"Kakak mau ke mana?" tanya Seongmin yang muncul dari balik pintu kamarku.
"Mau pergi sama temen Kakak," jawabku. "Kenapa?" tanyaku kembali.
"Sama Kak Jian dan Kak Hana? Boleh dibatalin, nggak?" tanya Seongmin lagi. Ia menyandarkan tubuhnya ke dinding.
"Bukan sama mereka, sih. Memangnya kenapa?" Sebenarnya aku akan pergi dengan Junho, tapi aku belum ingin mengatakan kepada semuanya.
"Aku sakit, Kak," ucap Seongmin lemas.
"Sakit apa?" tanyaku sambil bangkit mendekati Seongmin. Ia pun juga ikut berjalan pelan mendekatiku.
"Rasanya panas. Kayaknya aku demam, deh," jawab Seongmin. Aku langsung memegang keningnya untuk mengecek suhu tubuhnya, dan benar saja, dia demam.
"Iya bener kamu demam. Yaudah, kamu istirahat di kamar, ya? Ayo Kakak anterin," ucapku.
"Kakak nggak jadi pergi?" tanya Seongmin.
"Bisa ditunda. Kamu lebih penting," jawabku.
"Makasih, Kak," ucap Seongmin lemas sambil merangkul bahuku, untuk menopang tubuhnya sebenarnya, karena ia terlihat sangat lemas saat ini. Aku juga bisa merasakan panas dari tubuh Seongmin.
Ketika kami keluar dari kamar, ternyata ada Taeyoung yang sudah berdiri dan akan menuju ke kamarku.
"Kalian ngapain?" tanya Taeyoung lemas.
"Seongmin sakit, jadi mau Kakak antar ke kamarnya," jawabku.
"Aku juga sakit, Kak," keluh Taeyoung.
"Hah? Kok bisa kalian sakitnya barengan?" tanyaku.
Mereka berdua terdiam.
"Aku juga mau diurusin Kakak," ucap Taeyoung kemudian sambil ikut merangkul bahuku. Dengan kata lain, aku sedang menopang tubuh 2 laki-laki yang lebih besar dariku.
"Lu ngapain, sih? Gue udah nge-booking Kak Yunhee duluan!" protes Seongmin sambil mendorong tubuh Taeyoung.
"Enak aja booking! Kak Yunhee bukan barang! Dia juga kakak gue jadi gue juga mau diurusin! Lagian lu kan udah pernah sakit terus diurusin. Giliran gue, dong!" balas Taeyoung yang balas mendorong tubuh Seongmin.
"Hmm.. Dek.." ucapku yang mulai terdesak berada di tengah mereka.
"Tapi gue duluan!"
"Tapi lu udah pernah!"
"Tapi gue butuh!"
"Gue juga butuh!"
"Gue--"
"STOP!" teriakku. Seongmin dan Taeyoung langsung terdiam.
"Kakak pergi aja," ucapku sambil mencoba melepas rangkulan mereka.
"Jangan, Kak!" Taeyoung dan Seongmin langsung memelukku. Hawa panas langsung menyelimutiku. Mereka demam tinggi!
"Kita masuk ke salah satu kamar kalian aja. Biar Kakak urusin kalian bareng-bareng," ucapku akhirnya.
"Kamarku aja, Kak," ucap Taeyoung.
"Aku aja, Kak. Kamarku pasti lebih bersih," balas Seongmin.
"Enak aja. Kamar gue juga bersih!"
"Nggak percaya!"
"Kamar gue!"
"Gue!"
"Gue!"
Aku menghela napas. Bahkan saat sakit pun, mereka masih bisa bertengkar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Time!
FanfictionBagaimana jika kamu menjadi cucu perempuan satu-satunya dengan 9 saudara laki-laki di keluargamu? . . . Cravity member cast