°H-2°

128 67 5
                                    

                                                    ***

Seorang cewek berpakaian baju kaos serta celana joger, sedang berolahraga di depan tendanya. Wajahnya terlihat bengkak seperti di tampar berkali-kali.

Clarissa duduk sambil meluruskan kakinya. Ia terpaksa bangun duluan karena sejak tadi malam mukanya kena tabok terus. Sebab itu wajahnya bengkak.

Dan selain itu, ia juga tidak bisa tidur terlalu lama. Clarissa mengambil hpnya dan memutar musik berjudul My Old Story by IU sambil mengisap batang rokok.

Seseorang dengan tangan kekarnya langsung menarik paksa rokok itu dari mulut Clarissa.

"Gue dah bilang berapa kali, jangan ngerokok nggak baik!"

"Ck"

"Gue tau lo lagi ada masalah!"

"Maaf Zaki gue nggak bisa omongin ini sama lo!"

"Mau ikut gue?"

"Kemana?"

"Ikut aja!"

Zaki langsung menarik tangan Clarissa.

Alvin terbangun dengan mata bengkaknya. Sejak tadi malam matanya seperti terbakar karena tangan-tangan manusia yang sangat tidak suci.

Penglihatannya kini betul-betul sangat rabun. Membuka mata saja sangat susah baginya.

Ia bangun dari tumpukan tangan Dito dan Vino. Tapi nasib tidak beruntung sepertinya sedang mengelilinginya. Rupanya saja kakinya ke sandung dengan tiang penyangga tenda mereka.

Tetapi lebih sial Dito dan Vino yang terkena tiang besi itu.Alvin buru-buru pergi karena tak ingin ketahuan bahwa ia adalah penyebab semuanya.

Sementara Clarissa dan Zaki sekarang ada di kebun teh. Clarissa merasa lebih segar ketika melihat pemandangan yang berwarna hijau.

Tak lupa ia potret untuk menjadi koleksi lukisannya.

Sejak tadi ada orang yang menatap mereka sambil mengejeknya.

"Kamu cantik yah kaya tumbuhan itu!" ejek Alvin

Yah orang itu adalah Alvin, ia tadi ke danau setelah itu ia ingin pergi tetapi entah kakinya bergerak melangkah mengikuti Clarissa.

"WOY WOY! APA-APAAN NIH? JANGAN BILANG KALIAN MAU EKHEM YAH?" teriak Alvin sambil melangkah ke arah mereka berdua

"Eh tolol ngaco banget sih lo!" ucap Clarissa sambil menoyor kepala Alvin

"Mamah--"

"Ma-maksud gue papah lo--" lanjut Alvin

"Eh salah maksudnya kak Rangga tadi nelpon!" lanjutnya lagi

Cetak

Clarissa menyentil dahi Alvin karena ia jengkel. Clarissa langsung pergi dan diikuti oleh Zaki. Sedangkan Alvin ia bergedik bahu lalu ikut pergi juga.

***

Mereka bertiga sekarang sudah sampai di tempat perkemahan. Dinda langsung saja mendorong bahu Clarissa.

"Eh lo centil banget sih! dua cowok langsung lo bawa pergi dasar genit" bentak Dinda

"Jaga omongan lo yah!" balas Clarissa

"Lo masih punya harga diri kan?"

"Masih lah! lo pikir gue apaan hah?"

"Kalau lo masih punya harga diri, kenapa lo pergi sama Zaki dan Alvin?"

Bad Girl And Bad Boy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang