76

252 47 1
                                    

"Jun?" panggilku sambil melongokkan kepalaku ke kamar Hyeongjun. Hyeongjun tengah tertunduk di meja belajarnya, tidak menjawabku.

"Jun? Lu nggak papa?" tanyaku sambil melangkah masuk dan mendekat.

"Jjunie?" panggilku sekali lagi.

Hyeongjun melirikku sekali lalu kembali menundukkan kepalanya.

"Jun, lu kenapa?" tanyaku lagi.

"Yunhee.. Hueeeee..." Hyeongjun tiba-tiba memelukku sambil menangis.

"Lu kenapa? Cerita sama gue," bujukku.

"Gue habis dimarahin sama Bang Woobin hueeee..."

Dimarahi Bang Woobin? Bukan sesuatu yang bisa terjadi. Meskipun wajah Bang Woobin tampak dingin, tapi dia jarang marah, apalagi tanpa sebab yang jelas.

"Dimarahin Bang Woobin kenapa?" tanyaku akhirnya.

"Tadi, waktu Bang Woobin masak, gue dateng, terus mau ikut bantuin. Bang Woobin udah larang, tapi gue maksa. Jadi dia izinin buat nuang garem dikit aja di masakannya, gue nurut aja, kalo dikit kan gak bakalan ada masalah. Eh, pas gue mau nuang, ternyata tutup wadah garemnya nggak rapet, terus garemnya ketumpahan ke makanan semua Yun.. Hueeee..."

Aku terdiam.

"Bang Woobin..."

"Ngamuk, Yuuuun. Gue diomelin habis-habisan, terus diusir dari dapur. Huaaaaaa..."

Aku menghela napas. Bisa kubayangkan wajah kesal Bang Woobin dan wajah menangis Hyeongjun yang keluar dari dapur.

"Ntar gue ngomong sama Bang Woobin, deh," ucapku menenangkan.

"Jun, dipanggil Bang Woobin." Suara Bang Wonjin dari arah pintu mendadak membuat kami menoleh.

"B-Bang Woobin?" tanya Hyeongjun.

"Iya. Katanya disuruh ke kamarnya. Sendirian aja tapi. Yunhee nggak boleh ikutan," jawab Bamh Wonjin.

"Kok bisa mendadak bawa-bawa namaku, Bang?" tanyaku.

"Nggak tau. Mungkin Bang Woobin tau kalo Hyeongjun bakal ngadu sama kamu, terus minta pertolongan," jawab Bang Wonjin.

"Abang tau dari mana?" tanya Hyeongjun.

"Lah, kan Abang saksi mata. Emang kamu nggak sadar Abang ada di dapur juga tadi?" tanya Bang Wonjin.

"Yang berdiri di depan kulkas lama banget?" tanya Hyeongjun.

"Lama apaan? Cuma sebentar, kok," balas Bang Wonjin.

"Dari aku masuk dapur sampe diusir Bang Woobin, Abang kan masih berdiri disitu. Abang ketiduran di depan kulkas lagi?" balas Hyeongjun.

"Ketiduran apaan?" protes Bang Wonjin.

"Loh, Abang masih sering ketiduran di depan kulkas?" tanyaku.

"Enggak, Yun! Kalo Abang tidur mana mungkin Abang tau kalo Hyeongjun nyomot masakan Bang Woobin yang bikin masakannya berantakan!"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hening.

"Fix Abang tidur."

"ENGGAK!"

Family Time!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang