19. Nakyung

532 72 8
                                    

Happy reading semuanya:)

Author kembali:) setelah sekian lama menghilang:( maafkan aku ya guys:(

Btw author habis vaksin lho:) iya vaksin di sekolah author:)

Dan Alhamdulillah gak ada keluhan apa apa:) ya, walaupun author sempet takut liat jarum suntik. Kalian bayangkan saja, itu jarumnya kan kecil ya? Tapi kok sakit banget ya pas kena kulit:(

Lebih sakit daripada kena jarum pentul:(

Oke oke oke kayaknya aku kebanyakan curcol, jadi happy reading semuanya 😘





























































“Sanha.”

Sanha yang sedang duduk di pojok perpustakaan dengan buku sejarah didepannya yang sama sekali belum ia buka. Sanha menatap kearah Soobin yang baru saja mendudukkan tubuhnya di kursi yang ada di depannya.

“Kenapa elo manggil gue?”tanya Soobin mengambil alih buku sejarah dan membuka halaman buku tanpa berniat membacanya. Cuma dibuka, tapi gak dibaca persis kek author:v.

“Semalam gue denger percakapan orang tua gue sama anak buahnya.”ujar Sanha mengawali pembicaraan.

Soobin menyerngit bingung setelah mendengar perkataan Sanha. Ia tak berniat untuk menjawab, ia memilih untuk mendengarkan ucapan temannya terlebih dahulu.

“Mereka bicarain tentang keluarga Azaky.”lanjut Sanha.

“Azaky?”ulang Soobin yang langsung mendapatkan anggukan dari Sanha.

“Entah kenapa gue ngerasa gak asing sama nama itu.”

Soobin menganggukkan kepalanya paham. Ia kemudian menutup buku sejarah itu dan menyenderkan tubuhnya di kursi. “Elo manggil gue ke sini buat cari tahu siapa keluarga Azaky, bener?”

Sanha tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan temannya itu. “Gue rasa dengan kita tahu siapa Azaky, itu bakal ngebuka rahasia besar yang disembunyikan orang tua angkat gue. Dan mungkin gue bakal tahu siapa orang tua kandung gue sebenarnya.”

“Apa perlu kita kasih tahu yang lain soal ini?”tanya Soobin yang langsung mendapatkan gelengan kepala dari Sanha.

“Gak perlu, biar ini jadi rahasia kita aja.” Soobin menganggukkan kepalanya paham dengan keputusan sahabatnya itu.

“Yo, kalian berdua gue cariin di sini rupanya.”ucap Yohan yang langsung duduk di sebelah Soobin.

“Kenapa bang?”tanya Sanha menatap kakak kelas sekaligus sahabatnya itu. Tak biasa sahabatnya itu mencarinya dan Soobin.

“Nanti pas pensi Renjun bakal dateng, bareng sama teman barunya itu. Sekalian Renjun bakal ikut ngisi acara. Nanti dia bakal tampil nyanyi. Jadi nanti buat acara bakal ada tambahan di susunannya.”jawab Yohan.

“Tau dari mana elo bang?”tanya Soobin.

Yohan menatap malas kearah Soobin. Ia menjitak kesal kepala adik kelasnya itu. “Makanya kalo rapat itu dateng! Jangan bolos mulu!”

Soobin hanya mengaduh dan mengelus bagian kepalanya yang menjadi sasaran empuk jitakan Yohan.

“Sakit bang!”

“I don't care.”balas Yohan acuh yang langsung mendapatkan tatapan sinis dari Soobin. Untung temen, coba kalo bukan udah Soobin uninstall dari dunia ini.

Beautiful Path (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang