Urusan hati tu emang suka banget nggak pake nalar!
Emang nggak ada logikanya banget.
~Flo Azura
.
.
.
.
.Untung aja Helmi udah paham betul sama adek sepupunya satu itu. Lebih-lebih lagi, dia bukan orang yang suka mencampuri urusan orang. Jadi mudah aja bagi Flo minta izin.
"Mau ke mana?" Tanya Chandra.
"Pasar malam!" Jawab Flo dengan riangnya.
"Lo tu dah gede loh!"
"Gue juga lagi butuh hiburan kali." Kilah Flo yang kemudian menyandarkan kepalanya pada bahu Chandra.
Sekilas Chandra menoleh pada Flo. "Lagi ada masalah juga lo?"
Flo cuma menggeleng pelan. "Nggak kok! Cuma stress mikir skripsi doang. Gue kan harus lulus tepat waktu biar bisa langsung dapet kerjaan di sini."
"Beneran? Bukan nggak ada masalah lagi sama Ivan?"
"Enggak Bro."
Chandra mengacak-acak ujung rambut Flo. "Jangan ikut-ikutan galau lo."
Kalo pada nanya, Flo nggak pake helm? Jawabannya ya jelas iya, nggak pake. Flo ini emang susah bet kalo disuruh pake helm, soalnya jalannya juga nggak sampe jalan raya.
"Lo udah ngomong sama orang tua lo?" Tanya Chandra sesampainya di parkiran pasar malam.
"Udah. Gue bilang pergi sama Azka." Flo nyengir nampilin deretan gigi putih rapinya.
Chandra cuma mendengus dengarnya.
"Udah lah, ayo!" Flo menarik tangan Chandra yang masih malas gegara dipanggil Azka.
"Ambigu banget lo manggil Azka."
"Ya elah, gitu aja!" Flo menoleh pada Chandra. "Lagian nih ya, nama Azka tu emang bisa buat cewek cowok. Nyatanya, tetangga gue Azka tu cewek. Tapi temen sekolah gue dulu, Azka tu cowok."
"Tapi kebanyakan itu tu buat nama cewek."
"Enggak ya! Orang gue kalo baca-baca novel aja, nama Azka tu buat cowok!" Flo, jelas nggak mau kalah sama Chandra.
"Udah lah, udah! Lo tu kesini mau seneng-seneng, apa ngajakin gue ribut?"
Flo cuma nyengir. Ia langsung menggandeng tangan Chandra dan berjalan masuk. "Ayok aja deh!"
Ketika melihat penjual permen kapas, mata Flo langsung berbinar. "Bro, ada yang jual permen kapas tuh!"
"Lo mau beli?"
Flo cuma nyengir.
"Lo nggak takut, badan lo tu tambah gendut?" Chandra micingin matanya liat Flo dari atas sampe bawah.
"Ih, badan gue masih ideal ya! IBM gue aja 20 nggak nyampe."
"Ya kalo lo disini cuma mau makan doang, pulang-pulang IBM lo langsung 25!"
"Jahat banget sih, tu mulut!"
Chandra menjulurkan lidahnya pada Flo. "Wlee... Bodo amat!"
"Ish!" Flo jelas nggak terima, dia cubitin tu perut Chandra sampai dianya kesakitan. Nggak peduli mau dijalan dan rame kayak gini.
"Akh! Sakit Sis! Udah-udah, ini lagi di jalan woy!"
Flo berhenti mencubiti Chandra. "Jadi kalo nggak di jalan nggak papa ya gue cubitin! Sepuas gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
There's My Future
ChickLitKRITERIA PASANGAN IDAMAN FLO = 1. Jelas yang beriman dan se-iman, dan paham agama, 2. Badannya jelas lebih tinggi dari Flo, 3. Lebih tua, dewasa, pengertian, dan bertanggung jawab, 4. Kalem, nggak sombong, nggak pecicilan, dan nggak pelit, 5. Bukan...