~Selamat Membaca~
"Setan! siapa lagi yang ngechat gue?" gerutu Laura
Seorang cowok sedang memperhatikan guru di depannya.
Tes
Ah, sial kenapa di saat-saat seperti ini darah keluar lagi dari hidung Alvin. Ia mengambil sapu tangan yang memang di siapkan Santi untuk menahan darah itu barang sebentar.
Lalu Alvin berdiri dari tempat duduknya dan izin kepada guru yang mengajar. Ia berlari menuju toilet, ia tak ingin ada yang tau bahwa bad boy kebanggaan sekolah ini sedang sakit.
Pasti banyak perhatian dari siswa yang membuat kepalanya sakit kembali.
Vino menyenggol lengan Dito yang sedang asik memakan cemilan,"Woy njir, Alvin berdarah lagi!"
"Setan, kaga usah nyenggol juga kali! jajan gue hampir jatuh bangsat" bisik Dito
Alvin membersihkan hidungnya yang terus mengeluarkan darah. Lalu ia mengadahkan kepalanya ke atas. 15 menit berlalu dan akhirnya darah di hidung Alvin sudah tak keluar lagi.
Karena malas kembali ke kelas ia memilih ke rooftop. Sementara di rooftop, Laura masih saja bolak-balik berjalan di pinggiran rooftop. Angin yang datang membuat rambut gadis itu berterbangan dan menambah pesona kecantikannya.
Ceklek
Laura menegok ke sumber suara itu dan memutar matanya malas melihat siapa orang yang ada di depannya.
"Ngapain lo monyet ke sini?" hardik Laura
"Emang ini punya lo apa?" balas Alvin
"Iyah ini punya gue, kenapa?"
"Bodoamat!"
Alvin mendaratkan bokongnya di sofa yang ada di sana.
"Ngapain lo duduk di situ?"
"Serah gue lah!"
"Eh bangbang nih rooftop punya gue!"
Alvin menyenderkan kepalanya dan menatap Laura sebentar,"Ini punya sekolah!"
"Mending lo pergi deh!"
"Lo siapa?"
Baru saja Laura ingin membuka mulut tapi tangan kekar langsung menempelkan tangan telunjuknya di bibir Laura,"B-E-R-I-S-I-K!"
Laura langsung menepis kasar tangan Alvin.
"Gue rindu sama lo Vin! sehari nggak ketemu lo tuh kaya ibarat nasi tanpa lauk. Tapi gimana yah gue gengsi kan gue cewek" batin Laura
Laura memilih ke kantin daripada ia bersama dengan Alvin yang membuatnya gagal move on.
Alvin menghela napas melihat punggung Laura yang sudah tak terlihat,"Gue rindu lo tapi gue gengsi!"
Alvin mengekori Laura secara diam-diam. Laura menengok ke belakang, ia merasa ada yang mengikutinya sejak tadi. Hingga suara berat terdengar di belakangnya membuat hatinya sangat panas.
"Hy cantik, mau nggak ke kantin bareng gue?" ucap Alvin
"Tapi kan belum bel Vin"
"Ayok lah!"
"Yah udah yok!"
Alvin sengaja merangkul cewek itu saat melewati Laura. Laura memaki-maki Alvin saat Alvin sudah jauh darinya.
Ia masuk ke kantin, matanya kini menangkap Alvin yang sedang mencolek-colek dagu sang gadis yang ia tadi ajak.
"Dirga?" panggil Laura saat melihat Dirga keluar dari kelasnya
Dirga mendekati Laura,"Hy"
"Temanin gue makan yok!"
"Kan lagi masukkan bego!"
"Is gue malas ke kelas! yah Dir plis"
"Yah udah!"
Laura menarik tangan Dirga masuk ke kantin. Mereka memutuskan untuk duduk di pojok karena tempat itu kesukaan Laura dan Dirga.
"Mau makan apa tuan putri?" ucap Dirga tersenyum manis
"Ck nggak usah lebay! gue mau makan bakso sama minum kopi susu"
"Siap bos ku!"
Laura diam-diam memperhatikan Alvin yang sedang asik menyuapkan kentang ke mulut sang cewek di depannya itu. Sungguh menyebalkan bukan? ah tau lah memang dasarnya tuh bocah kaga peka banget.
Alvin juga diam-diam melihat Laura yang sedang asik tertawa bersama Dirga. Mulutnya sudah komat-kamit memaki sarapi mereka berdua.
Tiba-tiba saja ide jahil muncul di otaknya.
"Cin?" panggil Alvin
Nama gadis yang bersama Alvin saat ini adalah Cinta sepupu Alvin. Alvin memang sengaja membuat rencana bersama Cinta untuk membuat Laura cemburu.
"Hemm?"
Alvin membisikkan sesuatu ke Cinta dan keduanya tersenyum jahil dan bertos ala mereka.
°°°
Laura melangkahkan kakinya. Ia ingin membayar makanan yang tadi ia pesan. Saat kakinya melangkah sambil membawa mapan yang masih tersisa kopi susu, dengan sengaja sebuah kaki menyandung kakinya dan membuat kopi susu itu tumpah di baju Cinta.
"SIALAN LO YAH CLAR! ITU SUSU KALAU KENA BAJU GUE NGGAK BISA HILANG ANJING! MATA LO DI PAKE DONG! RESE BANGET LO!" bentak Cinta
Padahal rencana mereka berdua hanya ingin membuat Laura terjatuh dan harus menganti rugi. Tapi tiba-tiba kaki Sarah yang memang sejak tadi duduk di dekat Alvin malah ia keluarkan secara tiba-tiba dan membuat kopi susu itu jatuh ke baju Cinta.
"Punya mata nggak sih lo? lihat nih baju pacar gue jadi kotor anjing" hardik Laura
"Santai dong! lo kan punya uang bisa beli lagi kan?" ujar Dirga"Dan lo, kaki lo mau gue patahin?" gertak nya pada Sarah
Alvin melirik sekilas ke arah Sarah dan langsung berahli pada baju Cinta yang terkena noda itu. Ia langsung melepas jaketnya dan memasangkan jaket itu ke Cinta.
Dirga yang merasa perubahan dari Laura, segera ia tarik tangan itu menjauh dari mereka. Rooftop, kalimat itu yang paling di sukai Laura.
Dirga membawa gadis itu ke rooftop agar ia bisa tenang. Kelakuan uji nyali Laura pun kembali datang, ia berlari riang di pinggir rooftop. Sungguh Dirga sangat takut bahwa ia akan jatuh.
Ting!
Sebuah pesan masuk ke HP iPhone milik Dirga. Ia segera mengambil hpnya dari saku celana sekolahnya, ia nampak berhati-hati agar Laura tidak curiga terhadapnya.
"La, gue harus pergi! lo nggak papakan gue tinggal?" tanya Dirga
"Silahkan!"
"Bye La! nanti gue jemput"
"Iyah Dir!"
Laura ingin sekali mencabik-cabik dan mengatakan langsung bahwa ia cemburu terhadap Alvin yang memperhatikan Cinta seperti itu. Bahkan tatapan lembut untuk Laura sekarang ia berikan pada Cinta.
"Maaf gue harus bohong sama lo La!"
°°°
HY HY
KIRA-KIRA SI BAD BOY KESAYANGAN GURU TUH KENAPA YAH?
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN
PAPAY
![](https://img.wattpad.com/cover/250100286-288-k344400.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl And Bad Boy [TAMAT]
RandomMenceritakan tentang, seorang bad girl yang tidak sengaja bertemu dengan bad boy. Tetapi yang bikin dia merasa aneh itu adalah, setiap ia habis bersenang-senang serta tertawa selalu saja ada kejanggalan terjadi. Bahkan ada pita merah yang datang ke...