°Tidak akur lagi°

80 29 2
                                    

                                                    ~Happy Reading~

Laura membanting semua barang-barang yang ada di depannya. Bahkan kamarnya seperti kapal pecah saat ini. Ia sangat frustasi, kenapa takdir sangat kejam. Kenapa harus Alvin yang menjadi musuhnya.

Semesta mulai bermain-main lagi. Aghh, rasanya Laura ingin keluar dari situasi seperti ini. Ia menjambak rambutnya dan mengacak-acak rambut coklatnya itu.

Amanda dan Dinda merasa kasihan terhadap Laura. Kenapa begitu banyak masalah yang harus dihadapi gadis cantik itu.

"Laura, buka pintunya dong!" ucap Amanda sambil mengetok-getok pintu kamar Laura

"La jangan gini! ayok cerita sama kita!" timpal Dinda

"La ayoklah!"

Laura masih tidak menanggapi mereka. Ia sangat frustasi sekarang. Otaknya sangat lelah sangat.

Seorang cowok mengeram kesal. Ia tak tau apa yang harus ia perbuat. Seorang wanita cantik masuk ke dalam kamarnya. Sekarang cowok itu memperbolehkan keluarganya masuk ke dalam kamarnya.

"Alvin ayok! papah udah nunggu" ajak Santi

"Iyah mah, Alvin ganti baju dulu!"

"Ok"

Santi segera keluar, ia merasa anaknya akhir-akhir ini tidak bersemangat sama sekali. Ada apa sebenarnya dengan Alvin.

Keluarga Sarkas sekarang pergi dari halaman rumahnya. Terlihat, Laura memandangi mereka dari atas blakon. Hatinya ikut berfikir kemana keluarga Sarkas malam-malam seperti ini.

Ia menidurkan dirinya. Bahkan ia tak peduli dengan dua gadis yang ada di luar kamarnya menunggu ia keluar.

°°°

Jika boleh jujur, bangun pagi itu sangat melelahkan. Apalagi harus berangkat sekolah jam 06.00 sungguh menyebalkan bukan.

Laura membuka pintu kamarnya dan melangkahkan kakinya tanpa peduli dua orang yang masih ada di d depan kamarnya. Ia menampar pelan pipi Amanda yang sedang tertidur pulas.

"Woy man, bangun udah pagi setan!" ucap Laura

Laura berahli ke Dinda yang sedang mengorok dalam tidurnya. Gimana mau jadi calon istri Rangga, Rangga saja sangat tidak suka kebisingan di waktu istirahatnya.

"DINDA BANGUN!" teriak Laura di telinga Dinda

Dinda yang mendengar itu respect berteriak heboh,"MAMA ADA SETAN KUNTILANAK"

"Eh setan, ini udah pagi! bangun!"

"Astajim lo bangunin orang kaga ada baik-baiknya dah"

"Bomat!"

"AMANDA BANGUN SETAN!" teriak keduanya tepat di telinga kanan kiri gadis cantik itu

"SETAN? MANA SETAN?" ucapnya masih memejamkan matanya

"Bangun! lo kaga mau sekolah?" ucap Laura

"Hemm!"

Kedua gadis itu pulang kerumah masing-masing dan bersiap ke sekolah. Karena malas menyetir, Laura memutuskan untuk berjalan kaki hari ini. Ia juga ingin membeli susu pisang serta roti coklat.

Setelah membeli ia melangkahkan kakinya di trotoar jalan. Tak lupa earphonenya, sambil mengikuti lagu yang ia putar.

Byur

"SETAN! ROK GUE KOTOR BANGSAT TANGGUNG JAWAB WOY ANJING! LIHAT AJA LO, KALAU GUE TAU LO SIAPA MATI LO!" teriak Laura kesal

Sementara orang yang mengendarai mobil itu memundurkan mobilnya dan menatap orang di depannya. Lalu ia berdecih dan meninggalkan Laura sendiri.

Bad Girl And Bad Boy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang