"Seongmin! Cepetan! Ntar kita telat!" teriak Hyeongjun dari depan pintu utama. Kini semuanya sudah bersiap hendak pergi ke sekolah, sementara Seongmin masih berada di kamar mandi untuk melakukan misi penting.
"Kita berangkat duluan aja kali, ya? Gue ada ulangan pagi ini," ucap Minhee.
"Eh, jangan dong, Bang. Aku nggak mau kalo cuma telat berdua sama Seongmin," tentang Taeyoung.
"Tapi Abang ada ulangan, Tae. Ntar kalo Abang telat terus nggak dikasih ulangan gimana?"
Aku dan Hyeongjun saling berpandangan. Kami berkomunikasi lewat mata.
"Yaudah, kalian berangkat aja duluan. Biar gue sama Yunhee yang nungguin Seongmin," saran Hyeongjun.
"Gak papa, Yun?" tanya Minhee. Jika dilihat dari gelagatnya, sepertinya Minhee memang sedang terburu-buru.
"Iya, nggak papa. Kalian duluan aja. Gue sama Hyeongjun kan sekelas, jadi kalo telat ada temennya," jawabku.
"Yaudah, kita duluan aja, ya? Taeyoung, ayo!" ajak Minhee. Mereka akhirnya berangkat lebih dulu, sementara aku dan Hyongjun mulai masuk ke mobil dan menunggu Seongmin di dalam.
10 menit kemudian, Seongmin baru muncul sambil berlari. Ia langsung membuka pintu mobil dan terkejut mendapati aku dan Hyeongjun duduk di kursi belakang.
"Duduknya di depan. Ayo cepetan. Kita udah telat," perintahku.
Tanpa banyak tanya, Seongmin langsung masuk ke mobil dan duduk di kursi depan. Mobil langsung melaju, kali ini lebih kencang karena kami benar-benar mengejar waktu.
"Kok kalian bisa di sini, Kak? Aku kira Taeyoung yang nungguin aku," tanya Seongmin dalam perjalanan.
"Taeyoung sama Minhee udah berangkat duluan. Minhee ada ulangan dan Taeyoung takut telat," jawabku.
"Emang Kakak sama Bang Hyeongjun nggak takut telat?" tanya Seongmin lagi.
"Ya takutlah, bego! Cuma kita berkorban demi lu!" omel Hyeongjun.
Seongmin mengerucutkan bibirnya.
"Lagian lu di toilet lama banget? Sambil nonton drakor emang di dalem?" tanya Hyeongjun.
"Enggak, kok! Emang yang keluar banyak gimana, dong!" Seongmin membela diri.
"Udah, ah! Nggak penting berantem sekarang. Ntar aja pulang sekolah kalo mau tabok-tabokan silakan," potongku.
"Tuh, Yunhee sampe ngegas!"
"Kan Abang duluan yang--"
"Stop, please... kalo nggak dua-duanya gue buang keluar."
Mereka akhirnya diam. Selama perjalanan, semua hanya fokus pada ponselnya masing-masing.
Kami sampai di sekolah. Semua langsung terburu-buru turun dari mobil. Untungnya, kami belum terlambat. Bel berbunyi tepat setelah kami memasuki pagar utama. Meski begitu, kami harus berlari agar tidak terlambat masuk ke kelas.
Aku dan Hyeongjun pun hampir saja terlambat masuk ke kelas, karena kami bahkan bertemu wali kelas kami yang akan masuk ke kelas.
"Tumben telat, Yun?" bisik Jian saat aku sudah duduk di kursiku.
"Nungguin Seongmin dulu tadi," jawabku singkat karena wali kelas sudah mulai mengabsen.
***
"Nih," ucap Minhee sambil meletakkan sebotol susu pisang di mejaku saat jam istirahat.
Aku mengangkat alisku, membuat ekspresi seolah bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Time!
FanfictionBagaimana jika kamu menjadi cucu perempuan satu-satunya dengan 9 saudara laki-laki di keluargamu? . . . Cravity member cast