6. Sepupu

867 120 0
                                    

Happy reading semuanya:)

“Kita ini sepupuan. Renjun sepupu gue.”jawab Somi yang langsung mendapatkan oh dari mereka semua.

“Elo kenapa gak ngelawan sih! Percuma elo jadi atlet taekwondo kalo pas diginiin gak ngelawan!”lanjut Somi menatap tajam kearah Renjun.

Renjun tersenyum tipis. “Gue gak mau bikin papa marah lagi.”

Somi menghela nafas lelah dan menganggukkan kepalanya paham. Somi tahu, Renjun sangat menyayangi papanya. Ia bahkan melupakan fakta bahwa papa selalu bersikap kasar padanya setelah kematian Yerin.

“Ya udahlah serah sepupu gue aja. Btw, mama kangen sama elo. Mampir gih nanti pulang sekolah.”

Renjun menggeleng. “Gak bisa Som, lain waktu aja ya. Gue ada urusan.”

“Okelah. Tapi pokoknya elo harus mampir! Mama sama papa nanyain elo mulu, Haruto juga.” Renjun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

                              ✨✨✨

Dengan cekatan ia membawa nampan berisi minuman coklat panas dan jus mangga untuk meja lima.

“Selamat menikmati.”kata Renjun ramah. Setelah mengatakan itu, Renjun langsung kembali berdiri di kasir, sebelah Sanha.

“Gimana rasanya sekolah di sekolah elit Njun?”tanya Sanha begitu Renjun sudah berada di sebelahnya.

Renjun menghela nafas lelah saat mendengar pertanyaan dari temannya baiknya itu. “Ya begitulah. Gue lebih nyaman di Mentari San.”

“Maaf ya Njun, gue gak bisa bantu banyak waktu sidang. Gue gagal cari bukti buat elo.”

Renjun tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya. Ia menepuk pundak Sanha. “Bukan salah elo kok San. Elo gak perlu minta maaf, lagi pula semua udah terjadi.”

“Btw, gimana elo di sekolah? Gak ada yang bully kan?”lanjut Renjun menatap kearah temannya itu.

Sanha tersenyum kecut. “Parah Njun. Tukang bully semakin merajalela semenjak elo dikeluarkan dari sekolah. Gue aja yang liat kasian sama anak anak yang dibully.”

“Shuhua bahkan jadi korban bully, untung ada Eunbin yang bantuin.” Renjun menghela nafas. Ia sudah menebak semuanya. Setelah ia dikeluarkan, maka pembullyan akan semakin besar. Susah payah ia menghentikan pembullyan, tapi kini usahanya seakan sia sia karena dirinya dikeluarkan.

“Terus kondisi Shuhua gimana?”

“Elo gak usah khawatir, gue Eunbin, Soobin, dan Bomin bakal berusaha buat lindungin Shuhua dan anak anak yang jadi korban pembullyan. Kita bakal lanjutin langkah elo yang sempat terhenti Njun.”

Renjun menganggukkan kepalanya dan tersenyum lega. Setidaknya masih ada orang yang tahu bahayanya pembullyan bagi mental seseorang.

“Gue harap pembullyan di Mentari cepet selesai. Gue gak mau ada kabar tentang siswa yang bunuh diri gara gara gak kuat terus terusan dibully.”ujar Renjun yang diangguki oleh Sanha.

“Itu harapan kita semua Njun.”

                           ✨✨✨

Rose melangkah kakinya berjalan memasuki area CHS. Ia tersenyum saat tak sengaja berpapasan dengan guru yang masih di sekolah. Senyuman Rose semakin mengembang saat ia melihat suami dan anak anaknya sedang duduk bersantai di taman sekolah.

“Kalian gak mau pulang apa?”tanya Rose setalah berada di dekat mereka.

“Sayang kamu ke sini.”ujar Jaehyun kaget saat melihat istrinya ada di sini. Ia langsung berjalan mendekati Rose.

Beautiful Path (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang