77

223 48 5
                                    

"Yun, tolong panggilin Taeyoung, ya. Tadi katanya dia laper tapi nggak ada makanan," pinta Bang Woobin sambil menata beberapa makanan di atas meja makan.

"Siap, Bos!" balasku sambil memberi tanda hormat.

Aku langsung berjalan keluar dapur dan menaiki tangga, lalu menuju ke kamar Taeyoung, dan langsung membuka pintunya.

I love you for infinity~

Aku terbelalak. Kamar Taeyoung begitu gelap, hanya ada cahaya sedikit dari pantulan ponsel dan ring light yang dipegang Taeyoung di belakang kepalanya. Dan lagi, Taeyoung tidak memakai baju?

"Kamu ngapain?" tanyaku setengah berteriak. Sedikit shock dengan pemandangan yang kulihat saat ini.

"KAKAK! KOK MASUK NGGAK KETUK PINTU DULU?" protes Taeyoung.

"Sejak kapan Kakak ketuk pintu kalo mau masuk kamar kamu? Sekarang jawab kamu ngapain? Itu gelap-gelapan, nggak pake baju, terus divideoin?" balasku.

"Ini cuma konten, Kak! Lagi viral!" Taeyoung membela diri.

"Gelap-gelapan nggak pake baju gitu viral?"

"Iya. Biasanya yang bikin cowok-cowok buat pamer otot. Tapi kadang ada cewek juga, sih."

"ADA CEWEK JUGAAAA???"

"BUKAN GITU, KAK! Ini nggak kayak yang kakak pikir, sumpah! Aduh, gimana sih aku jelasinnya bingung. Nih, aku tunjukin aja sama Kakak." Taeyoung langsung berjalan mendekat dan menyalakan lampu, lalu menunjukkan ponselnya.

"Terus kamu ngapain ikut-ikutan trend kayak gini? Pamer-pamer badan? Kamu tuh masih anak-anak!" omelku.

"Sebentar lagi kan aku 20, Kak!" protes Taeyoung.

"Pokoknya Kakak gak suka. Kakak bilangin ke Bang Serim."

"Jangan, Kak!" Taeyoung berusaha menarik tanganku yang hendak keluar tapi aku berhasil menghindar. Aku langsung berlari keluar kamar dan menuruni tangga.

"Pake baju dulu sana!" teriakku sambil menuruni tangga.

"KAK! TUNGGU!" teriak Taeyoung.

Aku mengabaikannya dan terus berjalan menuju kamar Bang Serim. Sesampainya di kamar Bang Serim, aku langsung membuka pintunya tanpa mengetuk lebih dulu, karena takut Taeyoung akan sempat mengejarku. Bagaimanapun, kakinya sangat panjang.

Ceklek!

"Bang--"

I love you for infinity~

Aku terdiam.

"Yunhee?"

Seluruh kamar Bang Serim gelap dan hanya ada cahaya dari ponsel dan ring light yang ia pegang.

"KAK--"

Bruk!

Taeyoung menabrakku dari belakang, tapi berhasil menahan tubuhku agar tidak terjatuh.

"Yunhee, kamu ada perlu apa?" tanya Bang Serim.

"Loh, Bang Serim bikin juga?" seru Taeyoung ceria.

"Iya nih, pengen coba. Tapi pengennya sih buat--Yunhee!"

Bang Serim memanggilku karena aku pergi begitu saja melihat Bang Serim dan Taeyoung yang ternyata satu frekuensi.

"Yunhee kok pergi?" panggil Bang Serim sekali lagi.

"Males temenan sama orang yang hobinya buka aurat!" teriakku sambil berjalan terus menuju kamarku.

***

Family Time!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang