(52) FLO DICULIK!

206 13 0
                                    

Langit yang tadinya terang udah berganti gelap, alias dari siang udah berganti jadi malam. Izza yang tadi sore mau pamit buat ke hotel jelas aja dicegah sama Zura, dia diminta buat nginep di rumah camernya itu. Antara sungkan dan mau, Izza terima itu dong. Jadinya kan, peluang buat dia ngebucinin Flo makin gede juga.

Sayangnya, Flo justru ditodong sama Citra yang tau kepulangannya tapi nggak dari Flo sendiri. Flo langsung diculik sama Citra dari habis isya. Dia dibawa ke tempat semaunya Citra, di cafe langganan Citra.

"Jadi, gimana ceritanya?" Citra menatap sinis Flo, ya cuma dibuat-buat doang sih. "Lo udah lama banget nggak cerita sama gue soal per-doi-an. Terakhir tu, dua bulan lalu waktu lo masih di Papua kan?"

Well, Flo baru nyadar, ternyata dia udah dua bulan juga pacarannya sama Izza. "Em... Gue harus cerita dari mana?"

"Dari mana aja!" Citra inget banget, tadi dia ketemu juga sama Izza waktu di rumah Flo. "Kok gue kayak nggak asing ya, sama muka temennya Bang Cakra?"

Citra emang dulu pernah dikasih lihat fotonya Izza. Dan karena itu, dia kasih nama Mas Misterius buat Izza.

Flo cuma diem denger kalimat terakhir Citra itu. Dia melirik sekilas ke Citra buat mastiin. "Lo kan pernah gue kasih tau fotonya."

"Hah? Iya kah?!" Citra bener-bener nggak inget. "Yang mana sih? Udah dari taun kapan?"

"Ya... Setelah gue di Jakarta lah." Flo terdiam sejenak, menimbang buat ngasih tau. "Dia tu Mas Kalem," Lirih Flo.

"Hah?! Apa?!"

Flo langsung berdecak denger itu. "Itu Mas Kalem, yang sering gue ceritain." Tegas Flo.

Jelas aja Citra yang denger itu makin melongo. "Hah? Kok bisa? Dia... Temennya Bang Cakra?" Lirih Citra.

"Ya bisalah. Tapi, nggak gitu ceritanya."

"Ya terus gimana?"

Flo udah memantapkan diri. "Dia pacar gue, makanya deket sama Bang Sat."

Citra makin melongo, sebelum akhirnya dia gebrak meja. "Asem lo!"

Flo jelas kaget dapetin itu. "Apaan sih, pake mukul-mukul meja?"

"Ya salah lo sendiri! Bisa-bisanya lo jadian sama Mas Misterius tapi nggak kabar-kabar ke gue! Cerita ke guenya cuma waktu masih jadi kampret admirer-nya doang!"

Flo nyengir denger itu. Ya emang, keterlaluan juga sih si Flo. Giliran senengnya aja, nggak bagi cerita ke Citra. "Ya maap." Cicit Flo.

Sebenernya tu, alasan Flo selama ini nggak cerita ke Citra soal hubungannya sama Izza karena merasa nggak enak aja. Waktu dia baru anget-angetnya pacaran sama Izza, dia dapat kabar duka kalo kakeknya Citra meninggal. Ya udin, sampe habis masa berduka pun Flo tetep nggak nyampe buat cerita soal hubungannya sama Izza ke Citra.

"Jadi, sejak kapan lo jadian sama Mas Misterius?"

"Sejak habis balik dari Papua." Flo menjeda jawabannya. "Tapi waktu gue mau cerita itu kan gue dapet kabar duluan kalo kakek lo meninggal. Ya udah, gue mana nyampe mau cerita sama lo."

Citra cuma diem. "Oh, oke." Lirihnya, tapi setelah itu dia sadar. "Tapi kenapa habis itu lo nggak cerita?!"

Kicep. Flo nggak tau mesti jawab apa sekarang. Sebenernya habis itu sih, Flo lagi sibuk-sibuknya sama kerjaan kantor dan ngebucin. Flo cuma bisa nyengir. "Ya gue belakangan ini kan hectic banget. Biar bisa ambil cuti sekarang ini."

"Ya tapi," Citra menjeda. "Gue tau lo ya! Sesibuk-sibuknya lo tu tetep aja masih sempet buat ghibah!" Yah, Citra emang udah kenal baik sama Flo.

Flo baru nyadar, dia kalo sama orang yang hubungannya kayak Citra gini emang susah buat ngelesnya. Ditambah lagi sama Flo yang emang jago banget akting!

"Jahat ya lo! Nggak kabar-kabarin gue. Masa gue taunya mesti dari story lo, dan kudu nanya juga!"

Flo cuma bisa senyumin aja. "Ya maap. Beneran deh, suer, gue nggak ada maksud buat nggak cerita sama lo." Flo teringat kebimbangan dalam hubungannya sama Izza sekarang ini. "Lagian, gue sekarang juga justru nggak yakin sama hubungan ini." Lirih Flo sambil menurunkan pandangannya.

"Hah? Apa?!" Citra emang denger, tapi dia nggak yakin.

Flo mengangkat kepalanya menatap Citra. "Gue nggak yakin sama hubungan gue sama Mas Kalem."

Jelas aja Citra gagal paham sama maksud Flo. "Lah kenapa? Bukannya dia tipe lo ya? Lo dah nggak suka sama dia?"

"Bukan."

"Terus apa?"

"Ya..." Flo bingung juga mau jelasin. Tapi, cuma sama Citra aja Flo bisa cerita sebebasnya dan tanpa tuntutan atau tekanan. "Gue nggak yakin aja. Doi tu, terlalu tinggi nggak sih buat gue?"

"Enggak! Mana ada, kalian berdua tu cocok ya!"

Flo hembusin napasnya. "Cocok dari mana? Doi tu terlalu wah buat gue yang cuma weh."

Citra ketawa denger itu. Dia paham sekarang. "Lo juga wah kali! Kalo nggak, mana ada cowok-cowok pada deketin lo."

"Ya kan itu cuma bercanda doang, nggak serius."

"Kalo cuma bercanda, Ivan nggak bakal nolak buat balikan sama Rara. Temen kantor lo itu nggak bakal rajin godain lo. Dan Chandra juga nggak bakal nolak permintaan abangnya."

Flo berdecih. "Nggak gitu juga. Dan, kenapa mesti Chandra?" Lirih Flo diakhir kalimatnya.

Citra mendengus. "Ish. Gimana sih lo? Kan Chandra suka sama lo!"

"Dah lewat kali Cit!"

"Kata siapa? Nyatanya, orang modelan Chandra gitu sampe sekarang masih betah ngejomblo."

"Ngadi-ngadi lo. Chandra udah punya pacar kali! Bahkan udah mau nikah."

Gantian Citra yang kaget. "Hah?! Ngide dari mana lo ngibul kayak gitu?"

"Ish. Gue serius. Waktu di Papua kan, gue ketemu Chandra, sama calonnya juga. Bahkan gue juga dikasih undangannya."

Citra berdecih. "Nggak mungkin! Chandra tu nggak ada pacar!"

"Ada. Lo nya aja yang nggak update!"

"Emang lo ada bukti? Ada foto undangannya dia?"

"Undangannya di rumah. Nggak ada fotonya gue."

Citra masih aja nggak percaya sama ucapan Flo. Dia tetap yakin banget kalo Chandra masih setia jomblo.

"Ish. Udahlah, kenapa jadi bahas Chandra sih?" Flo kesel, karena harusnya dia tu nggak usah mikirin dan ngomongin Chandra lagi.

"Chandra?" Tanya seorang cowok yang berdiri nggak jauh dari meja Flo dan Citra.

♡♡♡
.
.
.
.
.
.
.
Ehehe... Sebelumnya, sorry ya kalo kalian kena prank sama subjudulnya😂🙏🙏

Tapi semoga aja kalian tetep enjoy baca nya.

Happy reading ya gaes, dan janlup jaga kesehatan😊💕💕

There's My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang