Pulang dari RS ternyata Izza lebih milih buat nginep di hotel aja. Alasannya, soal Avin yang lagi di Malang dan kasian kalo sendirian. Tapi aslinya juga bukan gitu, lebih karena merasa nggak nyaman sama keramaian di rumah Flo dan berpikir kalo itu kurang bener juga.
Ya emang bener acara lamarannya tu di rumah Gea. Tapi kan tetep aja, di rumah Cakra, sodara dan keluarganya yang lain pada berdatangan.
Dan soal Flo? Dia merasa lega banget Izza nggak nginep lagi di rumahnya. Jadi dia bisa terbebas dari pertanyaan personil keluarga besarnya yang datang ke rumah tentang Izza.
Tapi itu cuma bertahan semalam doang. Karena paginya, Izza udah balik datang aja dengan kemeja batik rapi.
"Mah! Itu ada tamu!! Mas-mas, ganteng, cakep, glowing banget!" Teriak Shera, adek sepupu bontot Flo yang waton jeplak aja. Dia udah di rumah Flo karena nginep di sana, rumah dia mah di Surabaya.
Shera manggilnya cuma ke mamanya doang, tapi yang nanggepin semuanya. "Siapa Ra?" Tanya Reksa, ayahnya Shera dan juga adeknya Azura, sambil berjalan menuju ruang tamu.
"Nggak tau yah, kayaknya temennya Mas Cakra. Soalnya cuma sendirian. Kalo keluarganya Pakdhe Bagas kan aku tau semua." Cerocos gadis 8 tahun itu.
"Siapa to?" Indah, mamanya Shera, juga penasaran sambil jalan menuju ruang tamu.
Istri dan kedua kakak Helmi yang lagi gabut juga ikutan kepo dan langsung ngikutin Intan buat nengok tamu yang dimaksud Shera itu.
"Weh, beneran lah ya yang dibilang Shera. Emang cakep dan glowing banget tuh mukanya." Suci, kakak pertamanya Helmi, langsung komen tanpa filter. Padahal dideketnya juga ada suaminya.
Suci cuma dilirikin doang sama suaminya.
"Iya lah Mbak, bener. Kita kalah glowing nih." Tambah Intan, istrinya Helmi. "Semoga aja ntar anakku bisa ganteng glowing kayak dia." Tambahnya lagi sambil ngelus perutnya yang udah buncit.
Helmi yang juga denger itu langsung manyun.
"Siapa to itu? Temennya Cakra?" Tanya Muti, kakak keduanya Helmi. Cuma dia yang mendingan diantara tiga wanita itu.
"Calon adek iparnya Cakra." Sahut Helmi males.
Kedua kakak dan istri Helmi itu langsung balik nengok ke Helmi dengan tampang kaget. "Loh, adeknya Gea?" Tanya Suci heran.
"Kok nggak mirip?" Tanya Muti heran.
"Ke sini mau ngapain? Ini baik-baik aja kan?" Intan ikutan nanya, dia mulai panik.
Helmi yang dapetin itu cuma diem sambil liatin tiga perempuan di depannya dengan males.
"Insyaallah baik-baik aja Mbak. Dia tu,"
"Bang! Ada siapa?" Tanya Flo yang tiba-tiba aja nongol.
Helmi dan tiga perempuan di depannya langsung noleh ke Flo. "Cepet juga lo udah siap." Komen Helmi liat Flo udah rapi aja.
Muti justru ngerutin keningnya sambil perhatiin Flo. Dia liatin Flo dari atas sampe bawah sampe diulang tiga kali, abis itu dia noleh ke arah ruang tamu dan balik lagi ke Flo. "Kok, batik lo sama kayak tu tamu?"
"Lo sarimbitan sama dia?!" Tanya Suci heboh.
Flo nyengir doang sambil garuk kepalanya yang nggak gatel.
"Tu... Pacar lo?!" Tanya Suci heboh.
"Iya dong!" Sahut Helmi dengan entengnya.
"Ish! Apasih. Udah lah. Kepo banget urusan orang!" Flo langsung lewatin para kakak sepupunya itu buat nemuin Izza.
Bersamaan dengan itu juga, keluarga dari pihak Bagas berdatangan. Jadilah orang pada ngumpul di ruang tamu. Suci dan lainnya yang barusan kumpul di ruang keluarga juga ikut ke ruang tamu buat ketemu keluarga Bagas. Dan jelas juga, keluarga Bagas yang menyadari keberadaan Izza itu menanyakannya.
"Ini juga calon mantunya Om Bagas, Bul." Jawab Suci menanggapi pertanyaan adeknya Bagas, Sekar.
"Wah, ternyata Eca pinter banget ya nyari calonnya." Sambung Sekar lagi sambil liatin Izza lebih detail.
Flo yang denger itu cuma tersenyum masam. "Duh Bul, aku nggak nyari ya ini. Mas Izza nya sendiri yang datang."
Izza yang denger itu makin menahan tawanya. Respon Flo itu bener-bener bikin dia pengen ketawa.
Helmi menyadari Izza yang menahan tawanya itu. "Yakin lo? Orang Izza nya aja mau ketawa gitu." Ini bener-bener dah, keluarganya Flo justru pada bersatu panas-panasin Flo.
"Yee... Kalo nggak percaya ya udah." Flo menoleh ke Izza. "Musyrik percaya sama dia tu!" Ujar Flo nunjuk Izza.
"Yeee... Beda konteks bambank!!" Helmi menoyor kepala Flo.
"Weh, kakek lo tuh!" Balas Flo nggak mau kalah.
"Kakek lo juga!" Tambah Suci.
"Ish, kalian ini! Nggak sopan banget dah sama kakek!" Tegur Muti. Emang cuma Muti aja yang paling waras diantara mereka.
"Dah lah, Mas Izza ke kamar Bang Sat aja lah, dari pada terkontaminasi sama orang-orang ini." Flo meraih lengan Izza buat dibawa ke kamar Cakra.
"Yeee ngomong aja lo nggak mau diketawain pacar lo didepan orang-orang." Ledek Suci yang tersungging sama ucapan Flo.
"Heh seharusnya tu lo biarin pacar lo di sini aja, kenalan sama sodara yang laen. Masa mau jadi keluarga tapi nggak dikenalin." Tambah Intan dengan santainya.
Flo yang denger itu langsung berhenti dan menoleh ke Intan. "Hih! Modus aja lo mbak!" Dia langsung beralih ke Helmi. "Istri lo tuh Bang!" Adu Flo.
Semua sepupu Flo itu paham betul sama sikap Flo ini. Flo dah cemburu tingkat tinggi sama mbak-mbak sepupu dan tante-tantenya yang terang-terangan pengen mengenal Izza.
Jelas aja Izza yang dapetin itu langsung ketawa, begitu juga dengan sodara yang lain.
"Uluh-uluuhh... Kasian banget dah adek gue. Sini-sini." Helmi rentangin tangannya ke Flo, biar kalo Flo mau balik ke arahnya dan meluk dia.
Flo yang tau itu dah lepasin tangannya dari lengan Izza, berniat buat menuju pelukan Helmi. Tapi Izza yang menyadari itu jelas aja nggak tinggal diam. Gantian dia yang tahan tangan Flo. "Heehh... Jangan peluk-peluk suami orang Dek." Izza menahan tangan Flo, membuat Flo menoleh ke arah Izza. "Mending sini aja." Izza rentangin tangannya juga ke Flo.
"Heehh mana boleh!!" Suci langsung angkat bicara nggak terima.
"Bukan muhrim woy!!" Muti juga spontan angkat bicara.
"Halalin dulu dong!" Sekar yang masih join pun juga ikut bersuara.
Seketika yang lainnya tadi fokus ke Izza dan Flo langsung menoleh ke Sekar, termasuk Izza dan Flo juga.
Izza cuma nyengir doang dapetin itu. "Boleh, sekarang aja Tan?" Tanya Izza dengan tampang innocent nya.
♡♡♡
Yeaayyy setelah sekian purnama, akhirnya bisa uph lagi, huft...
Maaf ya untuk ssgenap readers yang menunggu update kisahnya Flo
Happy reading gaeess💕💕
semoga kalian suka😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
There's My Future
ChickLitKRITERIA PASANGAN IDAMAN FLO = 1. Jelas yang beriman dan se-iman, dan paham agama, 2. Badannya jelas lebih tinggi dari Flo, 3. Lebih tua, dewasa, pengertian, dan bertanggung jawab, 4. Kalem, nggak sombong, nggak pecicilan, dan nggak pelit, 5. Bukan...