Sejenak Flo diam perhatiin Gea dan Cakra bergantian. Dia langsung mendecih. "Oh, kalian pacaran?"
Cakra dan Gea yang denger itu langsung saling tatap. "Ya." Jawab Gea lirih.
"Dan gue kesini emang karena mau nemuin lo, sekalian ada yang mau kita bicarain." Tambah Cakra.
"Ya udah ngomong aja." Timpal Flo.
"Makan dulu aja." Sela Gea.
Flo langsung hembusin napasnya. "Gue nggak mood."
"Tapi gue laper. Udah pesen aja." Gea nyodorin menunya ke Flo.
Akhirnya Flo nurut aja.
Habis makan barulah Flo lanjutin pembicaraan tadi. "Lo mau ngomong apa?" Tanya Flo ke Cakra.
"Gue mau ngasih tau lo, Oktober ntar kita mau tunangan." Di sini, cuma Cakra yang angkat bicara, Gea milih diem aja. "Dan gue mau, lo mesti datang."
Flo langsung hembusin napasnya, dia melirik ke Gea yang sedari tadi diam. "Bagus ya lo Mbak, ternyata pacarannya sama dia. Dan lo nggak sekali pun cerita sama gue."
"Bukan gitu juga!" Gea hembusin napasnya. "Gue tau lo nggak suka sama Mas Cakra, tapi gue nggak tau itu karena apa. Makanya gue nggak berani bahas tentang Mas Cakra sama lo."
"Kenapa Dek?" Tanya Cakra.
"Hah?" Flo bingung.
"Iya. Kenapa nggak suka sama gue?"
Flo berdecih denger pertanyaan Cakra. "Harusnya gue yang nanyain itu sama lo." Flo menatap lurus Cakra. "Lo yang mulai duluan."
"Udah dulu ya. Jangan lanjutin, dari pada kalian makin salah paham." Lerai Gea. "Flo, mending lo temuin Izzal deh."
"Hah? Ngapain?" Flo bingung sama maksud ucapan Gea.
"Dia butuh lo, sekarang juga."
"Hah?" Flo makin bingung.
"Izza ada di sini juga kan?"
"Iya." Jawab Flo tanpa sadar.
"Nah. Sekarang lo samperin dia." Gea berdiri, menarik tangan Flo biar ikut berdiri. "Udah, ayo!"
Flo cuma nurut aja. Sementara Cakra cuma diam liatin dua gadis di depannya itu.
"Nah, tu dia orangnya." Gea liat Izza yang berjalan ke arahnya dan Flo.
Izza langsung hembusin napasnya liat Flo, lega dia. "Floressa,"
Flo cuma diem aja.
"Tunggu," Cakra ikut berdiri.
Gea, Flo, dan Izza langsung menoleh ke Cakra. "Kenapa Mas?" Tanya Gea.
"Kamu mau minta Eca ngapain?"
"Ini, nemenin Izza." Jawab Gea bingung.
"Aku nggak izinin ya!" Cakra sekalipun nggak mau nengok ke Izza.
"Gue nggak butuh izin lo!" Timpal Flo.
"Dek!" Cakra beralih ke Flo.
Flo berdecih. "Lo nggak berhak ngatur gue."
Gea mendesah liat dua bersaudara yang mau ribut lagi di depannya itu. "Udah ya! Jangan ribut, plis!"
Flo milih buat pergi aja dari tempat itu. Jelas aja Izza nyusulinnya, sementara Gea dan Cakra tetap di tempat.
"Floressa, tunggu!" Untung aja Izza berhasil meraih tangan Flo.
"Kenapa lagi, Pak?" Tanya Flo datar.
"Ayo ikut saya!"
"Ngapain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
There's My Future
Genç Kız EdebiyatıKRITERIA PASANGAN IDAMAN FLO = 1. Jelas yang beriman dan se-iman, dan paham agama, 2. Badannya jelas lebih tinggi dari Flo, 3. Lebih tua, dewasa, pengertian, dan bertanggung jawab, 4. Kalem, nggak sombong, nggak pecicilan, dan nggak pelit, 5. Bukan...