Happy reading semuanya:)“Elo serius bang Tae?”tanya Jaehyun menatap kearah teman satu ekskul basket nya dulu.
“Iyalah. Gue kenal kok sama Daniel dan keluarganya. Mereka orang orang baik.”jawab Taehyung.
“Terus Renjun? Perasaan dia gimana pas tahu elo tiba tiba jodohin dia kayak gini?”tanya Doyoung.
“Gue yakin dia bakal kaget, tapi pasti bakal nerima. Sama kayak gue dan Yerin dulu.”
“Gue tahu itu. Tapi, apa gak lebih baik elo ngomong dulu sama Renjun. Soal perjodohan ini.”usul Rose. Entah kenapa ia memikirkan bagaimana perasaan Renjun saat tahu tiba tiba dijodohkan seperti ini.
“Gue yakin sekarang dia udah tahu. Daniel nyuruh Nakyung buat ketemu sama Renjun.”
Mereka semua hanya menghela nafas pasrah. Sangat tahu bagaimana keras kepalanya seorang Taehyung. Jika sudah mengatakan a akan sulit berubah menjadi b, itulah Taehyung.
“Gue harap setelah dari sini, elo ngomong lagi sama Renjun. Bilang baik baik sama dia dan kasih dia pengertian. Gimanapun juga ini menyangkut masa depan Renjun sendiri.”nasihat Jisoo.
Taehyung mengangguk. “Kalian tenang aja, setelah dari sini gue bakal langsung ngomong ke Renjun.”
✨✨✨
Kita kembali ke anak anak remaja yang sekarang lagi main monopoli. Entah dari mana mereka mendapatkan monopoli yang sedang mereka mainkan sekarang.
Kalo kalian tanya dimana Nakyung? Jawabannya adalah gadis itu sudah pergi karena dipanggil oleh ibunya.
“Lah kampret! Gue masuk penjara lagi.”ujar Haechan yang lagi lagi kembali masuk penjara.
“Njun ntar bantuin gue lagi ya.”sambung Haechan menatap kearah Renjun yang sedang sibuk membaca peraturan monopoli.
“Iya nanti kalo gue niat, gue bantuin ya Chan.”ujar Renjun cuek. Lagi asik dia tuh baca tata cara main monopoli di google.
Mendengar jawaban Renjun, Haechan yang tadinya mukanya senyum senyum berubah jadi lesu. Belum ada kepastian dari ucapan Renjun.
“Udah gak usah drama elo tem! Njun main elo.”ujar Jeno sambil memberikan dua buah dadu pada Renjun.
Renjun menerima dadu tersebut dan langsung memainkannya. Dadu tersebut menunjukkan angka lima belas. Dengan segera Renjun langsung memajukan bidaknya dan berhenti di penjara sama seperti Haechan.
“Lah Njun masuk penjara.”ujar Lucas.
“Alhamdulillah.”ucap Renjun yang langsung membuat mereka semua kebingungan.
“Kok elo seneng masuk penjara Njun?”tanya Mark mewakili pertanyaan dari teman temannya yang lain. Mereka masih pada syok gara gara Renjun seneng bisa masuk penjara.
“Kata mama gue dulu, segala sesuatu yang menimpa kita harus bersyukur.”jawab Renjun yang langsung membuat semuanya menyerngit bingung. Titik nyambung nya itu dimana? Mereka gak paham.
“Maksudnya?”tanya Chenle.
“Iya, jadi meskipun gue masuk penjara gue harus bersyukur. Toh ini cuma permainan dan gue gak perlu khawatir harus bayar kalo masuk ke negara yang ada rumah kalian. Dan gue tinggal nerima uang kalo kalian masuk ke negera yang ada rumah gue. Ibaratnya gue tinggal duduk, tapi uang ngalir terus.”jelas Renjun yang membuat mereka semua kaget. Mereka baru sadar, kenapa mereka gak kepikiran dari dulu aja ya kalo main monopoli? Padahal mereka sering main monopoli, tapi baru kepikiran strategi kayak gini.
“Ini strategi permainan monopoli gue.”lanjutnya.
“Oke gue diem.”ujar Jaemin setelah berhasil memahami apa yang Renjun ucapkan.
“Fiks. Gue juga gak masalah kalo masuk penjara.”ujar Haechan mengikuti cara main Renjun.
“Yeu ngikutin mulu elo item!”cibir Lucas.
Haechan melotot tak terima disebut item oleh kakak kelasnya itu. “Heh bang! Gue gak item ya! Kulit gue itu eksotis! Inget eksotis!”
“Kalo kata gue mah sama aja malika ku sayang.”ujar Jaemin tersenyum sambil merangkul pundak Haechan.
“Jijik Jaem!”cibir Jeno.
“Berisik kalian semua! Main cepet!”gas Renjun yang udah bosen dengan pertengkaran unfaedah mereka.
“Iya iya. Sabar atuh kanjeng raja.”ujar Hendery mengambil dadu.
Jisung langsung memukul tangan Hendery dengan keras. “Giliran gue ini bang! Enak aja elo main nyelip!”
Hendery mengelus tangan kanannya yang baru saja mendapatkan pukulan dari Jisung. “Galak amat elo bocil! Nih dadunya!”ucap Hendery sambil memberikan dadu pada Jisung.
“Gue bukan bocil ya kampret!” Jisung langsung melemparkan dadunya.
“Njun, elo mau gak masuk di geng Zeus?”tanya Mark mengingat bahwa mereka sudah cukup akrab walaupun hanya beberapa kali bertemu dan ini kali pertama mereka mengobrol bersama.
“Eh, gimana ya? Kayaknya kalo buat temenan sih gak masalah. Cuman kalo masuk geng kalian, gue gak bisa.”jawab Renjun.
“Kenapa?”tanya Dejun. Akhirnya nih bocah dapet dialog, ya walaupun cuma satu kata.
‘Jahat elo thor! Masa dialog gue cuma segitu!-_-’
-Dejun‘Ya maap aing lupa kalo elo ikut kumpul:v’
-Author.‘Author macam apa ini?! Tidak berperiketokohan!-_-’
-Dejun (kesel banget sampe pengen bunuh author).‘Maaf Dejun, jangan marah:)’
-Author (siap siap mau lari).
Oke abaikan percakapan diatas! Gak penting banget emang!
“Gue lebih nyaman kayak gini.”jawab Renjun.
“Kalo gitu kita masukin elo di grup khusus kita aja gimana?”tanya Jaemin yang langsung mendapatkan anggukan dari Renjun.
“Boleh boleh aja sih.”
TBC.
860 Kata:)
Pendek?
Tau kok, ini emang pendek banget, ini cuma lanjutan dari yang kemarin....
Gak kerasa sebentar lagi udah mau lebaran aja:')
Udah pada punya baju baru belum?
Tas baru?
Sepatu atau sendal baru?
Hp baru?
Mukena baru buat dipake pas sholat Ied?
Atau mungkin ada yang udah punya pacar baru?
Kalo aku sih gak ada, jangankan pacar baru, pacar lama aja gak ada:')
Aku single guys:')
Jangan lupa untuk vote sama komen ya readers semuanya~
Pencet bintang di bawah ya:')
Love you all😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Path (End)
FanfictionJaehyun dan Rose yang harus kehilangan putra bungsu mereka karena penculikan yang terjadi lima belas tahun lalu. Mereka berdua berusaha mencari tahu keberadaan anak mereka, dibantu oleh Doyoung, Taeyong, dan Johnny. Jangan lupakan juga Lucas dan Hen...