°°°
Hati Clarissa telah hancur saat ini. Ia harus melihat pita merah terikat di tangan seseorang."Kapan lo datang ke sini Laura?" tanya Clarissa
"Stop manggil gue Laura! yang sebenarnya Laura, itu lo bukan gue!" sentak gadis itu di depan Clarissa.
Dia adalah Clarissa yang sebenarnya. Clarissa yang menjadi leader Rack Svill adalah Laura. Laura datang ke tempat Clarissa untuk mencari tau seseorang yang membuatnya di benci oleh kakeknya.
Pasalnya, ada seseorang yang mencuci otak kakeknya dengan berbagai omongan yang bahkan tidak pernah Laura lakukan.
"Clarissa, apa lo datang buat hancurin semuanya seperti dulu?"
"Kalau iyah kenapa?"
"GARA-GARA LO, HIDUP GUE HAMPIR HANCUR DULU! DAN SEKARANG LO DATANG BUAT NGEHANCURIN SEMUANYA. APA MAKSUD LO NGIRIM PITA MERAH ITU DAN NGEJEBAK GUE?!"
"GUE CUMAN MAU YANG LO MILIKI MENJADI MILIK GUE! TERUTAMA ALVIN"
Laura tercengang mendengar ucapan Clarissa.
"Kurang puas lo? kurang puas?! semua keluarga udah memihak sama lo, terus apa lagi sekarang? apa yang lo mau dari Alvin? Alvin itu milik gue bukan milik lo"
Clarissa pergi begitu saja meninggalkan Laura yang sudah meneteskan air matanya.
Setelah dari Rooftop, Laura kembali menjadi Clarissa. Ia segera menemui sahabatnya yang menunggunya. Sebenarnya mereka bisa saja balik duluan, tetapi Alvin memutuskan untuk jalan-jalan bersama mereka.
"Clar lo kemana aja sih?" tanya Dinda
"Kan udah gue bilang ke toilet"
"Gue ngerasa ada yang aneh sama Clarissa!" bisik Vino kepada Alvin
"Iyah"
Sarah buru-buru berlari menghampiri Alvin sebelum ia masuk ke dalam mobil.
"ALVIN!" teriak Sarah sambil melambaikan tangan
"Ngapain sih tuh bocah?" ucap Alvin kesal
"Anterin aku pulang yah!" ucap Sarah tak tau malu sambil memegang tangan Alvin dengan manja
"Punya kaki? punya tangan? punya mata? kalau lo punya, pulang sendiri!" hardik Alvin menghempas tangan Sarah
Sarah menatap sinis ke arah Clarissa, ett bukan Clarissa tetapi Laura. Laura segera masuk ke dalam mobil diikuti sahabat-sahabatnya. Mereka berenam keliling mall. Langkah Laura terhenti ketika melihat pita merah. Ia tersenyum dan memutuskan membeli pita merah itu.
°°°
Senyum Clarissa seketika mengembang setelah membuka pintu rumahnya itu. Ia langsung berlari dan memeluk saudara kembarnya. Mereka merupakan kembar identik dan sangat susah untuk di bedakan.
"Laura!" panggilan itu membuat Laura menengok ke arah tangga
"Nenek..." ucap Laura ketakutan
Neneknya menatap tajam ke arah Laura yang sedang menahan air matanya untuk tidak keluar dari tempat persembunyiannya.
"Apa kamu puas sekarang? anak saya mati itu pasti gara-gara kamu kan PEMBUNUH!"
"Bukan Laura Nek!"
Plakk
"Mati saja kamu!"
Sementara di luar sana ada yang menatap ketiga orang itu tidak senang.
"Lihat aja lo Laura! jangan pernah pikir hidup lo akan bahagia setelah apa yang lo lakuin!"
Alvin dan kedua sahabatnya kini sedang bermain game bersama di rumah Alvin. Akhir-akhir ini beban Blackmonster sudah tak ada. Mereka juga sedang tidak dapat suruhan jadi mereka memilih memuaskan diri dengan bermain game.
"Si anjing Alvin main curang!" ucap Dito kesal
"Lo nya aja mainnya letoy!" balas Alvin masih fokus kepada hpnya
"Si bangsat ada musuh, Vin!" ujar Vino
Setelah lima belas menit bermain game mereka pun akhirnya berhenti. Dan sekarang pandangan mereka terahlikan ke TV sambil memakan cemilan hingga berhamburan.
"ALVIN, VINO, DITO, TANTE UDAH BERSIHIN KENAPA MALAH DI BERANTAKIN LAGI?" teriak Santi
"Aduh mommy cantik, nanti kita bersihin kok!" sahut Dito
Vino dan Alvin saling pandang dan detik berikutnya mereka berlari ke kamar Alvin meninggalkan Dito.
"WOY ALVIN, VINO, BANTUIN GUE!" teriak Dito
"KITA LO AJA KALI!" sahut keduanya dari kamar.
Vino berjalan mengelilingi kamar Alvin. Bukan karena tidak pernah masuk ke dalam sini tetapi ia paling tak suka masuk ke kamar orang yang keadaannya sangat jorok.
"Vin, ini apa?" tanya Vino mengambil alat penyadap suara
"Penyadap suara kok ada di kamar gue?"
"Kayanya ada yang masuk kamar lo!"
"Tunggu gue tanya adik gue!"
Alvin berlari menuju Asya yang sedang menganggu Dito yang sedang membersihkan bekas mereka tadi.
"Sya, kamu masuk ke kamar kakak dan nempelin ini?" tanya Alvin lembut
"Nggak kak!"
"Terus siapa yang masuk kamar kakak lagi selain kamu?"
"Hemmmm" gadis kecil itu takut menatap mata kakaknya lalu menarik napas"Terakhir aku ngajak kak Clarissa!"
Alvin membuang napas kasar dan langsung kembali ke kamarnya. Ia langsung mematahkan kartu itu dan merusak penyadap itu.
"Siapa Vin?" tanya Vino
"Gue yakin Clarissa!"
"Pas banget lo mikir gitu, ada yang perlu gue konfirmasiin!"
"Apaan?"
"Pas gue ke rumah sakit bareng Clarissa dan yang lainnya, gue ngeliat anak buah Clarissa dan gue kata kena mereka. Dan salah satunya tuh kaya kenal gue, dan ngehindar dari tatapan gue. Terus yang makin bikin gue yakin, jaketnya berlambang burung garuda dan ada gambar cowok gitu"
"Yang kaya idol Korea kan?"

Jangan bengek yah gaes!
Semboyan mereka aja "HALUDARITAS TANPA BATAS"
"Nah iyah betul banget Vin, baru tuh yang makin makin gue yakin. Ada pas gue tanya nama geng dia apa, dia bilang nama gengnya adalah RACK SVILL."
"Jadi--"
"Kita nggak bisa simpulin gitu aja kalau dia yang ngelakuin semua itu!"
"Jadi?
"Kita tunggu waktu yang pas untuk bahas ini sama dia!"
"Vi, gue mau nanya sama lo!"
"Paan?"
"Lo suka sama Clarissa?"
"Gue nggak mau munafik kalau gue bilang nggak, gue suka dia jauh sebelum lo punya perasaan sama dia!"
"Terus kenapa lo nggak bilang? biar gue bisa bantu lo dan bukan gue yang bersama dia!"
"Vin, ngeliat lo sama dia aja dah buat gue bahagia! jadi lo nggak usah ngelakuin hal kaya bocah sok sokan ngehindarin dia!"
"Thanks banget!"
"Santai!"
°°°
UDAH TAU YANG SEBENARNYA KAN?
TAPI TUNGGU GAES BELUM SEMUANYA KETAHUNAN
SEMUA BAKAL TERUNGKAP DAN SIAPA YANG NERROR LAURA KALAU BUKAN CLARISSA?
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN
PAPAY
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl And Bad Boy [TAMAT]
RandomMenceritakan tentang, seorang bad girl yang tidak sengaja bertemu dengan bad boy. Tetapi yang bikin dia merasa aneh itu adalah, setiap ia habis bersenang-senang serta tertawa selalu saja ada kejanggalan terjadi. Bahkan ada pita merah yang datang ke...