(62) Maunya Gimana?

169 8 0
                                    

Setelah sambungan telpon sama Izza terputus, Flo emang langsung siap-siap. Waktu denger ada ketukan pintu di depan Flo langsung aja menerobos buat bukain. Dikiranya Izza, ternyata kang paket.


Ada paket buat Flo. Tapi Flo merasa nggak pesen apa-apa. Dan dilihat dari bentuknya juga, itu kayaknya bungkusan kertas atau dokumen. Nggak ada nama pengirimnya, cuma alamat ekpedisi pengirimannya. Masih ada di satu daerah, beda kecamatan doang.

Flo yang penasaran langsung buka aja tu paket. Dan isinya bener-bener bikin syok abis.

Sebuah undangan, undangan nikahan.

Nikahannya siapa??? Jelas aja Chandra.

Flo langsung blank dapetin itu.

Chandra yang dari dua hari belakangan ini tanpa kabar, tiba-tiba aja kirim undangan nikahan ke Flo. Jelas aja Flo langsung blank. Dia nggak ngerti gimana Chandra sekarang.

"Chandra nikah?!" Gumam Flo.

Flo cuma bisa diem pegang tu undangan di tangannya dengan duduk di kursi ruang tamu.

"Kok bisa sih?? Bukannya dia bilang nggak pengen nikah cepet." Flo liat lagi tu undangan, dan nama yang tertera sungguh tak terduga.

Chandra & Annisa

"Annisa? Siapa lagi ini?" Flo sejenak terdiam. Muslim? Batin Flo.

Flo yang penasaran langsung buka aja undangannya.

Tapi emang bener, di undangannya itu ada tulisan-tulisan arabnya. Berarti fix, muslim itu. Yang kemungkinan besarnya pula, Chandra juga muslim, mualaf.

Flo baca detail lah undangan ditangannya itu. Sampe akhirnya dia baca nama orang tua calon manten perempuannya, gelar yang dipunya camer Chandra bikin Flo makin kepo dan heran. Bukan gelar nama belakangnya, tapi nama depannya.

K.H. Ahmad Rizqi dan Ny.H. Aisyah Khumaira

"Ni, camernya kyai. Dari pensantren? Gimana bisa?" Flo masih belum bisa mencerna apa yang diperoleh dia.

Langsung aja setelah itu Flo teringat sama Citra. "Gimana kabar Citra?" Lirihnya.

Flo yang lagi asyik lamunin undangan nikahannya Chandra itu kemudian terusik sama suara pintu yang di ketok orang.

"Assalamu'alaikum!" Seru orang yang ngetok pintu dari luar.

Flo udah hafal banget sama suara itu. Siapa lagi kalo bukan Mas Kalem-nya. Langsung aja Flo bukain pintu menyambut sang pacar. "Wa'alaikumsalam. Cepet amat nyampenya."

Izza cuma nyengir denger itu. "Iya dong! Kan mau ketemu kamu."

Flo cuma bisa berdecak denger itu. Dia kemudian kasih jalan buat Izza masuk.

"Bapak sama ibu ada di rumah?"

"Iya ada, lagi sarapan. Kamu udah sarapan belum?"

"Udah." Izza duduk di sofa ruang tamu dan Flo langsung ke belakang buat manggil orang tuanya dah juga ambilin minum buat Izza.

Saat Flo balik, matanya langsung terbelalak liat undangan yang pagi ini dia terima berada di tangan Bagas. Bodohnya aku nggak ambil undangan itu sekalian. Batin Flo yang mencoba biasa aja waktu menghampiri Bagas dan Izza.

"Undangan siapa ini Dek?" Tanya Bagas merasa asing.

"Chandra Pak, temen Eca yang waktu jaman kuliah itu ikut ke Jogja juga." Flo menarik napas ringan. "Mantannya Citra."

Bagas keliatan kaget denger kalimat terakhir Flo. "Loh bukannya Nonis?!" Bagas perhatiin lagi undangan di tangannya.

Sementara Izza cuma diam menyimak.

"Mualaf kali." Lirih Flo yang tetap masih bisa didengar dan sedikitpun nggak membalas tatap matanya.

Flo juga nggak sadar kalo Izza terus perhatiin dia, gerak-geriknya, raut muka dan sorot matanya juga. Dan sedikit banyak Izza bisa melihat ada keganjilan dari Flo. Kayak ada ketidaknyamanan Flo buat bahas Chandra.

Fix lah. Floressa emang ada rasa ke Chandra. Batin Izza menyimpulkan.

Habis itu Izza cuma bisa hembusin napasnya berat yang tertahan.

Flo yang denger itu langsung menoleh ke Izza. "Kenapa Mas?"

Izza cuma bisa menoleh ke Flo dan tersenyum. "Nggak papa." Mata Izza tetap tertuju ke Flo.

"Dek, kalau orang tuaku datang ke rumahmu lamar kamu buat aku gimana? Kalau kamu harus jawab saat itu juga, apa jawabanmu?" Itu adalah pertanyaan buat Flo yang keluar dari mulut Izza setelah mereka keluar dari rumah Flo.

Flo yang denger itu jelas kaget betul. Dia langsung menoleh ke Izza yang berada di bangku pengemudi sampingnya. "Random banget pertanyaannya Mas?" Flo tetap tertuju pada Izza, merasa ada yang tidak biasa dari Izza, terlebih pertanyaannya.

Izza tersenyum sekilas sebelum menoleh ke Flo sekilas juga dan setelahnya balik liat jalan. "Enggak. Udah aku pikirin itu dari kemarin-kemarin."

Flo tersenyum doang denger itu. Sejenak dia tarik napasnya dalam dan hembusinnya kasar. "Hal kayak gitu jelas juga ada diekspektasiku. Dan..." Flo menjeda kalimatnya, meminang berpikir untuk jawaban pertanyaan Izza tadi. "Jawabanku... Tunggu aja kalau emang udah waktunya." Flo tersenyum dan menoleh ke Izza, buat liat respon pacarnya itu dengan jawaban dia.

Flo bisa liat kalo Izza sedikit kaget juga dengan jawabannya. Izza langsung menoleh sekilas ke Flo. "Apa kamu masih ragu sama aku? Atau mungkin sebenernya kamu mau menolak?"

Flo tertawa ringan dengar itu. "Kalo ragu jelas iya lah Mas. Akan tetap ada keraguan dalam diriku sampai dengan waktunya."

"Kenapa? Waktunya apa?" Izza terdiam sejenak. "Bukan karena Chandra?" Untung aja bertepatan sama lampu merah, jadi Izza bisa lebih lama buat melihat ke pacarnya di sampingnya.

Wajah Flo yang tadi ringan tertawa langsung terdiam dengar pertanyaan terakhir Izza. Matanya menyipit menatap Izza. "Kenapa Chandra?"

Sekarang giliran Izza yang tersenyum, lebih ke senyum getir. "Jujur aku juga nggak tau pasti gimana perasaanmu sama aku sampai saat ini. Sampai tadi, yang jelas aku bisa liat kamu ada perasaan ke Chandra."

Flo terdiam dengar ucapan Izza itu, speechless. Dia nggak pernah menyangka kalau kalimat kayak gitu bisa keluar dari mulut pacarnya sendiri. Sekarang giliran Flo yang tersenyum getir. Sejenak dia diam dan masih terus menatap Izza. "Jadi kamu maunya gimana?"

♡♡♡
.
.
.
.
.
Hayoloohhh... Jadi maunya gimana??

Wkwkwkwk....

Long time no up,
Sekali up ngegantung wkwkwk... Biar kayak drakor-drakor gitu ye kann

Ehehe...
Intinya mon maap lah ya buat yang nungguin kelanjutan ceritanya🥺🥺🥺

Sedikit curhat aja, ini kan dah akhir tahun jadi yaa kayak umumnya yang lagi pada sibuk mau tutup buku🙏🙏

Tapi pokoknya smoga kalian tetap suka sama ceritanya...

Happy reading gaes💕💕💕

There's My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang