PART 32 | Gonna Tie Your Tongue

10.9K 1.5K 1K
                                    

Halohaa, Youniverse. Setelah istirahat dua hari, akhirnya aku bisa up Mangata lagi sekarang. Sebelum itu, selamat menyentuh angka 100k views. Terima kasih untuk yang selalu dukung Mangata, semoga tetap setia sampai ending yaa...

Jangan lupa tekan vote dan beri komentar yang ramai. Aku berharap, di part ini bisa ada 700 komentar, bisakah kira-kira? Mohon untuk tidak lupa memberi apresiasinya. Tolong dibantu ya, temen-temen.

So, enjoy it!

*




Ditengah-tengah rasa pening yang memeluk kepalanya dengan erat, Hasa masih memikirkan, apa yang akan terjadi nanti. Pria bernama Dominic itu terang-terangan berkata bahwa dia akan berhenti jika Jungkook bergabung dengannya.

Tapi pria itu juga tau jika hal itu tidak akan pernah terjadi, maka sebagai bentuk menggertak. Dia hanya menginginkan kepala Jungkook guna dipakang di depan gerbang markasnya. Pesan yang begitu buruk.

"Kopinya enak?" tanya seseorang yang entah sejak kapan berdiri di samping Hasa.

Si gadis Han mengusap wajahnya yang terlihat lelah lalu dia menoleh dan mengatupkan bibir. Untuk pertama kalinya berada begitu dekat dengan Kim Seokjin, berdua pula di tempat yang sepi.

Setelah proses komunikasi dengan Dominic tadi, Hasa langsung pergi ke sembarang arah di tempat itu. Beruntungnya dia karena menemukan tempat sepi yang terdapat jendela besar guna melihat ke arah luar.

"Enak," jawab Hasa walau itu cukup terlambat.

Suasana di antaranya dengan Seokjin terasa lebih mencekam dibandingkan bersama Yoongi ataupun Namjoon. Gadis itu menimang-nimang. Pria ini, Kim Seokjin, pasti banyak benang-benang tak kasat mata di balik tangannya.

"Nah, Seokjin ssi, bisa kau jelaskan padaku, kau ini apa?" tanya Hasa terus terang.

Suara ribut di otaknya cukup mengganggu, untuk mengusir hal itu pergi, dia harus sedikit keras dengan dirinya sendiri. Sekaligus memacu keberaniannya dalam memutuskan sesuatu.

Lidah Seokjin perlahan keluar untuk menikmati sisa-sisa kopi di bibir bawahnya yang tebal. Pria itu terkekeh lalu melirik Hasa dengan pandangan liciknya.

"Oh, aku menemukan poinnya" ujar Seokjin yang terdengar di luar konteks pertanyaan.

Apakah pria ini juga tengah bersitegang dengan pikirannya? Tebak Hasa asal.

"Kau sehat?" tanya Hasa lagi.

"Aku sangat sehat, Hasa. Terima kasih karena sudah bertanya. Kau ini, perhatian juga ya dengan orang di sekitarmu."

Jawaban Seokjin membuat kening Hasa sedikit berkedut kesal. Apa-apaan pria ini? Dia berbeda dengan Yoongi, tingkat menyebalkannya di atas pria itu.

"Pendapatmu, aku butuh pendapatmu. Hasa, sebagai yang paling tua di antara mereka, hampir seluruh hal, harus melalui persetujuanku dan orang yang membuat kami bisa berkumpul itu aku, dana awal juga dariku. Itu informasi dasar yang pasti membuatmu penasaran. Bagaimana?" tanya Seokjin.

"Jadi, kau crazy fuckin rich Korean?" sindir Hasa.

Tangan Seokjin menyentuh rahang Hasa guna membuat gadis itu mendongak. Dia menatap tertarik, bahkan senyum miringnya itu menjadi ciri khas tertentu.

"Tebakan yang hampir tepat, aku—"

"Hyung," potong seseorang.

Seokjin menoleh ke belakang dan tersenyum manis ke arah Namjoon di sana.

MANGATA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang