Senggang

1.2K 122 21
                                    

“Setidaknya sampai saat ini aku masih terus berjuang meskipun tidak tau tujuannya untuk apa selain membuat kamu tersenyum, bukan?” —Sekar Ajeng W

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Setidaknya sampai saat ini aku masih terus berjuang meskipun tidak tau tujuannya untuk apa selain membuat kamu tersenyum, bukan?”Sekar Ajeng W









. . .








"Eh?" tegur Hanin ke Dira yang sedang melamun didepan teras.

Gadis itu menoleh sambil menampilkan raut kagetnya, menghasilkan gelak tawa geli buat Hanin tentunya.

"Ish kamu mah ngagetin aja siang-siang" keluh Dira.

Sambil tertawa, "Hahaha maaf dir, kenapasih emang?" tanya Hanin.

Gadis dihadapannya kini menggeleng sambil sedikit tersenyum, "Gapapa, bukannya ngelamun siang-siang itu enak ya?"

"Ya..Enak sih tapi gak gitu juga..."

Dira hanya senyum simpul menanggapinya, Hanin menjatuhkan dirinya hingga terduduk disamping Dira.

Angin sepoi-sepoi menyapu helai demi helai rambut mereka, merekapun terbawa suasana hingga memejamkan mata merasakan angin tersebut memasuki kedalam diri mereka.

"Aduh ademnya!" celetuk Hanin sambil geleng-geleng sedikit supaya angin mengipasi bagian lehernya.

"Dir, orang yang pernah ngasih lo coklat, gimana itu sekarang?"

"Oh.. Dani maksudnya?" kata Dira sambil memperhatikan Hanin.

Gadis dihadapannya kini menoleh sambil mengangguk, "Gimana? Ada kemajuan?"

Dira menggeleng, "Apaan sih nin, kemajuan apa?"

Hanin cengegesan, "Ah lo kayak gatau aja sih, dia masih ngechat tapi?" sambil menyenggol bahunya sedikit.

Dira mengelak, "Kenapa jadi bahas dia sih? Ganti dong?!"

"Iya deh iya..."

Hanin menurut pada akhirnya, padahal dalam hatinya ia penasaran banget sama kelanjutan dua inisial D itu kedepannya akan gimana.

Terdengar suara langkah kaki mendatangi mereka yang sedang terdiam kembali karena tidak ada percakapan apapun.

Langkah itu terhenti tepat dibelakang Hanin, tiba-tiba pandangan Hanin semuanya gelap.

"LO SIAPA SIH? GAUSAH JAIL!" omel Hanin sambil mencubit tangan yang berusaha menutup matanya itu.

Tapi tangan itu tak kunjung melepaskannya, masih tetap menutupi pandangan mata Hanin.

Nanti Kita Cerita KKN ft. 96 LineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang