Gue yakin kita bisa pasti bisa bertemu kapanpun, walaupun nggak tau pastinya itu kapan.
~Chandra..
.
.
.
.Flo dan Izza di lokasi proyek sampai sore menjelang. Artinya, mereka bakal shalat ashar di masjid tadi juga. Waktu shalat ashar, Flo nggak barengan sama Izza. Tadi Izza mesti ladenin orang dari pihak klien mereka dulu, jadilah Flo yang milih buat shalat duluan.
Ternyata kalo sore habis ashar gini masjid itu rame sama beberapa anak-anak yang ngaji di masjid. Jadilah Flo harus hati-hati dan liatin sekitarnya kalo jalan, siapa tau dia salah nginjek orang.
Flo yang lagi masang jamnya balik jadi kurang perhatiin di depannya. Tapi waktu dia selesai pakai jamnya dan ngalihin matanya ke depan, langkahnya langsung terhenti. Dia liat seorang laki-laki yang wajah dan rambut depannya basah sama (perkiraannya) air wudlu, jadi keliatan hawt gitu, menggoyahkan iman. Tapi lebih dari itu, dari pada liat pemandangan yang menggoyahkan iman, Flo lebih pada kaget. Bukan cuma kaget, tapi juga bingung dan heran.
Masalahnya orang itu bukan yang nggak diketahui Flo. Orang itu emang bener Chandra, yang Flo tau dia itu bukan muslim. Yang Flo tau juga, orang yang berwudlu dan berjalan masuk ke dalam masjid tu kebanyakan pasti pada mau shalat. Tapi kalo orang itu bukan muslim, apa iya juga dia bakal shalat?
Flo yang justru terpaku sama Chandra yang menuju dalam masjid jadi nggak perhatiin sekitarnya. Jadilah dia yang justru bertabrakan sama orang lain. Sling bag Flo jadi jatuh, dan untungnya bikin dia jadi tersadar dari Chandra.
"Eh, maaf." Flo membungkuk buat ambil sling bag nya.
Orang yang tabrakan sama Flo juga ikut membungkuk bantu ambil sling bag Flo. "Maaf, saya juga tidak memperhatikan jalan."
Flo baru sadar orang yang ditabraknya itu ternyata polisi juga waktu dia dan orang itu udah berdiri tegak.
"Anda, baik-baik saja kan?" Tanya orang itu.
Flo yang udah berdiri tegak juga fokusnya balik terbagi lagi. Dia sekilas melirik ke Chandra lagi. "Eh, iya. Anda juga nggak papa kan?"
Orang itu sadar Flo yang nggak fokus dan sesekali melirik ke arah lain. Dia juga ikut arah yang dilirikin Flo, dan seketika dia tersenyum simpul. "Iya. Saya nggak papa."
Flo balik ke orang yang ditabrak itu.
"Eca." Panggilan Chandra itu langsung menarik atensi Flo dan lawan bicaranya. Flo bisa liat jelas ada senyum yang ngikutin panggilan itu.
Sumpah demi apapun, Flo nggak tau harus meresponnya gimana! Flo cuma bisa say, "Hei."
Bener-bener, perasaan dan pikiran Flo langsung blank. Dia nggak tau apa yang mesti dilakuin.
"Long time no see." Mata Chandra nggak lepas dari lawan ngobrolnya.
Sementara Flo tetap diam, cuma bisa diam. Tapi mata dia terus tertuju sama Chandra.
"Ternyata kalian saling kenal ya?" Itu suara orang yang ditabrak Flo.
Flo dan Chandra yang saling tatap langsung beralih ke orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
There's My Future
ChickLitKRITERIA PASANGAN IDAMAN FLO = 1. Jelas yang beriman dan se-iman, dan paham agama, 2. Badannya jelas lebih tinggi dari Flo, 3. Lebih tua, dewasa, pengertian, dan bertanggung jawab, 4. Kalem, nggak sombong, nggak pecicilan, dan nggak pelit, 5. Bukan...