Halohaa, Youniverse. Senang lihat part kemarin, kolom komentarnya juga mantap bisa di atas 1K. Youniverse memang benar deh, ganas. Rekor kita itu part Epilog Season 1 kemarin. Dalam waktu 3 jam setengah, 1.081 komentar. Hebat!
Jangan lupa tekan vote dan beri komentar yang ramai yaa. Aku berharap di part ini juga bisa ada 1K komentar, bagaimana nih Youniverse? Mohon selalu dukungannya yaa sampai akhir.
So, enjoy it!
*
Sifat dominan Jungkook bukan hanya satu atau dua kali berhasil meruntuhkan tembok keberanian Hasa. Gadis itu pada dasarnya bukanlah sepenuhnya submisif.
Tapi jika itu dengan Jungkook, Hasa layaknya seorang omega yang tiba-tiba mendapat heat nya. Sementara pria itu adalah alpha yang tengah rut.
Tidak terhitung lagi sudah berapa kali bibir mereka saling membagi rasa melalui ciuman, lidah, gigi yang bergesekan. Tak jarang akan ikut terasa anyir sebab kegiatan bibir yang terlampau ganasnya. Bukannya merasa sakit, justru keduanya merasa lonjakan birahi yang menyerang seluruh tubuh.
Gila. Sudah sering sekali Hasa menganggap dirinya gila. Tapi memang semenakjubkan itu sensasinya. Bagaimana Jungkook mencium lehernya, kecupan nyaring, gigitan pelan, belaian lidah, menimbulkan hickey yang tidak mungkin hilang dalam waktu tiga hari.
Ujung jarinya menekan pucuk dada, memainkan sekitarnya, tak jarang lidah pun turut serta, giginya menggigit main-main, ngilu, tapi nikmat membara, tubuh Hasa terbakar.
'Kau dengar aku?'
Lamunannya buyar jatuh ke lantai dan sisa-sisanya menguap ke udara. Hasa meremat ponsel yang masih menempel di telinganya.
"Aku tidak ingin pulang. Ingin sendiri."
'Apartment Nara. Aku sudah di basement.'
"Jung—"
'Hasa, aku tidak suka dibantah' potongnya.
Alis Jimin naik saat melihat Hasa melamun dari samping. Pria itu menarik celana Nara dan menyuruh gadis itu memanggilnya.
"Jangan tarik celanaku," ujar Nara.
"Kalau tidak ditarik sampai lepas, ya tidak apa-apa, Nara."
Mata si gadis Kim memicing. Dia menginjak kaki Jimin. Pria itu menahan pekikannya dengan membungkam mulut setengah mampus.
"Hah, gadis jaman sekarang kekuataannya seperti pegulat ya" lirih Jimin sambil melihat ke arah jari-jari kakinya yang kebas dan memerah.
"Hasa," panggil Nara.
Si pemilik nama menoleh perlahan.
"A-aku, aku harus pulang" ujarnya.
"Lho, kenapa terburu-buru? Bukankah kau datang kemari karena tidak mau pulang?"
"Kemarikan ponselnya," ujar Jimin lalu merebut ponsel Hasa dan melihat riwayat panggilan dari Jungkook. Si pemuda Park melirik sekilas lalu dia menghubungi Jungkook.
'Di mana—'
"Istrimu ada di sini karena dirimu juga. Ulahmu yang selalu kelewat batas. Jungkook, jangan kau pikir karena kita mengenal lebih lama, maka aku akan membelamu. Tidak ada yang mengerti jalan pikiranmu saat ini. Dari pada berpihak pada sosok abu-abu, lebih baik aku berpihak dengan Hasa."
'Panjang sekali, hyung. Aku tidak akan mendengarkan celotehanmu. Yang aku mau Hasa turun dan temui aku lalu pulang, atau aku yang datang ke sana, menghajarmu dan membawanya pulang?'
KAMU SEDANG MEMBACA
MANGATA ✓
Fanfiction[Be wise: Mature + Erotic] Sulit, Hasa diminta menikah dengan sosok hitler dan dominan abadi seperti Jeon Jungkook. Sial atau menantang? ❝Jungkook, kalau aku tercebur ke sungai. Kau akan menolongku atau melihati saja?❞ ❝Aku akan menyuruhmu berenang...