Bener-bener unexpected banget. Sekalipun Flo nggak pernah kepikiran kalo dia bakal double date sama kakaknya sendiri. Dan yang nyebelinnya, ini kencan pertamanya sama Izza!
Flo cuma bisa menertawakan dirinya sendiri. Bisa-bisanya juga dia kepancing sama Gea. "Kenapa Dek?" Tanya Izza yang nyadarin itu.
Seakan ditarik pada realita, Flo baru tersadar. Dia noleh ke Izza dan diam lagi. Dia justru inget sama kriteria pasangan idaman yang ditetapinnya sendiri.
Beriman, se-iman, dan paham agama.
Sejauh Flo kenal dan tau Izza, bisa dikata Izza cukup taat dan paham agama. Tapi kalo orang yang bener-bener paham agama, bukannya dia nggak bakal ngajakin pacaran, tapi ngajakin nikah? Hei, ini bukan maksud Flo mau nikah juga ya!Next, badan yang jelas lebih tinggi dari Flo.
Ini mah nggak perlu ditanya lagi. Izza jelas memenuhi kriteria ini.Lebih tua, dewasa, pengertian, dan bertanggung jawab.
Izza lebih tua, jelas. Dewasa, Flo justru menemukan kekanakan Izza setelah mereka pacaran, bukan kedewasaannya. Pengertian, Flo merasa Izza juga cukup pengertian, walaupun beberapa kali juga sering menyebalkan dan nggak inget dirinya. Contohnya, waktu Izza ngajakin lunch kayak kemarin. Bertanggung jawab, kalo dikerjaan sih udah jelas banget jawabannya iya. Tapi dalam hubungan mereka, Flo masih abu buat menilai.Kalem, nggak sombong, dan nggak pecicilan.
Izza kalem, cuma waktu mereka belum dekat doang. Setelah mereka pacaran, Flo nggak nemu Izza yang kalem sedikitpun. Nggak sombong, iya sih emang Izza nggak sombong. Dan tentang kepecicilannya, Flo juga nggak nemu itu, atau mungkin belum keliatan aja.Bukan tukang PHP.
Soal PHP, sejauh setelah pacaran ini Flo belum merasa ter-PHP sama Izza. Selama mereka pacaran, harapan Flo ke Izza selalu terpenuhi dan bukan angan doang.No alcohol, no drugs, no smoking, no weapons, no nongkrong-nongkrong. Alias ora neko-neko.
Flo nggak tau, kehidupan Izza diluar kantor tu gimana, circle yang Izza punya juga gimana, ataupun gimana masa lalu Izza dulu. Tapi semoga aja, Izza yang sekarang ini nggak neko-neko. Sejauh Flo kenal Izza, Izza bukan cowok yang biasa merokok. Bilangnya sih, Izza bakal merokok kalo dia emang bener-bener lagi stres doang. Selain itu dia nggak bakal merokok. Tentang alcohol, setelah Flo pikir, justru terlalu 'wah' kalo Izza beneran belum pernah nge-miras. Ya setidaknya tu pernah doang, bukan kebiasaan. Kalo narkoba, kayaknya sih enggak juga dan semoga aja emang enggak. Dan weapons, semoga juga emang nggak main senjata kayak gitu. Izza kan bukan akmil ataupun akpol, nggak kayak... Chandra.Flo langsung ngedipin matanya. Apa-apaan ini?! Kenapa dia justru kepikir ke Chandra?! Ini nggak ada maksud buat bandingin Izza sama Chandra ya! Tapi... Tapi emang kriteria Flo itu juga terbentuk karena faktor Chandra juga kan?
Flo mendesah. Balik ke pemikirannya tadi. Sejauh Flo kenal dan tau Izza, Izza bahkan udah kelewat sesuai kriterianya. Tapi mikirin itu, terus bandingin sama dirinya sendiri, Flo justru merasa insyekyur. Izza sebaik itu, dan Flo... Apa? Remahan biskuit Roma doang.
Flo berdecih. Flo jadi penasaran juga, apa yang bikin Izza bisa mau dengan dirinya? Kalo aja dibandingin sama Disty, level Disty lebih tinggi dari Flo, dia lebih high class dibanding Flo. Dan jelas aja, itu jadi lebih imbang sama keluarga Izza. Menurut Flo, Disty juga lebih cantik dan menarik dari pada dirinya. Disty juga lebih cewek dan lebih rajin merawat diri dibanding dirinya. Pertanyaan tadi kembali terngiang di kepala Flo. Apa yang bikin Izza mau dengannya?
"Kenapa liatin saya kayak gitu?" Tanya Izza yang tau diliatin terus kayak gitu sama Flo.
Flo penasaran sama alasan Izza mau dengannya, tapi dia masih menimbang buat nanyain itu. Flo akhirnya buka ponselnya dan nunjukinnya ke Izza. "Ini,"
Izza tersenyum setelah selesai baca itu. "Kenapa?""Aku mikirin tentang itu, dan aku merasa kamu terlalu cukup buat itu."
"Ya bagus dong?"
"Mungkin emang bagus, tapi kalo dipikir lagi, itu justru bikin aku insyekyur."
"Kenapa insyekyur?" Tanya Izza heran.
"Ya... Kamu terlalu baik. Dan aku nggak ada apa-apanya." Pikiran merang-rang buana. "Aku jadi terpikir, apa yang bikin kamu mau sama aku? Aku bahkan nggak ada apa-apanya sama kamu. Dan Mbak Disty, jelas lebih baik dari pada aku."
Izza terkekeh denger itu. Dia nggak habis pikir, Flo bisa punya pikiran kayak gitu. Dia pacaran sama cewek umur berapa sih?
"Kenapa banding-bandingin sama orang lain?" Izza yang gemes banget sama Flo cuma bisa mengusap ujung kepala Flo. "Kamu umur berapa sih, Dek?" Tanya Izza penasaran, takut-takut kalo ternyata dia macarin anak SMP. Ntar dikira pedofil dia.
"Hah?" Flo gagal paham sama pertanyaan terakhir Izza. "Dua... Empat. Kenapa?"
"Nggak. Saya takut salah macarin anak SMP aja."
Flo yang denger itu langsung mendengus. "Ish!"
Izza cuma ketawa. "Ya lagian, kamu kenapa nanya kayak gitu? Cinta sama orang itu, nggak butuh alasan Dek."
Flo kurang setuju sama itu.
"Kamu tau quotes dari Sujiwo Tejo nggak?"
"Apa?"
"Cinta itu nggak pernah butuh alasan. Kalau kamu masih memiliki alasan dalam mencintai, maka itu bukanlah cinta, tapi kalkulasi."
Flo terkekeh denger itu. Ternyata Izza tipe orang puitis juga kayak gitu. "Tapi..." Tetap aja, Flo masih bingung dan penasaran. "Kenapa aku?" Pertanyaan itu seakan nggak cuma buat Izza, tapi dirinya sendiri juga.
"Nggak tau. Mungkin emang udah takdirnya kita kan?"
Flo cuma diam.
Izza balik liatin layar ponsel Flo yang nampilin list kriteria pasangan idaman Flo. "Ini, kamu liat saya kayak gini?"
Flo ngangguk.
"Gimana kalo kenyataannya saya nggak sebaik itu? Apa kamu akan ninggalin saya?"
"Eh?" Flo kaget dong denger kalimat terakhir Izza. "Masa kayak gitu?"
"Kan saya nanya."
"Jangan lah. Jangan sampai." Flo gelengin kepalanya, dia nggak mampu bayangin kalo akhirnya dia bakal putus dari Izza.
Ya gila aja. Baru juga pacaran, kok ya mikirnya udah putus aja!
♡♡♡
.
.
.
.
.
Yaayyy akhirnya uph lageee🎉🎉Sorry ya buat typo yang bertaburan.
Komen aja kalo emang perlu di komenin, vote kalo emang cerita ini pantes di apresiasi🙂
Makasih buat yang mau terus ngikutin cerita ini🤗🤗
Happy reading gaes💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
There's My Future
ChickLitKRITERIA PASANGAN IDAMAN FLO = 1. Jelas yang beriman dan se-iman, dan paham agama, 2. Badannya jelas lebih tinggi dari Flo, 3. Lebih tua, dewasa, pengertian, dan bertanggung jawab, 4. Kalem, nggak sombong, nggak pecicilan, dan nggak pelit, 5. Bukan...