23. Mulai Bergerak

500 69 1
                                    

Happy reading semuanya:)

Aku update lagi nih:)

Typoooo bertebaran:)


“Eum… Nakyung, gue boleh nanya sesuatu gak?”tanya Shuhua melirik kearah Nakyung yang berjalan di sebelahnya.

Mereka berdua tidak sengaja bertemu saat di supermarket dan berakhir berjalan bersama menuju taman yang ada di dekat supermarket.

“Mau nanya apa?”tanya Nakyung melirik kearah Shuhua kemudian kembali menatap kearah depan.

“Elo suka kan sama Renjun?” Nakyung menatap kearah Shuhua dan tersenyum tipis. Ia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

“Iya. Gue suka sama Renjun. Dia baik, ramah, dan sopan. Dia juga tau gimana cara ngehargain cewek. Gue belum pernah lihat cowok kayak Renjun.”

Shuhua tersenyum tipis mendengar jawaban Nakyung. Ia membenarkan ucapan Nakyung. Renjun memang orang baik, sangat baik malah. Dia selalu memikirkan orang lain daripada dirinya sendiri. Dia memang patut dicintai banyak orang.

“Elo bener, Renjun baik. Gak salah sih kalo banyak yang suka sama dia.”ucap Shuhua membenarkan letak kacamatanya. Dalam hati Shuhua melanjutkan, “Termasuk gue.”

Nakyung mengangguk. “Elo tahu gak Hua, Renjun pernah bilang kalo cara buat memiliki orang yang kita suka. Bisa dengan menyebut namanya disepertiga malam. Elo bisa coba, gue tahu elo juga suka sama Renjun.”

“Elo tahu?”tanya Shuhua kaget. Nakyung menganggukkan kepalanya sambil tersenyum.

“Taulah! Kelihatan tau, Renjun juga sadar. Gue yakin dia pernah bilang itu juga sama elo kan?”

Shuhua semakin kaget sangat mengetahui jika Renjun sadar dengan perasaannya. Ingatannya kembali berputar saat ia kelas sembilan. Ia ingat saat itu Renjun mengatakan untuk berdoa dan meminta pada Tuhan jika kita menyukai seseorang. Minta pada Tuhan agar orang itu menjadi jodoh kita.

“Kaget ya? Sama gue juga.”ucap Nakyung saat tak mendapati respon apapun dari Shuhua. Ia tahu Shuhua pasti kaget dengan ucapannya.

“Elo gak marah gue suka sama cowok yang elo suka?”tanya Shuhua setelah ia tersadar dari kekagetannya.

Nakyung kembali tersenyum dan menggelengkan kepalanya. “Buat apa? Suka, cinta, dan kagum sama seseorang itu hak setiap manusia. Dan lagi elo yang lebih dulu kenal sama Renjun. Gue baru beberapa minggu, beda sama elo yang udah bertahun tahun.”

“Gue bakal ngalah kok Na, gue bakal relain Renjun buat elo.” Nakyung menggelengkan kepalanya setelah mendengar penuturan Shuhua.

“Gak perlu kayak gitu Hua. Gue gak masalah kok sama fakta elo suka sama Renjun. Kita sama sama berjuang aja. Toh, gue yakin di luar sana banyak yang suka sama Renjun karena dia baik.”

                           ✨✨✨

“Tuan, kami sudah menemukan keberadaan kedua bayi itu.”lapor salah satu anak buahnya.

Pria yang duduk di kursi itu tersenyum miring mendengar laporan dari anak buahnya itu. “Dimana kedua anak itu?”tanya pria itu.

“Anak dari Mingyu, adalah anak angkat tuan sendiri. Tuan muda Sanha adalah anak dari Mingyu.”jawab anak buah itu.

“Jadi selama ini aku memelihara seekor ular rupanya.”ucap Pria itu. “Lalu dimana bungsu Azaky berada?”lanjutnya.

“Dia menjadi anak angkat keluarga Gautama. Mingyu membawa Renjun kepada keluarga Gautama tiga hari setelah peristiwa ledakan itu. Ia menitipkan bayi itu kepada istri dari tuan Gautama.”

Beautiful Path (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang