66

256 60 2
                                    

"Kayaknya di bagian sini kurang kompak, ulangi lagi, ya," ucap Bang Serim.

"Nggak usah lah, Bang. Kan cuma buat seneng-seneng aja. Nggak harus sempurna," balas Bang Wonjin.

"No. No. No. Kalo bisa biasa kenapa harus sempurna?" balas Bang Serim. Sementara Bang Wonjin dan Seongmin yang berdiri di depannya memasang wajah bingung. Jika ini kartun, pasti ada lambang loading di atas kepala mereka.

"KEBALIK!" protes Seongmin kemudian.

"Nah, itu kamu protes. Berarti setujunya yang sempurna dan nggak biasa, kan? Ayo kita ulang lagi," ucap Bang Serim puas.

"Yah, Abang! Curang!" protes Seongmin.

"Kamu, sih," ucap Bang Wonjin.

"Eh, jangan berantem dulu! Kiki cuman minta permen susu. Real milk! Susu asli Milkita. Ini permen susu mahal!" ucap Seongmin.

"Seongmin apaan sih? Nggak nyambung woy!" balas Bang Wonjin kesal.

"Adeknya cuma mau ngelucu, Jin. Ketawa aja kenapa sih, susah amat?" ucap Bang Serim sambil tertawa kecil.

"Hahahahaha!" Aku akhirnya tertawa setelah memerhatikan mereka sedari tadi.

"Kamu ngetawain Abang, Yun?" tanya Bang Wonjin.

"Enggak, kok! Aku cuma ngerasa lucu aja liat interaksi kalian bertiga," jawabku.

"Pokoknya aku nggak mau lagi, ah. Capek!" keluh Bang Wonjin.

"Sekali lagi aja, Jin," bujuk Bang Serim.

"Sekali lagi juga belum tentu lebih bagus," sanggah Bang Wonjin.

"Practice makes perfect, pasti lebih bagus."

"Enggak ah. Aku udah nggak mood."

Bang Serim terus membujuk Bang Wonjin, sementara aku dan Seongmin duduk di lantai sambil menonton mereka sambil mengunyah popcorn yang didapat Seongmin entah dari mana.

"Aku capek, tuh lemes banget. Nggak bisa gerak lagi," ucap Bang Wonjin yang sudah tergeletak di lantai.

"Alasan kamu nggak masuk akal," balas Bang Serim.

"Nggak bisaaa," balas Bang Wonjin setengah merengek.

"WONJIN ADA PAKET!" teriak Bang Woobin dari luar.

"BENTAR!" Bang Wonjin langsung bangkit dan berlari keluar. Bang Serim yang melihat itu hanya bisa melongo.

"Nggak usah kaget, Bang. Bang Wonjin kan emang aktor dari kecil," ucap Seongmin santai sambil terus mengunyah popcorn-nya.

***

Kami sedang makan malam seperti biasa. Kali ini kebetulan semuanya bisa ikut makan malam bersama. Taeyoung masih tertawa sambil menceritakan kelakuan Bang Wonjin tadi. Ia mendengarnya dari Seongmin.

"Ada kekuatan ajaib di paketnya yang bikin Bang Wonjin langsung kuat lari." Taeyoung tertawa.

"Tapi sayangnya isi paketnya mengecewakan," sahut Hyeongjun.

"Iya. Kasian banget isinya nggak ori," tambah Taeyoung.

"Kalian kalo mau bikin makin kesel Abang pergi, nih," ucap Bang Wonjin kesal.

"Makanya, kalo belanja di tiiiiittt biar pasti ori," sahut Bang Woobin.

"Dimana, Bang?" tanya Taeyoung.

"Tiiiittt," jawab Bang Woobin.

"Emang ada market place yang namanya tiiiitt?" tanya Hyeongjun polos.

Family Time!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang