°Sendirian°

258 133 12
                                    

                                              ~Selamat membaca~

Clarissa mendapatkan telpon dan mendengarkan kabar yang tidak ia sukai. Ia langsung menuju lokasi dan menatap sanggar anak buahnya.

"Jawab gue siapa yang udah buat Santasya meninggal?" gertak Clarissa

"Ada yang nembak dia tadi siang!" jawab Darrel

"Gue nggak mau tau, cari siapa yang udah bunuh anak buah gue!"

Mereka semua langsung bergegas mencari tau. Jika saja mereka tidak langsung bergegas yakin mereka yang akan mati di tangan Clarissa.

Clarissa pulang ke rumah dengan keadaan emosi yang bercampur. Ia menutup pintu kamarnya dengan kasar dan melempar apapun yang ada di depannya.

Tok...

Tok...

Tok...

Suara ketukan pintu membuat Clarissa harus berhenti sebentar. Ia membuka pintu kamar hanya sedikit saja. Ia menatap Rangga sedangkan Rangga menatapnya dengan sangat marah.

"Keluar, lo di cari papah!"

Clarissa langsung keluar dan mengunci kamarnya. Ia duduk di sopa bersama Rangga dan papahnya.

Plak

"Papah betul-betul kecewa sama kamu! ternyata kamu begitu kelakuannya saat papah tinggal. Kemana Clarissa sepuluh tahun yang lalu? kenapa kamu malah menjadi wanita malam" hardik pak Kim.

Clarissa langsung berdiri dan menatap papahnya dengan kecewa"Papah nggak pernah kasih waktu buat Clarissa bicara dan jelasin semuanya. Papah sama kaya Rangga, selalu salahin Clarissa. Papah nggak tau kenapa Clarissa jadi gini, papah cuman bisa ngurusin kerjaan papah sama kaya lo Rang, cuman kuliah dan kuliah"

Clarissa langsung pergi ke kamarnya dan meninggalkan Rangga serta papahnya. Rangga melihat kesedihan yang ada di mata Clarissa tetapi ia tak bisa melawan saat papahnya sudah berbicara.

***

Hari ini, Clarissa sangat malas untuk sekedar sekolah. Ia menatap jam dinding, dan alhasil ia memilih untuk pergi ke sekolah.

Sesampainya disana ia keluar dari mobil dan melewatkan guru-guru yang sedang ingin mengajar. Clarissa berjalan menuju kelas dan langsung masuk.

Ia mencari keberadaan Riska tetapi tak ada sama sekali. Ia memilih tidur di kelas dari pada mendengar penjelasan yang tidak mungkin masuk ke dalam otaknya.

Kring...

Clarissa pergi menuju rooftop tetapi sialnya matanya harus bertemu dengan orang yang membuatnya malu kemarin.

Ia memilih masuk ke dalam kelas kembali. Ada rasa khawatir di hati Alvin saat melihat warna merah di pipi Clarissa.

"Nggak ke kantin Clar?" tanya Naura.

Naura bisa di bilang dekat juga dengan Clarissa. Bahkan ia tau bahwa Clarissa bukan wanita malam.

"Nggak Na!"

"Mau nitip?"

"Nitip minuman botol good day aja!"

"Sip tunggu yah!"

"Ok"

Clarissa membuka hpnya dan mendapatkan sebuah postingan di mana postingan itu di aplod oleh si lambe turah kelas IPA 1.

Clarissa langsung mencari anak itu. Ia tak peduli anak-anak sedang berbisik-bisik tentangnya. Ia menemukan anak itu dan langsung menamparnya.

"Puas lo Amanda! lo bisa nggak sih, nggak usah nyebar-nyebar apalagi sampai masuk ke IG?!" gertak Clarissa

"Santai aja kali! lagi pula emang kenyataannya gitu kan! bukan cuman Dinda aja yang cabe tapi lo juga"

Saat Clarissa ingin melemparkan tamparan tangannya di tahan oleh Dito.

"Jangan nyakitin dia!" tegas Dito

"Bukan urusan lo!"

"Gue tunggu lo di belakang sekolah!"

Dito langsung menarik tangan Amanda. Clarissa langsung pergi dan berjalan di koridor tanpa seseorang yang menemaninya.

"Clar nih!" ucap Naura melempar botol ke arah Clarissa.

Clarissa dengan semangat menerima botol itu. Lalu ia tersenyum. Clarissa memilih pergi ke lapangan basket yang terlihat sangat sepi.

Ia mengambil bola basket dan melemparkan ke ring. Lemparannya sangat bagus dan selalu masuk ke dalam ring.

"Ngapain sendiri di sini?" tanya seseorang

"Buat apa lo ke sini? udah puas bikin gue malu? pergi sana!"

Orang itu adalah Alvin. Ia tadi tak sengaja melihat Clarissa sedang bermain basket.

"Lapangan punya bapak lo yah?"

"Punya nenek moyang gue puas!"

Alvin langsung mengambil bola basket itu dan melemparkan ke ring. Clarissa tidak suka di ganggu, ia lebih memilih pergi dari pada mempunyai urusan dengan Alvin lagi.

Baru saja Clarissa keluar dari lapangan basket, hpnya berbunyi. Ia langsung menerimanya.

"Hmm"

"Markas berantakan!"

Dengan cepat Clarissa langsung berlari menuju parkiran. Alvin yang melihat itu terheran.

***

YUHUY

ALURNYA KU UDAH DIKIT LAGI GAES

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YAH BRADER 😗

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YAH BRADER 😗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bad Girl And Bad Boy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang