Mama ketabrak gara gara nolongin aku waktu kecil. Dan sekarang, papa aku juga gak ada kabar kak. Udah seminggu ini dia gak ada kabar. Yang ku punya cuma papa sekarang, tapi sampai sekarang belum ada kabar apapun? Aku harus gimana kak?"
Gadis itu hanya terdiam. Ia tak tahu harus mengatakan apa karena nyatanya ia juga tak pernah berada di situasi seperti Renjun. Ia masih memiliki mamanya, sedangkan Renjun? Entahlah, dia tidak tahu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Path (End)
FanfictionJaehyun dan Rose yang harus kehilangan putra bungsu mereka karena penculikan yang terjadi lima belas tahun lalu. Mereka berdua berusaha mencari tahu keberadaan anak mereka, dibantu oleh Doyoung, Taeyong, dan Johnny. Jangan lupakan juga Lucas dan Hen...