PART 15 | Call Me When You Want

12.8K 1.7K 1.2K
                                    

Halohaaa Youniverse. Sebelumnya sudah pada baca spoiler Mangata di IG ku kah?? Kalau sudah, berarti penasaran kalian terjawab ya. Kalau yang belum, ayo mampir ke Instagram aku. Biar sama-sama terkena spoiler hahaha.

Jangan lupa tekan vote dan beri komentar yang ramai ya. Setidaknya, aku berharap ada 600 komentar di parti ini, bisakah? Dan, mohon selalu dukungannya yaa, Youniverse. Mohon apresiasinya juga.

So, enjoy it! Ada yang akan menggila.

*





Musim dingin telah memberikan kekuasaannya pada musim semi. Hari ini, seluruh tumbuhan seolah mendapatkan kesempatan lagi untuk membuka kelopaknya secara beramai-ramai, bunga bersorak gembira sebab bisa menunjukkan apik bentuknya pada dunia.

Seluruh suasana indah itu, berbeda dengan suasana pagi yang Hasa rasakan saat pertama kali matanya terbuka. Dia memandang ke segala arah kamar, kosong. Jungkook sepertinya sudah lama terbangun karena tempatnya terbaring juga sudah dinding.

"Tidur berdua, bangun sendirian" gumam Hasa.

Dia mengubah posisinya menjadi duduk. Si gadis Han bisa melihat sebuah pakaian yang tergantung di luar lemari. Kakinya menapak di lantai guna mendekat ke arah sana. Tangannya menyentuh dasi Jungkook. Mahal, semuanya bermerk.

"Oh, kau sudah bangun" ujar sebuah suara dari arah pintu kamar mandi yang terbuka.

Hasa menoleh dan bersiap-siap untuk tersenyum lalu menyapa, sebelum Jungkook lebih dulu mengucapkan kalimat yang membuat keningnya berkedut pusing.

"Kakakmu memutuskan berkunjung pagi ini, mungkin sebentar lagi sampai. Bisakah kau bersikap bahwa pernikahan ini baik-baik saja? Oh ya, jangan sebut Seoji juga di depan Hana."

Bibir Hasa memilih bungkam. Rasanya ingin sekali menendang testis pria itu. Setidaknya dia ingin Jungkook menangis pagi ini karena sudah meremas hatinya.

Si gadis Han memutuskan untuk melewati Jungkook dan masuk ke dalam kamar mandi. Melihat kelakuan gadis itu, Jungkook berpikir sejenak. Dia memutuskan untuk mendekat lagi ke arah kamar mandi.

"Kid," panggilnya.

Tangan pria itu mengetuk pintu sebanyak dua kali lalu membukanya karena tidak terkunci. Kakinya sudah melangkah masuk, matanya melotot saat melihat si gadis Han duduk di pinggir bath tub dalam keadaan telanjang.

"Ada apa?" tanya Hasa.

Jungkook menelan air liur. Dia mengusap wajah dan menggeleng.

"Tidak—"

"Jangan seperti anak kemarin sore. Katakan, kau mau bicara apa?" potong Hasa.

Si pemuda Jeon menegakkan tubuhnya.

"Aku hanya ingin memastikan kau mengerti maksudku perihal kedatangan Hana," ujarnya.

Hasa menatap pria itu tidak tertarik. Dirinya masuk ke dalam bath tub lalu mulai meluruskan kakinya. Hasa bersandar dan memejamkan mata.

"Ya," jawab gadis itu seadanya.

Jungkook sempat diam di depan pintu, lalu dia mengangguk dan kembali menutupnya. Hasa membuka mata, dia mengembuskan napas. Tangannya terangkat lalu dia memerhatikan cincin di sana.

"Jeon Jungkook, aku harap diriku tidak pernah gagal dalam pernikahan. Tapi akan lebih baik jika nanti aku pergi saja darimu, dibandingkan hatiku mati selamanya. Cinta itu pada dasarnya hangat, tapi kau membekukan hatiku sebelum bisa merasakannya."

MANGATA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang