Menjelang jam istirahat, Izza udah nongol lagi aja di ruangan Flo. Dia cuma berdiri doang di ambang pintu.
"Zal! Nyari siapa?" Tanya Indra yang menyadari kehadiran Izza.
Izza cuma diem aja. Tapi gantinya dia senyumin aja sih.
Semua yang ada di ruangan itu juga denger ucapan Indra. Mereka ikut menoleh ke Izza.
Disty juga, senyumnya langsung mengembang liat Izza. "Hei, Zal!"
Izza cuma balesin Disty dengan senyumnya lagi.
"Jadi lunch bareng kan?" Tanya Disty sambil beberes barang-barangnya.
Flo cuma bisa diem liat itu. Dia terus perhatiin Izza dan Disty bergantian. Mungkin karena meja Flo yang deket sama pintu, jadilah Izza lebih memilih numpang duduk lebih dulu di teritorial kekuasaan Flo. Flo tetap aja masih bengong perhatiin Izza dan Disty bergantian.
"Kenapa nggak siap-siap?" Tanya Izza lirih, liat Flo yang cuma diem dan bengong.
"Eh? Siap-siap apa Pak?" Tanya Flo bingung.
"Katanya mau lunch bareng?"
Flo melototin matanya. "Bukannya Bapak mau lunch sama Mbak Disty?"
Izza cuma hembusin napasnya. "Udah, buruan siap-siap. Keburu waktunya habis."
"Tapi..." Flo liat Izza yang cuma diem. Tapi mata cowok itu yang memerintah.
Mau nggak mau Flo ngikutin aja ucapan Izza.
"Ayo Zal!" Disty udah siap aja dan hampiri Izza di meja Flo.
Flo yang baru setengah beberes dan Izza yang masih duduk sambil perhatiin Flo beberes menoleh ke Disty. "Eh?" Izza perhatiin Disty yang menatapnya penuh binar.
"Sorry Dis, saya mau lunch sama Floressa." Izza bangun dari duduknya, memilih menjauhi Disty dan mendekati Flo. "Ayo, Floressa. Udah belum?"
Disty cuma bisa diem dapetin itu. Dia bener-bener malu ditolak kayak gitu, di depan teman seruangannya pula.
Sementara Fando yang liat itu jelas langsung tertawa ngakak, begitu juga dengan Indra dan Dika. Ya walaupun Indra sama Dika ketawanya nggak seheboh Fando. Sementara Gea justru terus merutuki Flo, dia takut calon adek iparnya itu terjerat masalah sama Disty.
Soalnya bukan masalah kecil kalo bersangkutan sama Disty. Gea ingat betul waktu tiga setengah tahun lalu ada perempuan lain yang dekat dengan Izza dan hidupnya terus diganggu oleh Disty yang nggak terima dengan kedekatan mereka. Untungnya sih perempuan itu nggak satu kantor sama Izza dan Disty, jadinya perempuan itu cuma diganggu sama gosip yang beredar tentangnya doang. Disty jadi biang gosip kalo perempuan itu jadi pelakor. Dampaknya sih, jelas aja banyak orang yang ngomongin dan bahkan jauhin perempuan itu.
Gea bener-bener nggak mau Flo bernasib sama dengan perempuan itu. Ya walaupun sekarang status antara Izza dan Disty udah mantan. Tapi siapa yang tau juga kan? Bisa aja Disty masih ngarep balikan sama Izza. Buktinya aja, dia ngajakin Izza lunch bareng.
"Eh tunggu Zal!" Secepatnya Gea nyusulin Flo dan Izza.
"Kenapa Ge?" Tanya Izza bingung.
"Gue tadi udah janjian duluan mau lunch sama Flo." Gea narik tangan Flo. "Jadi, gue yang bakal lunch sama Flo."
Flo cuma nurut ditarik tangannya sama Gea.
"Nggak bisa gitu lah! Gue yang janjian duluan." Tolak Izza, tapi dia tetap aja di tempatnya.
"Ya lo, bukannya mau lunch sama cewek lo?!" Sewot Gea sambil micingin mata ke Izza.
Flo jelas aja kaget, Gea nyebutnya Izza bakal lunch sama ceweknya. Tapi Flo cuma bisa diem aja, dia takut salah nyeplos.
"Ya iya,-"
"Ya udah sana!" Gea ngusir Izza.
Jelas aja Izza nggak nurut buat pergi dari ruangan itu.
"Ya tapi Ge..." Izza masih aja ngeyel pengen ngajakin Flo lunch.
"Udah Pak. Mending turutin kata Mbak G aja. Dia kalo marah ngebahayain juga soalnya." Flo akhirnya lebih milih lunch sama Gea.
"Tapi Dek, tadi kan kamu sendiri yang bilang mau lunch bareng." Izza keceplosan, dah nggak mikir lagi orang bakal tau hubungannya sama Flo.
Flo jelas aja kaget denger ucapan Izza. Tapi dia cuma bisa diem melototin Izza.
"Wait?!" Gea merasa ganjil dengan ucapan Izza.
"What?!" Dika denger jelas apa yang diucapin Izza, secara meja Dika dekat sama punya Flo. "Barusan Pak Fahri panggil Flo dek?!"
"Kalian berdua ada hubungan apa?" Tanya Disty yang masih di tempatnya.
Izza juga cuma diem aja liat respon orang-orang.
"Fix. Lo lunch sama gue Flo!" Ujar Gea yang langsung narik tangan Flo keluar dari ruangan.
"Eh, Ge! Tunggu dulu!" Izza gelagapan dapetin Flo yang dibawa pergi Gea, dia mau nyusulin tapi ditahan sama Disty.
"Kamu bisa jelasin?" Tanya Disty datar.
"Jelasin apa?" Izza nggak fokus. Dia tetap pengen ngejar Flo, tapi tertahan sama Disty.
"Ya itu. Hubunganmu sama Flo." Tegas Disty, dia mulai terpancing emosinya.
Izza langsung hembusin napasnya denger itu. "Dengar ya, Disty. Saya nggak ada kewajiban untuk menjelaskan hubungan saya ke kamu. Dan kamu, juga nggak ada hak meminta penjelasan apapun tentang itu." Balas Izza tegas pula. Setelahnya dia langsung beranjak menyusul Gea dan Flo.
"Wow." Fando tersenyum lebar liat drama di depannya. Dia senang, dan pias banget liat drama di depannya. "The drama begins." Celetuknya.
"Udah lah. Urusan orang itu." Indra berannak dari tempatnya. "Ayo istirahat dulu!"
"Oke Bang!" Dika segera beresin kerjaannya dan nyusul Indra.
"Siap bos!" Fando juga ngikutin Dika dan nyusulin Indra.
Tinggallah Disty sendirian di ruangan itu. Karena emang tiga orang yang lain juga lagi dinas di luar kota.
"Aakkhhh!" Disty menjerit dan melempar tasnya, diarahin ke meja Flo. "Kurang ajar banget sih anak baru itu!" Disty menatap nyalang pintu yang dilewati Flo tadi. "Awas aja ya, gue nggak akan biarin Izza deket sama lo!"
Fando yang masih berada di dekat ruangan bisa denger ucapan Disty, dia emang sengaja tetap berada di sana buat tau reaksi Disty setelah nggak ada orang. Dia cuma bisa hembusin napasnya dapetin itu. Dia pun juga tau cerita Izza dan Disty tiga setengah tahun lalu.
"Gila! Itu Mbak Disty beneran kayak gitu?!" Dika juga ikut Fando buat tetep di dekat ruangan.
"Emang sakit jiwa tu cewek!" Fando bener-bener nggak habis pikir sama Disty.
"Udah lah. Ayo istirahat dulu." Indra yang juga ikutan berhenti bentar lanjutin jalannya.
Dika dan Fando kemudian juga ngikutin Indra tanpa banyak bacot.
♡♡♡
.
.
.
.
.
Akhirnya bisa uph lagi😍Mungkin ceritanya klise banget lah ya??
Tapi sumpil, ini cerita asli dari imajinasi we, bukan ngejiplak ato ambil dari ide orang.
Ini cerita tu, dari imajinasi we yang berasal dari realita di sekitar we sendiri, cius dah:))
Semoga aja kalian suka yak!
Happy reading gaes💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
There's My Future
ChickLitKRITERIA PASANGAN IDAMAN FLO = 1. Jelas yang beriman dan se-iman, dan paham agama, 2. Badannya jelas lebih tinggi dari Flo, 3. Lebih tua, dewasa, pengertian, dan bertanggung jawab, 4. Kalem, nggak sombong, nggak pecicilan, dan nggak pelit, 5. Bukan...