Halo, Youniverse. Ternyata banyak juga ya yang ketik 1 dan Netnot. Aku ketawa banget :'), tapi gapapa, penghibur, jarang-jarang kita voting begini hahaha. Malam ini aku datang bawa Mangata lagi. Terima kasih atas antusias kalian di part sebelumnya yaa.
Jangan lupa tekan vote dan beri komentar yang ramai. Kalau tidak keberatan, aku harap ada 600 komentar di sini, bagaimana? Mohon dukungannya yaa, Youniverse.
So, enjoy it! Tenggelam lebih jauh lagi.
*
Hasa menyugar rambutnya ke belakang. Dia tengah berdiri di depan jendela kamarnya. Pagi ini cuaca sudah gelap, ditambah lagi salju yang lumayan lebat. Semuanya total menggigil rasanya.
Si gadis Han hanya memakai bathrobe yang tidak terlalu tebal, karena baru saja selesai mandi. Di tangannya ada sebuah coklat, pemberian Min Yoongi semalam.
Sekarang sudah pukul setengah tujuh pagi, Namjoon berjanji padanya akan mengirim sebuah misi pribadi untuk Jungkook sekitar lima menit lagi. Maka Hasa bersiap-siap untuk membuat sebuah rencana kecil di otaknya.
Dia memang selalu diam dan cenderung tidak pernah memberi perlawanan yang berarti saat Seoji menindasnya, itu karena Hasa masih bisa mengontrol diri. Tidak tau kedepannya, bahkan hari ini pun dia tidak tau masih dapat menahan atau tidak. Maka dari itu, dia perlu bicara empat mata dengan gadis itu.
"Kasihan," gumam Hasa.
Dia membayangkan Jungkook yang harus menjalankan misi sendirian di saat cuaca seperti ini, padahal tadinya pria itu bebas dari semua pekerjaan.
"Jungkook!"
Si gadis Han melirik ke belakang. Dia mendekat ke arah pintu kamarnya dan mulai berdiri di sana. Menguping pembicaraan yang mungkin ditunggu-tunggu sedari tadi.
"Kau yakin tidak mau aku ikut?"
Itu suara Seoji. Sudut bibir Hasa terangkat, Jungkook pasti sudah ingin pergi sekarang. Baguslah, Kim Namjoon berhasil membujuknya kalau begitu. Padahal, dengar-dengar si pemuda Jeon tidak suka dengan misi mendadak karena tidak ada persiapan matang.
"Aku tidak mau di sini dengan orang itu!" teriak Seoji.
Hasa menaikan alisnya. Memangnya dia juga mau di sini dengan si gadis Choi? Aneh, orang-orang seringkali mengomentari hal lain tanpa mau melihat ke arah dirinya sendiri.
Selalu menganggap dan mengatai yang lain itu berengsek dan menjijikan, tanpa mau bercermin apakah dirinya sudah lebih baik atau belum. Miris. Tidak mau buka mata dan telinga. Hasa mengasihani tipikal orang semacam itu.
Si gadis Han memutuskan mundur selangkah setelah mendengar langkah kaki mendekat. Lalu pintu kamarnya diketuk. Hasa memutuskan membukanya. Dia mendongak guna menatap Jungkook yang sudah rapi.
"Ada apa?" tanyanya ketus.
"Aku akan pergi. Kau di sini bersama Seoji tidak apa? Tidak boleh keluar ke mana-mana, cuaca sedang tidak begitu baik. Jangan melewati sarapan, makan siang dan yang lainnya. Aku mungkin akan pulang larut sekali."
Si gadis Han menjilat bibir. Apa maksud Jungkook mengatakan itu semua?
"Kau pikir aku anak kecil?" tanya Hasa.
Jungkook tidak menjawab. Pria itu memutuskan untuk langsung pergi dan Seoji melirik Hasa tak suka sebelum akhirnya mengejar Jungkook, membujuk pria itu agar bisa ikut pergi.
Hasa bersandar di pinggir pintu, dia melipat tangannya di depan dada lalu memutuskan masuk lagi ke dalam kamar, berpakaian lebih rapi dan tidak lupa menaruh sesuatu di sakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANGATA ✓
Fanfiction[Be wise: Mature + Erotic] Sulit, Hasa diminta menikah dengan sosok hitler dan dominan abadi seperti Jeon Jungkook. Sial atau menantang? ❝Jungkook, kalau aku tercebur ke sungai. Kau akan menolongku atau melihati saja?❞ ❝Aku akan menyuruhmu berenang...