36

427 75 13
                                    

"Jadi, siapa yang mau coba?"

"Bang Serim, karena dia paling tua."

"Enak aja! Kalo kayak gini aja Abang yang disuruh duluan."

"Nggak ada yang lebih pantas dibanding Abang, Bang."

Bang Serim menghela napas, lalu menatap fokus ke depan, ia mengangkat tangan, bersiap melakukan eksekusi.

"Hati-hati, Bang," ucap Seongmin sambil menutup wajahnya, namun masih mengintip dari sela-sela jarinya.

Bang Serim mengangguk.

"Doakan Abang, ya!"

Ia mengangkat tangan lagi, kali ini benar-benar bersiap. Lalu...

Ctas!

"Berhasil?" tanya Bang Wonjin.

"Tadi liat ada yang terbang, nggak?" tanya Bang Jungmo.

"Nggak ada, Bang," jawab Hyeongjun yakin.

"Berarti berhasil, nih?" tanya Bang Woobin.

"Kita cek dulu," ucap Bang Serim sambil perlahan mengangkat pemukul lalat yang yang pegang. Terlihat seekor lalat yang sudah tak bergerak di sana.

"Berhasil!"

Ucapan Bang Serim langsung disambut sorak sorai. Akhirnya lalat yang mengganggu itu mati juga.

"Gak nyangka deh kalo Serim bisa berhasil bunuh serangga," ucap Bang Allen.

"Demi keluarga, gue akan berusaha, Len!" balas Bang Serim sambil mengusap sudut matanya, tampak terharu karena akhirnya ia mampu membunuh salah satu jenis musuh bebuyutannya, serangga.

"Papa bangga sama kamu, Nak!" ucap Taeyoung sambil menepuk-nepuk puncak kepala Bang Serim.

"Taeyoung mau disuruh bersihin WC semua kamar selama seminggu?" tanya Bang Serim sarkas.

"Ampuni hamba, Banginda Raja," balas Taeyoung sambil duduk berlutut.

"Drama banget sih ah! Mending kita lanjutin yang tadi," ucap Seongmin.

"Kata ratu drama yang sebenarnya," cibir Taeyoung.

"Apaan? Kapan gue drama?"

"Abang tau! Waktu acara pensi tahun lalu, kan? Kamu kan ikut drama," ucap Hyeongjun polos.

"Beda konsep, Bang!" protes Taeyoung.

"Lah, kan katanya drama."

"Tapi bukan yang itu!"

"Jun, udah, sini sandaran sama Abang aja. Kayaknya otak kamu lagi nggak singkron," potong Bang Wonjin sambil menepuk-nepuk bahunya. Hyeongjun yang duduk disampingnya pun langsung memeluk lengan Bang Wonjin dan meletakkan dagunya di bahu Bang Wonjin sambil tersenyum lebar.

"Coba kapan gue drama?" tanya Seongmin lagi, masih tak terima dengan ucapan Taeyoung.

"Itu, waktu sakit kemaren, sakitnya cuma sehari, tapi kemana-mana harus dipegangin, ditemenin tidurnya, sok lemes, drama banget!" cibir Taeyoung.

Seongmin malah tertawa.

"Bilang aja lu cemburu sama gue," ucap Seongmin.

"Cemburu apaan?" protes Taeyoung.

"Lu cemburu karena semua perhatian tertuju ke gue, kan? Terus karena gue sakit, lu nggak ada temen main. Lu sebenernya cuma kangen main sama gue kan waktu itu?" Seongmin tersenyum manis.

"ENGGAK! ENAK AJA! Mending gue pergi aja!" bantah Taeyoung. Ia tampak salah tingkah. Ia langsung bangkit lalu berjalan ke arah dapur, tapi tidak jadi dan putar balik dan berjalan menuju tangga. Kami semua hanya tersenyum melihat tingkahnya.

Family Time!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang