Halohaaa Youniverse. Wah-wah, sudah berapa lama kita tidak bertemu? Sepertinya sudah ada seminggu ya. Maaf, Seyeengg, aku lagi padat sekali urusan di rl, kebanyakan deadline bulan Maret. Ini aku menyempatkan untuk ngetik Mangata dulu sesuai voting.
Jangan lupa tekan vote dan beri komentar yang ramai yaa. Semakin ramai semakin semangat aku.
So, enjoy it! Part sebelumnya ada yang kuubah. Nanti dicek saja ya! Aku kasihan sama Seoji, jadi kuringankan dia.
*
Kedua mata Hasa yang semula terpejam, kini terbuka, dia melirik ke arah pintu kamar mandinya yang terbuka. Itu Jungkook, pria itu menyempatkan diri untuk mencuci muka setelah permainan mereka di atas sofa.
"Aku akan pergi," ujarnya lalu mengambil ponselnya yang semula diletakkan di atas meja kamar.
Si pemuda Jeon sudah semakin dekat dengan pintu keluar. Hasa meremat selimut yang menutupi kakinya.
"Kau tidak bisa menemaniku di sini nanti malam?" ujar gadis itu.
Langkah Jungkook terhenti.
"Apakah itu wajib?" tanyanya balik.
Hasa menatap ke lain arah dengan ekspresi kecewa. Rasanya ingin menangis. Walaupun dia tidak tau alasannya ingin menangis itu apa. Tapi, bukankah ini menyedihkan?
Suamimu menjawab pertanyaanmu yang meminta ditemani dengan perkataan, apakah wajib?
"O-oh, lupakan. Aku tau kau sibui dan juga kau datang kemari membawa orang lain yang lebih penting dibandingkan aku."
Jungkook berniat menjawab perkataan Hasa namun gadis itu sudah lebih dulu bangkit dari ranjang dan masuk ke dalam kamar mandi, membanting pintunya pula
"Shit..." gunam Jungkook.
Dia kembali berjalan mendekati pintu kamar mandi lalu mengetuknya.
"Kid?" panggil Jungkook.
Tersengar suara botol terjatuh.
"Kid, kau baik-baik saja kan?" tanyanya lagi.
Si pemuda Jeon menggigit bibir lalu mulai mencoba membuka pintu namun hasilnya nihil.
"Hasa—"
"Bisa diam tidak?!" bentak si lawan bicara dari dalam.
"Aku akan menunggu di sini. Kau sedang mandi, kan?"
Jungkook tetap berusaha tenang dan mencoba mengajak bicara gadis itu. Pintu kamar mandi terbuka. Hasa memegang sesuatu di tangannya lalu dia menyemprot pakaian Jungkook dengan air.
"Kid, hei, apa-apaan ini."
"Pergi!" bentaknya lalu kembali menutup pintu.
Memutuskan untuk tidak memperpanjang masalah. Si pemuda Jeon berjalan menjauh dan keluar dari kamar itu. Sementara di dalam kamar mandi. Hasa tengah menyandarkan tubuhnya di pintu.
Dia menatap pantulan wajahnya di cermin yang sedikit buram.
+++
KAMU SEDANG MEMBACA
MANGATA ✓
Fanfiction[Be wise: Mature + Erotic] Sulit, Hasa diminta menikah dengan sosok hitler dan dominan abadi seperti Jeon Jungkook. Sial atau menantang? ❝Jungkook, kalau aku tercebur ke sungai. Kau akan menolongku atau melihati saja?❞ ❝Aku akan menyuruhmu berenang...