°Maaf°

253 132 8
                                    

                                                    ***

Clarissa sudah sampai di markas dan langsung melihat keberangkatan markas mereka. Matanya kini menyala-nyala ingin menerkam siapapun.

"Ada kertas ancaman yang kita temui!" ucap Farrel memberikan kertas.

MENDING GENG LO BUBAR AJA! KAGA PUNYA BAKAT BANCI.

Clarissa menggenggam kertas itu hingga kusut. Ia mengambil pistol serta pisau di ruang bawah tanah. Semuanya pun mengikutinya.

"Kita latihan dulu! setelah malam nanti kita atur rencana kita!"

Semuanya langsung berlatih di tempat masing-masing. Mereka terbagi menjadi empat kelompok.

Kelompok satu bertugas untuk mengintai. Kelompok dua penembak jitu. Kelompok tiga menyerang, dan kelompok empat adalah pasukan inti yang akan melawan pasukan di dalam.

Clarissa sudah menebak siapa yang berani berbuat seperti ini. Itu pasti kerjaan dari JDEVIL yang memang suka bilang bahwa Rack Svill adalah geng tidak ada bakat.

***

Kring...

Alvin dengan buru-buru menuju ke markas juga. Mereka mendapatkan tawaran yang sangat di sukai oleh Alvin.

Dito dan Vino segera mengikutinya juga. Kini mereka sudah berkumpul rapi di markas mereka.

"Blackmonster dengar gue! kita dapat tawaran misi untuk menyerang geng terkuat juga. Gue harap persiapin diri kalian! gue nggak mau lihat dari banyaknya pasukan gue ada yang mati. Ingat janji kalian terhadap Blackmonster!" tegas Alvin

"I'M MONSTER! I WILLING GO OUT BY BLACKMONSTER"  ucap mereka serentak.

Anak-anak Blackmonster bersiap dengan alat masing-masing.

Malam pun tiba semua persiapan sudah siap semua. Kini Blackmonster dan Rack Svill sama-sama bersiap-siap untuk menyerang musuh mereka masing-masing.

Rack Svill makin ganas membunuh musuh mereka. Begitu pula dengan Blackmonster yang gagah dan kuat.

Pertarungan berhenti, Rack Svill dan Blackmonster sama-sama memenangkan tawuran malam ini. Rack Svill cukup kecewa karena yang mereka temukan di markas JDEVIL hanya pasukan biasa bukan pasukan inti.

Mereka pulang bersama-sama. Kini Clarissa masuk lewat blakon. Ia langsung mandi dan tertidur pulas.

Pagi pun tiba, Clarissa masih tertidur dengan lelap. Ia terbangun saat hpnya berdering sangat keras. Clarissa membiarkan telpon itu terus berdering. Ia hanya menganggap orang yang menelponnya hanya sampah.

Clarissa keluar kamar. Kini bajunya masih terbalut oleh sweater yang berbeda warna lagi. Warnanya adalah biru serta bulu-bulu halus yang mengelilingi sweater itu.

Terlihat Rangga yang sedang menyantap sarapannya. Clarissa segera duduk dan tak melihat ataupun menyapa Rangga.

"Maafin gue kalau kasar sama lo" ucap Rangga tiba-tiba

Clarissa mendongak dan melihat mata Rangga yang betul-betul meminta maaf kepadanya.

"Gue bukan gadis malam! gue cuman ke club cari suasana yang buat gue bahagia bukan main sama om-om. Gue bukan cabe! dan kalau emang gue beban keluarga setidaknya jangan bilang di hadapan gue!"

Clarissa langsung pergi tanpa membiarkan Rangga berbicara. Rangga betul-betul merasa iba terhadap adeknya kata-katanya memang sangat kasar.

Clarissa kini sedang duduk dan menaruh kakinya di meja. Ia mengotak-atik hpnya, ia tersenyum karena postingan itu sudah di hapus.

Ah dia lupa bahwa kemarin Dito pasti menunggunya di belakang sekolah. Clarissa keluar kelas dan menuju belakang sekolah.

Ternyata Dito juga sudah ada di sana.

"Lo mau bicara apa?" tanya Clarissa

"Jangan sakitin Amanda! cukup lo marah ke gue dan gue bakal bilang ke Amanda!"

"Se-sayang itu lo sama Amanda?"

"Iyah"

"Dit, gue nggak mau sakitin Amanda tapi kelakuan dia sendiri yang buat gue emosi!"

Clarissa segera pergi meninggalkan Dito. Ia ingin masuk ke kelas tetapi langkahnya terhenti karena Alvin serta Vino menutup jalannya.

"Maaf!" ucapan itu keluar dari mulut Alvin

Clarissa tersenyum sambil tertawa pelan"Semudah itu lo bilang maaf? perbaikinin semuanya dulu baru lo bisa minta maaf!"

Vino ingin sekali menonjok muka Clarissa. Kalau tidak karena ayah Alvin yang menyuruh jelas mereka bertiga tidak akan mengemis meminta maaf.

Riska masuk dan langsung duduk di samping sahabatnya.

"Kemana lo kemarin?" tanya Clarissa dengan nada cerewet

"Ke Yogyakarta gue temanin mami!"

Kring...

Bel masuk pun berbunyi. Baru pelajaran pertama saja Clarissa dan Riska sudah menghilang entah kemana. Ketiga bad boy itu juga tidak ada di kelas.

Dan ups mereka bertemu di gerbang belakang sekolah.

"Kalian ngikutin kita yah?" ucap Riska

"GR lo!" balas Vino

"Terus mau ngapain?" tanya Clarissa

"Jelas mau ngebolos lah!" ujar Dito dengan suara toanya.

Mereka berempat segera menutup mulut Dito. Dan menariknya agar bersembunyi, pak Herman berkeliling mencari anak-anak yang ingin bolos.

Hampir saja mereka berlima ketahuan karena Dito. Mereka segera keluar dari sekolah. Dito mendapatkan toyoran dari Vino dan Alvin.

"Berisik lo!" ucap Clarissa kesal

"Bodoamat!" teriak Dito

Dan kini ke sepuluh jari kaki Dito diinjak oleh kedua gadis itu.

Mereka berlima berpisah menuju ketempat masing-masing. Clarissa dan Riska menuju kerumah Clarissa.

***

YUHUY APA KABAR?

SEHAT SELALU YAH GAES

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN

OK PAPAY

Bad Girl And Bad Boy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang