°Kesialan°

180 88 9
                                    

    
✨Happy Reading✨

****

Alvin segera memakai baju kaos, celana jeans, serta masker hitam. Clarissa yang baru membuka pintu gerbangnya terkejut melihat penampilan Alvin.

"Oh ini rumah lo" ucap Alvin

"Hmm"

"Mau kemana?"

"Kepo!"

"Mau bareng?"

"NGGAK!"

Clarissa langsung berjalan. Sementara Alvin  ia mengeluarkan motornya dan langsung membawanya.

Cewek berambut panjang itu sedang berkeliling supermarket mencari snack untuk malam nanti. Ia tak menyadari sejak tadi seseorang mengintainya.

"Ini udah dan itu juga udah! kayanya cukup deh?!" ia segera mendorong trolinya menuju kasir.

"Mbanya sama pacarnya yah?" tanya mba kasir itu

"Apa pacar? saya sendiri kok mba!"

"Coba lihat ke belakang mba dari tadi orangnya jaga jarak terus!"

Clarissa segera menengok ke belakang dan ia mendapatkan seseorang yang sangat asing baginya. Siapa dia?.

"Mba siap-siap nunduk yah!" pintah Clarissa

"Ke---"

Doar

Untung saja mba itu segera tunduk dan tak terkena ia. Bahkan peluru itu hampir mengenai bagian belakang badan Clarissa kalau saja ia tidak langsung menyingkir.

Semua orang yang ada di sana langsung tertunduk hanya Clarissa yang berani berjalan  ke arah orang itu walau ia sudah menyiapkan pistol tepat di muka cewek itu saat ini.

"Siapa lo?" tanya Clarissa

Orang itu sudah ancak-ancak menembakkan peluru itu ke Clarissa tetapi dengan lihai ia langsung meninju pangkal hidungnya.

Clarissa hampir saja tertembak pada serangan tiba-tiba. Tapi ia segera memukul titik kelemahan manusia. Orang itu langsung pingsan.

Sedangkan orang-orang yang ada di dalam itu terbelalak kagum melihat sesosok wanita dengan lihainya memukul orang itu.

"Berapa mba?"

"Li-lima pu-puluh mba!"

Cewek itu segera mengeluarkan uangnya dan memberikan kepada mba kasir itu. Ia langsung keluar dari supermarket dan ia hampir saja tertabrak motor yang tiba-tiba melintas.

"WOY ANJING PUNYA MATA NGGAK SIH LO?! KALAU GUE KENAPA-KENAPA MAU TANGGUNG JAWAB NGGAK LO?"

Clarissa sangat kesal baru pagi begini saja banyak sekali kesialannya. Ia melanjutkan langkahnya menuju rumah.

Brakk

Clarissa datang-datang bukannya memberi salam malah langsung menendang pintu. Rangga sudah terbiasa dengan tingkah adeknya yang tidak ada akhlak sama sekali.

Clarissa menutup pintu kamarnya dan langsung bergulat dengan laptopnya untuk mencari orang yang berani sekali menganggunya.

"Ais, nih orang pintar banget dah!"

Ia mengambil hpnya dan langsung menelpon nomor seseorang.

"Hmm"

"Gue punya tugas buat lo!"

"Apa?"

"399!"

Orang itu segera mematikan telponnya. Clarissa menampilkan senyum smirknya. Lalu ia memindahkan layar laptopnya menjadi video konser online.

Bad Girl And Bad Boy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang