PART 5 | I Just Can't Hold Your Hand

8.4K 1.2K 1.3K
                                    

Halohaa, Youniverse. Terima kasih sekali atas antusias kalian dengan Mangata. Tidak tau akan jadi apa dan bagaimana prosesnya Mangata kalau tidak ada kalian semua. Mohon selalu seperti ini yaa memberi dukungannya. Aku senang kalau seperti ini!

Jangan lupa tekan vote dan beri komentar yang ramai. Aku berharap, setidaknya di part ini bisa ada 1K komentar lagi, kira-kira bisakah kalian? Mohon selalu apresiasinya, Youniverse.

So, enjoy it!

*





Suasana ruang tengah apartment Nara sudah jauh lebih tenang dibandingkan sebelumnya. Jungkook telah pergi. Entah ingin ke mana, pria itu jelas tidak akan memberi tau. Hasa bertanya pun tidak dijawab. Dia hanya menatap cukup lama dari ambang pintu lalu berlangsung pergi.

Apa selama ini Jungkook sedang mencoba untuk mengetes seberapa kuatnya ikatan di antara mereka dengan berkomunikasi secara tidak biasa? Apakah tatapan dan sorot matanya adalah media baru penyampaian maksud dan tujuan?

"Hasa, kau meminumnya? Yang Jungkook kasih tadi. Apa perutmu terasa mulas? Sakit? Ada gejala aneh setelahnya?" tanya Nara dengan raut khawatir.

"Tunggu sebentar," ujar Hasa.

Si gadis Han berjalan naik ke atas dan mengambil botol yang tadi Jungkook berikan pada Nara untuk diminum oleh Hasa. Namun si gadis Kim menolak, jadi si pemuda Jeon yang menunggu Hasa menghabisi minuman tidak jelas itu.

Hasa kembali menghampiri Nara di ruang tengah. Dia memasukkan jari tulunjuknya ke dalam botol kaca tersebut lalu menjilat sisa-sisa minuman itu dari jarinya.

"Hasa—"

"Kalau aku tidak salah. Ini adalah ramuan tradisional untuk memperkuat stamina dan menghangatkan tubuh. Seperti yang sudah kalian tau, aku ini mantan tangan kanan Jungkook, S-0109, pria itu selalu minum yang seperti ini dulu. Hanya saja kali ini aromanya sedikit berbeda. Mungkin dibuat khusus ibu hamil," jelasnya panjang lebar.

Bola mata Nara telah membulat sempurna. Dia mengambil botol itu dari tangan Hasa dan mulai mencoba mengenali baunya dengan cara mencium mulut botol.

Sesekali, Nara akan memerhatikan si gadis Han yang tetap bersikap tenang. Bagaimana bisa? Pikirnya. Kagum, sekaligus kasihan, sudah pasti Hasa sering mengalami hal seperti ini sampai bisa terlihat biasa-biasa saja.

"Aku pernah mencium yang seperti ini. Kalau tidak salah. Jimin juga suka minum ramuan tradisional dan dia pernah membaginya denganku. Hasa, kau yakin tidak ada efek samping? Bisa saja ada sesuatu yang dimasukkan kemari. Dia sengaja memakai ramuan tradisional agar baunya tersamarkan. Ramuan itu kan, pekat" kata Nara penuh curiga.

Hasa membuka bibirnya dan tersenyum.

"Nara, kau tau, bagaimana cara manusia mempertahankan sesuatu dalam hidupnya?" tanya Hasa.

"Menjaga?" jawab si gadis Kim.

"Mempercayai," sahut Hasa.

"Kau percaya Jungkook? Lihat dia dan lihat ini, dia hampir menembakku."

"Aku percaya dia milikku. Jungkook milikku. Jika dia pergi jauh karena sesuatu. Dia pasti kembali. Ah, ini hanya pemikiran bodoh yang aku harap tidak akan salah. Nara, kau akan tau nanti, bagaimana rasanya bodoh karena cinta."

"Hasa, kita memang belum terlalu lama saling mengenal layaknya kau dan Jungkook. Tapi kau juga berubah. Ini seperti bukan dirimu. Ada apa, Hasa?"

Kedua alis Hasa terangkat. Dia juga berubah ya?

MANGATA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang