Kalian tidak pernah, sehari saja tidak buat aku bangga dan terharu. Terima kasih, Youniverse atas dukungan dan apresiasinya yang manis dengan Mangata. Aku harap semakin lama, story ini semakin membaik dari alur dan pembawaannya. Untuk itu, tolong selalu dukung aku yaa.
Jangan lupa tekan vote dan tinggalkan komentar yang ramai. Beri tau aku kalau kalian aktif di sini. Itu bentuk apresiasi yang aku harapkan.
So, enjoy it!
*
Hasa menjilat bibirnya yang kering, semakin sering berciuman dengan Jungkook, semakin sering pula bibirnya minta dimanjakan lidah basah pemuda itu. Lalu dilingkupi bibirnya, dibasahi dengan air liur yang hangat.
Belum lagi, ketika berciuman, Jungkook selalu melancarkan aksi menciptakan afeksinya yang lain, sentuhan lewat tangan. Perut, pinggul, pinggang, dada dan paha adalah spot favorit pria itu untuk diraba-raba sepuasnya.
Selain itu, Jungkook juga suka sekali memainkan lidahnya di kulit Hasa. Leher, dada, telinga dan rahang. Selalu terbasahi oleh aliran liur hangat pemuda itu. Bukannya merasa risih, justru libido Hasa membuncah karenanya.
Kulit gadis itu yang dingin, dijubahi kehangatan dari Jungkook. Sempurna, mereka sudah seperti perpaduan yang tiada lawannya. Itu, kalau pernikahan ini benar-benar suci.
Sayangnya, sejak janji sehidup semati yang diucapkan Hasa dan Jungkook menguar di sebuah gereja besar di Seoul. Kepura-puraan telah dimulai si pemuda Jeon dan Hasa masuk menjadi pelengkap rencana busuknya. Mereka telah gila di dalam kubangan gelap nan menyakitkan.
"Kau mau aku sentuh, Sir?" tanya Hasa.
Gadis itu memasang ekspresi yang Jungkook sukai. Seolah tidak berdaya, namun ganas jika dicoba.
"Iya, kau mau, kan?" tanya Jungkook balik.
Hasa merendahkan tubuhnya lalu meraba kedua paha Jungkook dengan tangannya sendiri. Dia mendongak ke atas dengan tatapan nakal.
"Tentu saja aku mau. Menyentuhmu adalah kebanggaanku sebagai seorang—"
Si gadis Hab menggantung perkataannya, dia mengecup perut Jungkook yang tertutup pakaian.
"—istri," lanjutnya.
Hasa mulai mendekatkan bibirnya ke arah resleting celana Jungkook lalu dia kembali menunduk dan tertawa. Si pemuda Jeon menatap bingung, Hasa mengubah posisinya menjadi berdiri seperti awal.
Gadis itu menutup mulutnya dengan telapak tangan. Takut mengganggu para tetangga di pagi hari, dengan tawanya yang pecah berantakan. Lucu, dia suka saat berhasil memanipulasi Jungkook. Seorang mafia pun akan bodoh jika dihadapkan dengan muslihat gadis licik.
"Kid..."
Hasa menyentuh dagu Jungkook dengan ujung jari telunjuknya. Gadis itu menatap remeh.
"Aku tidak suka menyentuh seseorang yang baru saja disentuhi orang lain. Bukankah kau juga begitu, Sir?"
Hasa merentangkan tangannya lebar-lebar. Dia tertawa memerhatikan Jungkook.
"Tubuhku ini disentuhi Kim Taehyung semalaman. Tidakkah kau jijik menyentuhku? Apa lagi mencium bibirku? Kau suka berbagi gadis dengan sahabatmu ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MANGATA ✓
Fanfic[Be wise: Mature + Erotic] Sulit, Hasa diminta menikah dengan sosok hitler dan dominan abadi seperti Jeon Jungkook. Sial atau menantang? ❝Jungkook, kalau aku tercebur ke sungai. Kau akan menolongku atau melihati saja?❞ ❝Aku akan menyuruhmu berenang...