°Hari Bahagia°

128 65 7
                                    

                                 ~Selamat membaca~

Dari tadi telinga anak-anak sudah panas mendengar teori yang di bahas oleh guru pembimbing mereka tentang gunung berapi.

"Dua ahli geofisika menyatakan teori lama tentang asal-usul gunung api di pertemuan lempeng tektonik. Menurut mereka, lapisan super panas di bawah lempeng tektonik adalah sumber gunung api, bukan jauh di dalam inti bumi seperti yang di yakinin para ilmuwan" jelas guru itu

"Bu, kita mau camping atau mau belajar sih?" ucap Dito kesal

"Iyah bu cape nih!" timpal Vino

Guru itu menghela napas"Baiklah kalau begitu kita lanjut perjalanan kita!"

Setelah beberapa menit mereka jalan-jalan di sekitar gunung, mereka kembali ke perkemahan lagi. Clarissa sekarang sedang menunggu antrian untuk mandi.

Setelah orang yang mandi selesai, ia buru-buru masuk. Clarissa berteriak kaget karena ia melihat tulisan di kaca kamar mandi berwarna merah.

Apa kabar Laura? besok kamu akan terkena masalah!

Clarissa buru-buru mandi setelah ia selesai mandi dan berganti baju, sebuah pita berwarna merah menghampirinya.

Ia celingak-celiguk mencari pemilik pita merah ini tetapi ia tidak mendapatkan seseorang selain dia. Clarissa langsung pergi dan kembali ke perkemahan.

"Hello Clarissa Laura Artania!" ucap Dinda

"Mau apa lo?" bentak Clarissa

"Gue peringatin buat lo, jauh-jauh dari Alvin kalau lo nggak mau gue jadiin bubur kertas!"

"Nanti nangis langsung kena mental noh!"

"Si anjing"

Dinda langsung menarik rambut coklat Clarissa dengan kencang. Clarissa pun tak tinggal diam ia juga menarik rambut Dinda sangat keras.

"Dit, Vin, tuh cewek ngapain?" tanya Vino

"Clarissa bukan sih?" tanya Alvin

"Clarissa sama Dinda bego!" ucap Dito langsung berlari

Alvin dan Vino pun langsung berlari menuju Clarissa dan Dinda. Clarissa saking kesalnya langsung menendang tulang kering Dinda yang membuat sang empu langsung terjatuh.

"CLARISSA UDAH BANGKE!" teriak Rachel

Rachel sebenarnya ada di kelompok 2, dia ke sini yah karena alasannya pasti Clarissa.

Alvin langsung menarik tangan Clarissa dan nasib sial menimpa Vino lagi. Sikut Clarissa mengenai hidung paripurnanya dan mengeluarkan darah.

"Eh anjer berdarah monyet" rengek Vino mengusap darah di hidungnya

Riska segera mengambil tisu dan membawa Vino ke toilet. Sementara Clarissa, sudah di urus oleh Alvin.

Sekarang Clarissa sudah ada di danau. Ia menatap danau sambil memegang pita merah itu. Rasa hangat menjalar di pipi Clarissa membuat ia terkejut dan tersadar bahwa sejak tadi Zaki ada di sampingnya.

"Lo ngapain sih di sini?" ucap Clarissa ketus

"Bisa nggak, kalau lagi ada masalah jangan orang yang jadi sasaran!"

"Is orang tadi dia yang mulai duluan"

"Clar--"

Baru saja Zaki ingin mengucapkan sesuatu kepada Clarissa tetapi malah muncul anak sebelah yang sangat tidak di undang.

"Clarissa" panggil Rachel

"Lo ngapain sih?" gertak Clarissa

"Jangan marah-marah dong cantik!"

Bad Girl And Bad Boy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang