(58) Mereka ngomongin apa ya?

257 18 0
                                    

Untung aja luka Chandra nggak terlalu parah dan nggak mengenai organ dalamnya. Yang jelas juga walaupun gitu Chandra tetap mesti rawat inap dulu dan udah boleh langsung dijenguk.

"Gimana keadaan lo?" Tanya Flo sambil liatin perban yang membalut bahu kiri Chandra.

Chandra cuma tersenyum denger pertanyaan Flo. "Baik. Citra gimana?"

"Dia sama Sandy, di mess." Sahut Stefi tanpa minat, dia menatap Chandra nggak suka. "Kenapa lo masih sempet nanyain cewek itu?"

Terdengar jelas banget kalo ada nada ketidaksukaan dari ucapan Stefi itu.

Chandra diam menatap Stefi. "Ya kan bukan sepenuhnya itu salah Citra, salah gue juga."

"Iya. Salah lo yang nggak jelas sukanya sama siapa." Sahut Stefi ketus. "Lo sukanya sama siapa sih, Chand? Cewek itu apa dia?" Stefi melirik ke Flo.

Jelas aja Chandra, Flo, dan Izza yang masih di ruangan itu kaget dengernya. Tapi Flo sama Izza cuma diem.

"Lo." Chandra jawab sekenanya, sambil natap Stefi.

"Ngibul mulu lo. Kalo lo sukanya sama gue, ya pasti sekarang ini lo udah jadi suami gue."

Flo dan Izza masih aja cuma bisa diem menyimak. Tapi Chandra yang denger itu justru terkekeh. "Nggak Fi, kasihan lo kalo gue jadi suami lo."

Stefi cuma mendengus.

Izza yang merasa nggak nyaman dengan itu langsung menyela. "Sorry gaes, kayaknya gue sama Floressa mesti keluar dulu." Izza beralih ke gadisnya. "Yuk Dek."

Flo cuma nurut aja.

"Eh?" Sementara Chandra dan Stefi langsung tersadar menoleh ke Izza. "Nggak Za. Bisa kita ngomong dulu?" Pinta Chandra.

Sejenak Izza diam dan beralih ke Flo. Flo juga cuma diam.

"Ya udah. Yuk lah Flo!" Stefi berinisiatif duluan buat keluar sambil ngajakin Flo.

Flo juga cuma bisa diam nurutin itu.

Flo nggak tau apa yang diobrolin dua makhluk berjangkun itu, tapi jelas aja bisa ditebak kalo itu pasti ada sangkut pautnya sama Flo.

"Beruntung banget lo, bisa dicintai sama dua cowok baik kayak Chandra dan pacar lo." Stefi menatap Flo putus asa setelah setidaknya tiga menit mereka cuma diem berdiri berdekatan di depan ruang inap Chandra.

Jelas aja ucapan Stefi itu ngundang perhatian Flo. Flo cuma bisa diam sejenak natap Stefi buat mencerna ucapan perempuan di depannya itu. "Hah?" Seketika Flo paham maksud Stefi. "Enggak lah Fi! Cinta Chandra bukan buat gue."

Stefi tertawa hambar denger itu. "Kenapa enggak?" Stefi menatap Flo dengan komuk nahan tawa. "Kalo Chandra nggak cinta sama lo, sekarang ini dia nggak mungkin bakal jadi kayak gini."

Gantian Flo yang berdecak. "Enggak Fi, Citra salah paham doang sama gue."

"Salah paham gimana?"

Flo diem. Sedikit banyak dia bisa paham sama Citra dari perdebatan cewek itu sama Chandra waktu di taman. "Ya..." Flo bingung ngomongnya ke Stefi gimana. "Ya kayak gitu, dia salah paham sama hubungan gue dan Chandra."

Seulas senyum Stefi tunjukin. "Ya. Dia salah paham dengan hubungan kalian karena tau perasaan kalian satu sama lain."

Flo melototin matanya. "Mana ada!" Flo tanpa sadar spontan membantah dengan nada tinggi.

Stefi yang denger itu jelas aja langsung ketawa. "Tuh kan."

Flo langsung berdecak nyadarin itu. "Fi, lo kok gitu sih?"

"Hah?" Jelas aja Stefi nggak paham maksud Flo. "Maksud lo?"

"Ya itu, kenapa lo nyimpulin sendiri kalo Chandra suka sama gue?"

Stefi langsung terkekeh denger itu. "Oh itu." Masih aja tawa Stefi belom berhenti. "Kan emang kenyataannya kayak gitu. Buktinya aja Chandra sampe mau berkorban halangin mantannya itu yang mau nyerang lo."

Flo terdiam mikirin kejadian tadi di taman. "Ya nggak lah Fi! Chandra halangin Citra tu karena dia nggak mau Citra nyerang orang, itu perwujudan perasaan Chandra ke Citra. Chandra masih," Seketika mata Flo menatap kosong ke depan, ingat dengan perbincangannya sama Chandra waktu habis putus dari Citra dulu. "Akan tetap sayang sama Citra."

Stefi cuma diam dan tersenyum melihat Flo.

Seketika Flo tersadar, dia menoleh ke Stefi. "So-sorry Fi, gue nggak maksud ngomong kayak gitu." Flo baru ingat, Stefi juga punya perasaan ke Chandra.

Stefi justru terkekeh denger itu. "Santai aja kali. Gue justru berterima kasih sama lo. Gue jadi makin paham sama Chandra."

Flo cuma meringis denger itu. "Lo nggak cemburu?" Tanya Flo lirih.

Stefi justru tertawa denger itu. "Ya cemburu lah Flo!"

"Kok ketawa?" Flo heran, bilangnya Stefi cemburu tapi kenapa justru ketawa?

"Muka lo lucu!"

"Ish! Seriusan Fi!"

Tawa Stefi mereda. "Iya, serius." Dia inget saat pertama kalinya tau Flo. "Tapi gue masih inget banget waktu pertama kali liat lo. Dari situ emang udah keliatan banget, Chandra sayang banget, suka sama lo."

Gantian Flo yang terkekeh. "Ya iya, sayang sebagai sodara doang."

"Nggak. Mana ada. Itu jelas beda sama perasaan dia ke sodara-sodaranya. Itu perasaan dari cowok ke cewek."

Flo terdiam denger penyangkalan Stefi itu. Sejujurnya, Flo pun juga tau itu tapi dia nggak mau terima.

Stefi yang dapetin keterdiaman Flo cuma bisa terkekeh. Tapi tiba-tiba aja ponsel Flo berdering, tanda ada panggilan masuk. "Sorry Fi, gue terima telpon dulu." Flo kemudian berjalan beberapa langka lebih jauh dari Stefi.

Ada panggilan masuk, dari Cakra. "Halo, assalamu'alaikum?"

"Wa'alaikumsalam. Lo dimana? Dari tadi di chat nggak bales, si Izza juga! Ini udah lewat maghrib, rumah udah rame orang ini!" Langsung aja Cakra nyerocos, masalahnya kan besok dia tunangan tapi adeknya justru cosplay jadi Bang Toyib.

Flo cuma bisa meringis denger itu, tapi kemudian berdecak. "Ish. Santai kali. Gue sama Mas Izza lagi di rumah sakit. Chandra masuk RS."

Gantian Cakra yang kaget denger kata Chandra dan rumah sakit. "Hah? Chandra siapa? Kenapa masuk RS?"

"Chandra Chandra itu, yang mantannya Citra. Dia..." Flo bingung mau ngomognya gimana. "Tadi kena musibah."

Flo denger banget Cakra yang hembusin napasnya kasar. "Astagaaa... Ya udah. Chandra nggak cuma sama kalian doang kan?"

"Ya nggak lah! Tapi, dia lagi ngomong berdua doang sama Mas Izza. Mereka ngomongin apa ya?"

Cakra nggak habis pikir sama pertanyaan Flo. "Hah?? Salah nanya lo?" Cakra berdecak. "Ish. Udahlah, pokoknya kalian cepet pulang!"

Stefi yang denger itu juga jelas nggak habis pikir sama Flo.

Sekarang gantian Flo yang berdecih. "Ish. Iya-iya! Dah lah, bye! Assalamu'alaikum!" Flo langsung memutus sambungan telpon mereka.

♡♡♡
.
.
.
.
.
.
.

Heiheiheiiii
Akhirnya we bisa uph lagi🎉🎉
Dan maap banget yaa buat keterlambatan ini😭😭😭
MAAP BANGET. we ngga bisa janji atau targetin ini rampung kapan. Tapi segera secepetnya semoga ini cepet kelar!!!

Happy reading gaes💕💕💕

There's My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang