82

165 36 12
                                    

"Bosen," keluh Seongmin sambil meletakkan ponselnya kemudian bersandar di bahuku.

"Hm?" balasku sambil mengunyah potato chips yang diberikan Taeyoung tadi pagi.

"Aku bosan, Kak. Ayo ngelakuin sesuatu yang seru," ajak Seongmin yang sebenarnya tidak bisa kulihat wajahnya. Karena ketika aku menoleh ke arahnya, yang tampak hanyalah bagain atas kepalanya yang tertutup rambut tebal.

"Kamu mau main apa?" tanyaku setelah berusaha keras mengunyah makanan di mulutku agar bisa membalas Seongmin.

"Nggak tau, tapi bosen," jawabnya.

"Yeee... Manja!" cibir Bang Wonjin yang masih sibuk berkutat di depan laptop, mengerjakan tugas kuliahnya.

"Apaan sih mahasiswa bawel banget," balas Seongmin.

"Lu juga mahasiswa, bego!" balas Bang Wonjin.

"Tapi nggak sok sibuk kayak Abang!" balas Seongmin.

"Wah, ngajak ribut nih anak." Bang Wonjin berusaha bangkit dari duduknya.

"Yang laper.. Yang laper.." ucap Bang Woobin sambil membawa 1 mangkuk besar berisi tteokbokki lengkap dengan berbagai jenis gorengan sebagai pendamping.

"MAKANAN!" seru Seongmin.

"Dasar bayi! Liat makanan kayak nggak pernah makan aja," cibir Bang Wonjin.

"Manusia tuh butuh makan buat hidup. Masa mahasiswa nggak tau soal begituan?" balas Seongmin.

"Lu emang-"

"Wonjin," tegur Bang Woobin.

"Nggak boleh berantem di depan makanan."

Bang Wonjin yang mendengar itu langsung terdiam seketika.

"Yunhee, panggil yang lain, ya," suruh Bang Woobin padaku.

"Udah, Bang. Tadi aku udah chat di grup keluarga. Bentar lagi juga pada muncul," balasku. Bang Woobin mengangguk sambil menata mangkuk-mangkuk kecil untuk kami satu-persatu. Aku membantu.

Tidak lama kemudian, semuanya benar-benar sudah berkumpul di ruang keluarga. Semuanya duduk melingkari meja yang diatasnya diletakkan mangkuk berisi tteokbokki yang asapnya masih mengepul. Sangat cocok dengan udara yang saat ini masih dingin.

Kami makan, dan mengobrol. Tentu bukan obrolan tenang yang membosankan, itu bukan tipe kami. Taeyoung bahkan sempat mencoba breakdance di sela-sela makan dan sempat tidak bisa bernapas karena tersedak tteok.

"Mau minum, nggak?" tanya Bang Serim.

"Skip!" ucapku cepat. Besok adalah hari biasa, semua punya kegiatan, jadi aku tidak menyarankan siapapun untuk minum malam ini.

"Udah bosen, nih. Aku balik kamar, ya," ucap Hyeongjun.

"Tunggu!" tahan Bang Allen sehingga semua mata tertuju padanya.

"Semua lagi nggak ada kegiatan penting, kan?" tanya Bang Allen. Semua menggelengkan kepala.

"Kita main aja, yuk!" ajaknya.

"Main apa, Bang?" tanya Bang Jungmo.

"Truth or dare," jawab Bang Allen.

"BOLEH! KAYAKNYA SERU!" pekik Taeyoung.

"Semua setuju?" tanya Bang Allen lagi. Semuanya mengangguk.

"Oke, Abang ambil botol dulu," ucap Bang Allen sambil bergerak bangkit.

"Nggak usah, Bang," tahan Minhee.

"Ini ada botol minum hello kitty punya Hyeongjun, kayaknya bisa dipake," sambungnya sambil mengangkat botol minum yang bagian atasnya terdapat hello kitty yang satu tangannya naik ke atas.

Family Time!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang