PART 30 | Call Me When You're High

10.8K 1.6K 1.1K
                                    

Haii, Youniverse. Sudah masuk kepala tiga nih. Tadi pagi aku ada kasih spoiler dan sedikit gambaran tentang Mangata di snapgram, siapa yang sudah lihat? Di part 30, kita akan masuk ke suasana yang berbeda. Coba kalian rasakan yaa.

Jangan lupa tekan vote dan beri komentar yang ramai. Aku harap di parti ini ada 700 komentar, bisakah?? Mohon selalu dukungannya. Terima kasih juga untuk yang selalu dukung, baik vote dan komen.

So, enjoy it!

*





Jungkook mengubah posisinya menjadi duduk. Otomatis Hasa berada di pangkuannya sekarang. Kedua kaki gadis itu memeluk pinggang si pemuda Jeon.

Kening mereka saling menempel satu sama lain. Tangan Jungkook mengelus surai Hasa.

"Kalau kita melakukannya sekarang, yang ada kau nanti kesakitan. Fokus pada penyembuhan luka terlebih dahulu," ujar Jungkook.

"Ah, iya" jawab Hasa pelan.

Bibir pemuda itu mencium pucuk hidung Hasa.

"Hasa, ada yang ingin aku bicarakan mengenai pernikahan kita."

Hasa menegakkan tubuh. Jungkook menyentuh collarbone gadis itu sambil memain-mainkan jarinya di sana.

"Langsung saja, jangan buang-buang waktuku, Jungkook."

"Bagaimana kalau kita benar-benar tidak berpisah? Jadi, karena sebuah keputusan sepihak, kau dan aku tidak bercerai. Bagaimana?"

Hasa tertawa mendengar itu. Dia memandang angkuh.

"Kalau begitu pertanyaannya kulempar padamu. Bagaimana jika kita sampai sekarang masih sepasang suami istri? Apa yang akan dilakukan seorang Jeon Jungkook padaku?" tanya Hasa menantang.

"Hasa, aku serius" ujar si pemuda Jeon.

Gadis itu menatap ke lain arah lalu turun dari pangkuan Jungkook dan menjauh dari ranjang. Dia membuka sebotol air mineral yang sudah disediakan motel tersebut.

"Kalau begitu aku akan menjawab pertanyaanmu tadi. Jika kita masih sepasang suami istri, aku akan membawamu pulang. Mungkin, memperlakukanmu dengan lebih baik."

"Semua orang yang menyesal pada masa lalunya, pasti menjawab seperti itu. Aku sampai muak lho mendengarnya. Bisakah kau memberi jawaban lain, sehingga aku merasa tertegun padamu" sahut Hasa tidak mau kalah.

Jungkook menatapnya serius.

"Kau ingin aku melakukan apa?" tanyanya.

"Keinginanku banyak, salah satunya adalah kau bertekuk lutut padaku. Keberatan?"

Hasa menaruh botolnya lalu dia mendekat ke arah Jungkook dan mencengkram rahang pria itu dengan satu tangan. Jungkook mendongak dengan senyum tipis.

"Aku akan bertekuk lutut padamu. Katakan saja apa yang kau mau, asalkan, kau memberi semuanya padaku. Dirimu, semuanya Hasa, dari ujung kakimu sampai kepala, jadikan aku pemiliknya. Aku suka yang mutlak," jelas Jungkook.

"Kau pikir aku percaya padamu, Sir? Sampai kapanpun yang kau berikan padaku hanyalah ucapan manis."

"Oh ya? Tiga tahun, Hasa. Selama itu aku menuruti permintaanmu yang kau sampaikan melalui surat. Aku tidak mencarimu. Dan juga, aku dengar, ada yang menghalangi Taehyung untuk mencarimu. Informannya berulang kali pulang dengan tangan kosong. Kau bekerjasama dengan siapa?" tanya Jungkook.

Kening Hasa berkerut.

"Kau tidak perlu—"

"Sengaja ya? Kau ingin aku mengatakan lebih jelas lagi tentang status kita selama ini? Aku tidak akan menyentuh siapapun lebih dari aku menyentuhmu, tidak akan mau, karena tidak tertarik, nafsu pun tidak."

MANGATA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang