(41) Iya in Aja!

188 16 0
                                    

Di part sebelumnya, Flo bilang buat bahas soal Ivan 'ntar aja'. Di part sebelumnya lagi, Gea dah janjian mau jalan sama Izza. Dan akhirnya, Izza yang kebetulan nggak bawa kendaraan sendiri pulang dengan TJ. Gea juga naik TJ sama Flo. Diana tadi milih naik ojol karena anaknya keburu nangis nyariin emaknya. Sementara Meta dah dijemput dulu sama calonnya.

"Jadinya mau ke mana, Zal?" Tanya Gea dengan santuy nya waktu mereka di halte.

Flo jelas heran, bingung juga. "Lo mau ke mana, Mbak?" Tanya Flo penasaran.

"Jalan lah. Mau ikut?"

"Nggak deh." Flo coba ngalihin pandangannya dari Gea ataupun Izza.

Izza yang liat itu juga langsung ketawa. "Enaknya aja dimana." Balas Izza ke Gea.

"Oke. Ke GI aja yang deket." Balas Gea dengan entengnya. Dia balik ke Flo lagi. "Flo, beneran lo nggak mau ikut?"

"Nggak. Capek gue."

"Ada Mas Cakra juga, loh." Tambah Gea.

Flo jelas kaget. Ini kalo ceritanya Cakra ikut juga, bisa-bisa Izza dikeroyok sama Gea sama Cakra. "Ya udah gue ikut!" Balas Flo tanpa pikir panjang.

"Akhirnya mau juga keluar kandang!" Balas Gea sambil ngakak.

Izza juga ngetawain reaksi Flo itu.

"Kenapa tiba-tiba mau ikut?" Tanya Izza waktu mereka udah di dalam halte. Gea posisinya juga jauh dari mereka.

Tadi di bagian depan udah penuh, cuma cukup nampung Gea. Jadilah Flo milih buat agak munduran dikit. Nggak taunya ternyata di belakang juga sumpek. Izza yang tau itu akhirnya narik Flo buat didekatnya aja.

"Ntar kalo kamu dikeroyok gimana?" Flo tetap dengan pandangannya, dia nggak berani buat nengok ke Izza. Karena jarak mereka yang terlalu deket juga.

"Dikeroyok gimana maksudnya?" Tanya Izza nggak paham.

"Ya... Kalo ditanya-tanya sama pasangan kampret itu."

"Ditanya apa coba?" Izza menikmati banget pemandangan didekat matanya itu.

"Ya... Apa aja, lebih-lebih hubungan kita."

"Kenapa emangnya?"

"Kan udah dibilangin kemarin."

"Bukan karena malu, pacaran sama saya?"

"Bukan gitu!" Bantah Flo otomatis. Mana ada ceritanya, dia malu punya pacar kayak Izza.

Izza tu dah memenuhi semua kriteria idamannya. Cuma ya, emang beberapa nggak sesuai ekspektasi sih. Izza yang dikenalnya sebelum pacaran sama setelah pacaran jelas beda banget. Beberapa sifat asli Izza baru diketahui Flo habis pacaran ini.

Izza yang sebelum pacaran kalem, irit ngomong, jaim udah tergantikan dengan Izza yang nggak ada kalem-kalemnya, lebay, dan cemburuan. Tapi itu enak buat Flo juga sih. Flo jadi nggak terlalu susah dan kaku buat menyesuaikan diri dan ngobrol sama Izza.

Izza cuma terkekeh dapetin respon Flo itu. "Terus?"

Flo terdiam. Dia antara enak nggak enak buat ngomongnya. "Mau yang jujur apa ada yang disembunyi-sembunyiin?"

"Ya yang jujur lah."

Flo diem lagi. "Sebenernya... Masih takut aja buat ngomong."

"Kenapa?" Izza nggak tau, bagian mana yang buat Flo takut akan hubungan mereka.

"Ya... Kalo nggak disetujui."

"Sama Gea sama pacarnya?"

"Nggak cuma mereka,"

There's My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang