°Ternyata Dia°

92 33 3
                                    

                                                            ~Happy Reading~

Mobil BWH berwarna hitam melaju dengan kecepatan tinggi. Sementara Blackmonster sebagian membuntuti mobil itu yang di pimpin oleh Farrel.

Drttttt

"No, HP Laura bunyi!" ucap Alvin

"Angkat! siapa tau penting"

"Kalau abangnya gimana?"

"Angkat!"

Alvin mengangkat panggilan itu.

"Hallo siapa?"

"Ini gue Danil bego!"

"Gue bukan Laura tapi pacarnya!"

"Laura mana?"

"Sedang menjalankan misi"

"Lokasi lo dimana?"

"Gedung tua jln kembang sari"

Tut

"Siapa Vin?" tanya Vino

"Danil!"

"Lo kenal?"

Alvin hanya menggelengkan kepalanya. Tak lama kemudian motor sport berwarna biru terparkir di depan gedung tua tempat Alvin dan Vino sekarang.

"Mana Laura?" tanya Danil

"Santai bro! lo sebenarnya siapanya Laura?" kata Alvin

"Gue sahabatnya, dan gue di suruh sama Laura mengintai ketua asli dari JDEVIL!"

"Jadi lo--"

"Laura pasti dah cerita ke lo kan?"

"Iyah"

"Apa rencana kalian?"

Alvin menjelaskan semua rencana mereka. Dan saat ini Danil ikut berpartisipasi dalam rencana mereka. Vino mendapat sinyal dari Farrel, mereka bertiga langsung menuju lokasi.

Sesampainya disana, Alvin ingin masuk segera tetapi tangannya langsung di cekal oleh Danil. "Jangan gegabah! gue yang akan nyamar"

"Kasih sinyal secepatnya!" pintah Alvin

"Beres! Vino lo siap?"

"Siap"

Mereka berdua meninggalkan Alvin yang sedang mengintai dari luar. Ia juga sedang bersama anggota inti Blackmonster dan Rack Svill.

"Halo No, ada tiga orang yang mau masuk tempat itu!"

"Siap, lo dan yang lainnya mengendap masuk ke sini ok!"

"Beres"

Alvin, Farrel, dan Darrel segera masuk mengikuti ketiga orang itu secara perlahan-lahan. Jika kalian menanyakan Dirga kemana, jawabannya tidak tau. Dari kemarin Dirga sudah menghilang entah kemana.

"Akhirnya, gue bisa dapatin Laura! gue pengen bunuh dia secepat mungkin"

"Jangan langsung bunuh kita pancing Alvin dan jebak dia!"

"Ide bagus"

Kedua orang itu tidak sadar bahwa ada tiga orang yang mendengar semua itu dengan wajah marah menahan emosi.

Alvin kembali menghubungi Vino,"Kita ikutin permainan mereka! tetapi ingat, lo tetap di sana sama Danil ok?"

"Siap, hati-hati jangan kepancing emosi!"

Kedua orang itu membawa tubuh seseorang keluar. Alvin, Farrel, dan Darrel tidak tau sama sekali orang itu. Mereka pun mengikuti mereka ke sebuah gedung di belakang sekolah SMA Trisatya.

Ting

Pesan chat masuk ke HP Alvin, ia buru-buru mengambil.

"Kalau lo mau Laura hidup, cepat datang ke belakang gedung SMA Trisatya!"

Alvin mengeluarkan senyum smirknya,"Mari ikuti permainan mereka! kalian berdua tetap intai dari sini"

"Vin, lo masuk sendiri?" tanya Darrel

"Tenang gue bisa hadapi mereka"

"Ok, kalau ada apa-apa cepat hubungi salah satu dari kita"

Alvin mengacungkan jari jempolnya dan mulai masuk ke dalam gedung itu. Ia rubah raut wajahnya menjadi sangat khawatir.

Ia langsung masuk ke salah satu ruangan dan ia harus menghadapi para pasukan yang di sana. Ia langsung saja membasmi semua hama itu dengan satu pukulan pada setiap orang itu.

Ia mengusap bibirnya dan tersenyum smirk. Di depannya kini seseorang dengan wajah di tutup oleh topeng.

"Alvin lo tuh mudah sekali di tipu" ucap seseorang

"Lepasin Laura sekarang!" bentak Alvin

"Apa? lepasin?"

"Lepasin Laura atau lo mati ditangan gue!"

"Hahahahahh, lo pikir ini Laura?"

"Siapa dia?"

Saat orang itu ingin membuka wajah seseorang yang mereka sendera,ada yang memukul belakang leher Alvin dengan balok.

Farrel dan Darrel terkejut ketika mendengar suara jatuh. Kenapa mereka bisa mendengar, karena di saku baju Alvin ada penyadap suara yang memang di pasang di setiap anggota inti dari kedua geng itu.

"Kita masuk!" ucap Darrel

Kini mereka berdua menghajar habis-habisan yang menghalangi jalannya. Dan mereka sudah sampai di ruangan, tempat Alvin pingsan.

Mereka langsung menghajar kedua orang itu dengan ganas dan tak memberikan celah sedikit pun untuk kedua orang itu melawan mereka.

Setelah kedua orang itu tumbang, mereka berdua langsung membuka topeng kedua orang itu.

Kedua orang itu adalah, Rachel dan Zaki. Mereka sama-sama terkejut. Dan perhatian Darrel langsung teralihkan kepada seseorang yang mukannya di tutup oleh kain.

Ia membuka kain itu dan melihat muka Amanda yang sudah babak belur.

"Nda bangun!" ucap Darrel

"Alvin bangun!" ujar Farrel menabok muka Alvin dengan sepatunya.

Alvin pun terbangun. Dan ia melihat kedua orang yang tadi. Betapa terkejutnya ia, lebih terkejutnya lagi ketika ia melihat Amanda yang menjadi sandera.

Darrel mengendong Amanda ala bridal style. Ia memasuki Amanda ke dalam mobil yang entah punya siapa intinya selagi ada mobil terparkir gratis kenapa harus susah-susah cari bantuan.

Sementara di gedung tua itu Vino dan Danil memperhatikan gerak-gerik seseorang yang dari tadi memutar-mutari Laura yang sedang pingsan dan duduk di kursi serta tangan serta kaki di ikat dan mulutnya yang ditutup oleh lakban.

Laura membuka matanya dan berteriak sebisa mungkin tetapi hasilnya nihil.

"Hy Laura"

°°°

DAM SIAPA KAH ORANG ITU?

AYOK TEBAK SIAPA YANG BISA TEBAK!

JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN

PAPAY

Bad Girl And Bad Boy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang