°Akhir bagi Kita°

105 35 3
                                    

                                     ~Happy Reading~
 
                                                     °
 
                                                      °

                                                      °

Orang itu menarik paksa lakban dari mulut Laura dan membuat ujung bibirnya berdarah.

"Mau ngomong apa sayang?" tanya orang itu

Laura seperti tidak asing dengan suara orang di depannya yang menggunakan topeng.

"Lo-lo siapa?"

"Mau tau?"

"Iyah"

Baru saja orang itu ingin membuka topengnya tetapi beberapa orang masuk dan ingat Danil sudah menyamar.

"Maaf nona, kedua orang suruhan anda sudah pingsan" ucap salah satu pasukan itu

"Emang kemampuan otak mereka terpercaya" batin Danil

"Sial!" umpat orang itu,"Kalian semua keluar! dan jangan ada satu orang pun mendekat ke ruangan ini"

Para pasukan tadi pun pergi meninggalkan tempat itu. Danil tersenyum smirk, ia menyelipkan kamera kecil di dekat kursi yang ada di sana.

Orang itu membuka topengnya. Kedua mata Laura membulat sempurna.

"Riska?"

"Iyah kenapa?"

"LO TEGA NGELAKUIN INI SEMUA!"

Riska mendekat ke Laura sambil memegang pisau sangat tajam. Ia menggores pergelangan tangan kiri Laura dengan senyum smirknya.

"Kenapa? takut?"

"Gue nggak pernah takut sama manusia brensek kaya lo"

"Gue emang brensek, dan lo tau kenapa gue jadi gini hah?"

"Karna apa?"

"KARENA LO DAN KELUARGA LO BUAT HIDUP GUE HANCUR SETAN!"

"Apa yang kurang gue kasih ke lo hah?"

"Emang nggak kurang tapi lo rebut semuanya"

"Apa yang gue rebut?"

"LO REBUT VINO DARI GUE! DAN ASAL LO TAU, BUNDA LO ADALAH IBU KANDUNG GUE DAN LO SAUDARA GUE"

"Terus?"

"Bunda lo nggak mau anggap gue sebagai anaknya, dia lebih baik nukar gue sama kak Rangga. Dan asal lo tau, Rangga bukan kakak lo" lirih Riska

"Cukup dramanya!" lanjutnya menusuk lengan tangan Laura

Laura berusaha menahan sakit itu.

"Lo pilih pisau atau pistol sayang?" tanya Riska

Laura hanya diam menahan rasa sakit di lengannya.

Brakk

Alvin mendobrak pintu itu dan membuat kedua orang di dalam itu terkejut. Alvin langsung mengalihkan pandangannya ke Laura yang nampak kesakitan.

"ANJING!" teriak Alvin

Ia langsung mencekik Riska tanpa peduli nasib cewek itu. Seketika ruangan penuh dengan orang-orang yang memakai topeng.

"Lepasin Riska atau gue bunuh cewek lo!" ancam seseorang sambil mengarahkan pisau ke leher Laura.

Alvin langsung melempar Riska dengan kasar hingga terjatuh, "LEPASIN LAURA SETAN BANGSAT BAJINGAN!"

Bad Girl And Bad Boy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang