31

452 75 4
                                    

"Cantik, ayo kita jalan," ucap Bang Woobin padaku yang sudah duduk di ruang tamu sambil mengutak atik ponsel.

"Udah siap, Bang?" tanyaku.

"Udah, dong. Nih, Abang udah ganteng, kan? Ayo berangkat," ajak Bang Woobin.

Aku mengangguk setelah menghela napas. Sebenarnya, sudah 15 menit aku menunggu abangku yang tampan ini bersiap, padahal yang dipakai hanya setelan jas, entah apa yang membuatnya begitu lama bersiap.

"Itu Bang Jungmo nggak dibangunin?" tanyaku. Menunjuk Bang Jungmo yang tertidur dalam keadaan duduk, juga dalam setelan jas.

"Lah Abang lupa. Mo! Mogu! Bangun woy! Ayo berangkat!" Bang Woobin mengguncang tubuh Bang Jungmo, membuatnya membuka mata perlahan, lalu mengusap sudut bibirnya, membersihkan liur yang menemp--tidak, aku hanya bercanda. Bang Jungmo bangun dengan wajah tampan seperti biasa, apalagi dalam setelan jas seperti itu.

"Udah siap dandan tuan putri?" sarkas Bang Jungmo.

"Udah dong. Cantik kan gue? Ntar semua cowok pasti suka. Atau Yunhee nggak usah jadi diajak aja?" balas Bang Woobin sambil mengedip centil, membuatku terpaku dengan ekspresi mengernyit.

"Ogah! Bagusan gue pergi berdua aja sama Yunhee," cibir Bang Jungmo lalu menarikku keluar.

"Woy! Tungguin, dong!" seru Bang Woobin sambil ikut menggandeng tanganku. Aku hanya menurut dan mengikuti kedua abangku ini menuju mobil.

Kini, kami sudah dalam perjalanan menuju acara pesta pernikahan kakak dari teman dekat mereka saat di SMA dulu. Mereka berdua diminta datang membawa pasangan masing-masing. Namun, karena keduanya jomblo, mereka akhirnya memaksaku untuk ikut menenmani agar mereka tidak dikira homo. Akupun awalnya menolak, karena aku memang tidak terlalu suka pesta dan keramaian, tapi akhirnya mengiyakan karena merasa kasihan dan mereka berjanji akan membelikan apapun yang aku inginkan. Tentu saja hal kedua yang membuatku mengangguk mengiyakan.

"Sini, Yun. Gandeng tangan Abang," ucap Bang Jungmo sambil mengendurkan sedikit lengannya, memintaku mengandengnya di sana.

 Gandeng tangan Abang," ucap Bang Jungmo sambil mengendurkan sedikit lengannya, memintaku mengandengnya di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Enak aja lu! Gandeng tangan Abang aja, Yun," tentang Bang Woobin lalu mengulurkan tangannya. Aku hanya tersenyum lalu menggandeng tangan mereka berdua, lalu mulai berjalan.

Keadaan pesta tidak cukup ramai, sepertinya hanya orang-orang terdekat saja yang diundang. Konsepnya juga outdoor, jadi terasa menyegarkan. Aku cukup menyukai suasananya, aku akan menyarankan Ayah untuk membuat konsep seperti ini saja jika akan membuat pesta.

Bang Woobin dan Bang Jungmo membawaku pada temannya, lalu mengenalakanku padanya. Setelah itu, Bang Jungmo menyarankanku dan Bang Woobin untuk menunggu sementara ia pergi mengambil minuman.

"Bang," ucapku pada Bang Woobin.

"Kenapa, Yun?" tanya Bang Woobin.

"Aku suka," ucapku. Bang Woobin mengernyit.

Family Time!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang